Awas Begal Rekening

Awas Begal Rekening, OJK: Kenali 4 Modus Soceng 'Social Engineering' yang Lagi Marak

Menyikapi hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan himabauan dan ciri-ciri modus penipuan yang menguras saldo di rekening nasabah tersebut.

Editor: Hendrik Budiman
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - Awas Begal Rekening, kenali 4 modus Soceng 'Social Engineering' yang lagi marak menguras saldo di rekening nasabah bank 

TRIBUNBENGKULU.COM - Tagar awas begal rekening menjadi trending topik 1 di sosial media Twitter.

Hal itu banyaknya nasabah bank yang mengalami kehilangan saldo di rekeningnya setelah menerima link akun yang meminta memperbarui data pribadi maupun menjadi nasabah prioritas.

Menyikapi hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan himabauan dan ciri-ciri modus penipuan yang menguras saldo di rekening nasabah tersebut.

OJK menyampaikan ada 4 modus Soceng (Social Engineering) yang lagi marak terjadi saat ini.

Pertama modus Soceng itu menurut OJK, info perubahan Tarif Transfer Bank.

"Penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban," tulis OJK di laman resminya.

Padahal, penipu meminta korban mengisi link Formulir yang meminta. data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.

4 modus Soceng
4 modus Soceng (Social Engineering) yang lagi marak terjadi saat ini.

Modus kedua, tawaran menjadi nasabah prioritas, penipu menawarkan iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi.

"Penipu akan meminta korban memberikan data pribadi seperti Nomor Kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, dan password," ungkapnya.

Ketiga, akun layanan konsumen palsu dan Akun media sosial palsu yang mengatasnamakan bank.

"Akun biasanya muncul ketika ada nasabah yang | menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan," tulisnya lagi.

Pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu pelaku atau meminta nasabah memberikan data pribadinya.

Kemudian, tawaran Menjadi Agen Laku Pandai, penipu menawarkan jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit.

"Penipu akan meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC," pungkasnya.

Nah Tribuners harus tetap waspada ya yang mengatasmakan pihak Bank yang belum tentu kebenaranya. Semoga tidak ada lagi korban para penipu yang menguras saldo rekening nasabah ini.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved