Harga TBS Sawit di Tingkat Petani Bengkulu Tengah Rp 900 per Kilogram, Dinas Bakal Datangi Pabrik

Di tingkat petani yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah, harga TBS sawit hanya sebesar Rp 900 hingga Rp 1.200 per kilogram.

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Yunike Karolina
Suryadi Jaya/Tribunbengkulu.com
Antrean truk pengangkut TBS sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah terpantau lengang, Senin (13/6/2022).  

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya


TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah masih jauh dari harga penetapan Pemprov Bengkulu, yakni sebesar Rp 2.059 per kilogram.

Di tingkat petani yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah bahkan harga TBS sawit hanya sebesar Rp 900 hingga Rp 1.200 per kilogram.

Sony (27) salah satu petani di Bengkulu Tengah mengungkapkan, harga TBS di tingkat petani bervariasi tergantung dengan jarak perkebunan.

"Kalau kebunnya lumayan jauh dan harus menggunakan mobil khusus biasanya pengumpul TBS membeli dengan harga Rp 900. Kalau untuk jarak yang biasa saja harganya Rp 1.000, kalau kebun berada di dekat jalan lintas biasanya pengumpul TBS membeli dengan harga Rp 1.200," ujar Sony.

Rendahnya harga TBS ditingkat petani, menurut Sony membuat produktivitas buah sawit di lahan perkebunan menjadi berkurang akibat jarangnya dilakukan pemupukan.

"Kalau harga TBS kita dibeli dengan harga Rp 900, bagaimana lagi kita mau membeli pupuk yang sekarang sudah mencapai Rp 1 juta per 50 kilogram. Kita sudah tidak mampu membeli pupuk lagi," ungkap Sony.

Di samping itu, Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Tengah melalui Kabid Perkebunan, Silvia Atmareta menjelaskan, pihaknya telah menyurati Pabrik Kelapa Aawit (PKS) terkait harga TBS sawit yang harus diikuti pabrik.

"Sudah kita surati, namun permasalahan PKS ini terkait pemasaran CPO yang belum lancar," jelasnya.

Meski dalam beberapa hari terakhir ada sejumlah PKS yang melakukan pengiriman CPO, namun dikatakan Silvia, jumlah pengiriman CPO tersebut hanya sedikit dan belum membuat PKS beroperasi lancar.

"PKS itu hanya melakukan pembongkaran sedikit, jadi produksinya masih terbatas dan masih berpotensi kepenuhan tangki CPO," kata Silvia.

Silvia pun menegaskan pihaknya dalam waktu dekat akan mendatangi PKS untuk mendapatkan klarifikasi terkait penyerapan TBS masyarakat dan harga yang masih jauh dari harga penetapan Pemprov Bengkulu.

"Kami pantau dulu, dalam waktu dekat ini mungkin kita kan ke PKS langsung, kita masih menyesuaikan jadwal kepala dinas dulu," ujar Silvia.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved