Wabah PMK di Bengkulu
Update Kasus PMK di Bengkulu: Sudah 7.650 Ternak Terserang Wabah PMK, 40 Ternak Mati
Hingga hari ini, Rabu (17/8/2022) tercatat sudah ada 7.650 ternak yang didominasi sapi dan kerbau terserang wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Hingga hari ini, Rabu (17/8/2022) tercatat sudah ada 7.650 ternak yang didominasi sapi dan kerbau terserang wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Ternak yang terserang wabah PMK tersebut tersebar di 8 Kabupaten dan 1 Kota. Di antaranya Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, Bengkulu Selatan, Kaur, Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu.
Sampai dengan saat ini hanya tinggal di Kabupaten Lebong yang masih belum ditemukan adanya wabah PMK yang menyerang.
Untuk diketahui, penyebaran wabah PMK terbanyak ada di Kabupaten Bengkulu Selatan. Selanjutnya disusul oleh Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kaur
Sedangkan untuk kasus terendah ada di Kota Bengkulu dan Kabupaten Kepahiang.
"Sampai dengan saat ini sudah ada 40 ternak yang mati akibat PMK," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Syarkawi, Rabu (17/8/2022).
Untuk mengantisipasi penyebaran wabah PMK di Provinsi Bengkulu, saat ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi terus menggencarkan vaksinasi pada hewan ternak.
Sudah ada sebanyak 38.300 dosis vaksin yang didistribusikan ke 10 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Bengkulu.
Walaupun baru 15.680 dosis vaksin yang sudah disuntikkan kepada hewan ternak masyarakat.
Sedikit lambatnya proses penyuntikan vaksin PMK karena terkendala di lapangan.
Para peternak kesulitan untuk mengumpulkan ternak mereka, karena biasanya memang dibiasakan untuk berkeliaran mencari makan.
"Sementara itu, dari kasus PMK yang ada, sebanyak 4.428 kasus dinyatakan sudah sembuh. Jadi hanya tinggal 3.163 kasus lagi yang masih sakit," kata Syarkawi.
Sementara itu kasus wabah PMK di Provinsi Bengkulu terbilang sudah melandai dengan ditandai banyaknya hewan ternak yang dinyatakan sembuh.
"Jumlah kasus sembuh hewan ternak yang dinyatakan sembuh di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan dan kasus penambahan mengalami penurunan," ujar Syarkawi.
Baca juga: Antrean Truk Masih Terjadi Meski Pabrik Tutup, Harga TBS Sawit di Bengkulu Belum Rp 2.000 per Kg
Baca juga: Lowongan Kerja Gaji Rp 3 Juta di PT Mulia Berkat Persada untuk Lulusan SMA/SMK di Bengkulu
