Ini Penyebab Penularan Virus HIV/AIDS Yang Ada di Bengkulu, Lokalisasi Salah Satu Lokasi Pemeriksaan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat, ada 2 penyebab penularan virus HIV/AID yang ditemukan di Provinsi Bengkulu. Pertama yakni akibat
Penulis: Beta Misutra | Editor: M Arif Hidayat
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat, ada 2 penyebab penularan virus HIV/AID yang ditemukan di Provinsi Bengkulu. Pertama yakni akibat hubungan seks bebas dan tidak menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi.
"Selain itu ada juga penularan virus HIV/AIDS yang ditularkan melalui jarum suntik, saat menyuntikkan obat maupun obat-obatan terlarang seperti narkoba," ungkap Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Provinsi Bengkulu, Meli puspasari.
Namun Meli mengatakan, selama pemeriksaan virus HIV/AIDS yang mereka lakukan, khusus untuk jarum suntik ada juga yang bukan dari kalangan pengguna narkoba.
"Seperti di tahun 2018 lalu, kita ada menemui 1 orang tenaga medis yang tertular virus HIV/AIDS yang tertular melalui jarum suntik," kata Meli.
Diakui Meli, pemeriksaan HIV/AIDS sendiri biasanya mereka laksanakan secara massal. Untuk pemeriksaan secara massal ini biasanya hanya dilakukan 1 kali dalam setahun.
Salah satu lokasi yang sering dilakukan pemeriksaan adalah lokalisasi yang ada di Pulau Baai Bengkulu. Selain itu seperti tahun kemarin pihaknya juga melaksanakan pemeriksaan secara massal di lapas.
"Dari kedua pemeriksaan itu mungkin ada sekitar 500 yang kita periksa, dan yang kita temukan hanya 1 orang. Yakni di lokalisasi Pulau Baai yang pasiennya itu berasal dari Bandung," ujarnya.
Sementara itu seperti diketahui, pada tahun 2022 ini Dinkes Provinsi Bengkulu mencatat hingga April kemarin sudah ada sebanyak 53 orang yang dinyatakan terinfeksi virus HIV/AIDS.
Itupun ditemukan karena pasien berobat di Fasilitas Layanan Kesehatan yang tersedia, mengingat pemeriksaan secara massal hanya dilaksankan 1 kali dalam setahun.
"53 orang yang ditemukan tahun ini itu, berasal dari 18.900 orang yang telah diperiksa," kata Meli.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Meli-Puspasari-Kasi-Pencegahan-dan-Penanggulangan-Penyakit-Menular-Dinkes-Provinsi-Bengkulu.jpg)