Polisi Tembak Polisi di Lampung

Motif Polisi Tembak Polisi 'Mirip Perkara di Rumah Sambo', Gegara Sakit Hati Disinggung Utang Istri

Aipda Zulkarnain tewas ditembak di rumahnya di Jalan Merpati, Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Minggu (4/9/2022).

Editor: Hendrik Budiman
tribunlampung.co.id/Joeviter Muhammad
Proses autopsi korban tewas oknum polisi tembak polisi di Lampung Tengah, dilakukan pengawalan sejumlah personil Provost, Senin (5/9/2022) di RS Bhayangkara Bandar Lampung. Motif polisi tembak polisi mirip perkara dirumah Jenderal Ferdy Sambo yang anggota Polsek Way Pengubuan, Lampung Tengah bernama Aipda Zulkarnain karena sakit hati dendam pribadi. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Motif polisi tembak polisi mirip perkara dirumah Jenderal Ferdy Sambo yang anggota Polsek Way Pengubuan, Lampung Tengah bernama Aipda Karnain karena sakit hati dan dendam pribadi.

Aipda Zulkarnain tewas ditembak di rumahnya di Jalan Merpati, Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Minggu (4/9/2022) sekitar pukul 22.00 WIB.

Pelaku penembakan yakni Aipda Rudy Suryanto yang ternyata juga anggota Polsek Way Pengubuan Polres Lampung Tengah.

pelaku yang menembak polisi di Lampung Tengah hingga tewas mengaku tak terima karena korban menyinggung keluarganya.

Sebelum penembakan terjadi, pelaku Aipda Rudy Suryanto melihat di group whatsapp bahwa Aipda A Karnain telah membeberkan informasi yang menyebut bahwa istrinya belum membayar arisan online.

Aipda Rudy Suryanto yang tak terima aib istrinya dibongkar oleh Aipda A Karnain lantas mendatangi rumahnya yang tidak jauh dari kediamannya di Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

"Saat berada di rumah korban, pelaku masih berpakaian dinas lengkap serta membawa senjata api," ungkap Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.

Motif polisi tembak polisi di Lampung Tengah diungkap oleh Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya dalam konfrensi pers, Senin (5/9/2022).

Menurut Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, motif polisi tembak polisi tersebut didasari pada rasa sakit hati.

Gegara Sakit Hati Singgung Utang Istri

Doffi Fahlevi Sanjaya mengungkapkan, sakit hati yang mengakibatkan oknum polisi tembak polisi itu karena pelaku sering diintimidasi dan aibnya dibuka ke publik.

AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan, pada Minggu (4/9/2022) malam, pelaku melakukan penembakan karena merasa sudah berada di titik puncak, karena korban sudah menyinggung ke ranah keluarga.

"Pelaku melihat di group whatsapp bahwa korban telah membeberkan informasi, bahwa istri pelaku belum membayar arisan online," kata Kapolres AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.

Kapolres menceritakan, saat pelaku melaksanakan piket SPK, istri menelepon dan mengatakan sedang sakit. Sehingga pelaku izin untuk kembali ke rumah.

Baca juga: Mirip Tragedi di Rumah Jenderal Sambo, Polisi Tembak Polisi Hingga Tewas Terjadi di Lampung Tengah

"Rumah pelaku tidak berjauhan dengan rumah korban," kata Kapolres.

Kapolres mengatakan, saat perjalanan pulang, korban teringat akan perlakuan korban terhadapnya, mengingat saat itu sang istri juga dalam keadaan sakit.

"Saat pelaku melintasi rumah korban, pelaku melihat korban sedang duduk di teras rumahnya," kata AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.

Ketika pelaku sampai di depan pagar rumah korban, lantas korban menghampiri pelaku. Kemudian pelaku melakukan penembakan sebanyak satu kali ke bagian dada sebelah kiri korban.

Baca juga: Berkas Perkara Dinyatakan Lengkap, Oknum Polisi Aniaya ART di Bengkulu dan Istri Ditahan Jaksa

"Saat berada di rumah korban, pelaku masih berpakaian dinas lengkap serta membawa senjata api," ungkap Kapolres.

Kapolres mengatakan, berdasarkan keterangan pelaku, saat melakukan penembakan seorang diri, dan diketahui oleh beberapa saksi yang berada di sekitar rumah korban.

"Saksi yang melihat membawa korban menuju rumah sakit Harapan Bunda Gunung Sugih, sementara pelaku melarikan diri," katanya.

"Setibanya di Rumah Sakit, korban sudah tidak bernyawa," tambahnya.

Pelaku Ditangkap Provost

Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengungkapkan, bahwa oknum polisi yang melakukan penembakan terhadap anggota polisi tersebut telah ditangkap, Senin (5/9/2022) pukul 02.15 WIB.

Pelaku Aipda Rudy Suryanto ditangkap di rumahnya oleh Provost Polres Lampung Tengah.

Rumah pelaku penembakan itu berada di Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

"Pelaku ditangkap oleh Provost Polres Lampung Tengah dan diamankan di Polres Lampung Tengah," ujar Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya saat konferensi pers di halaman Mapolres Lampung Tengah, Senin (5/9/2022).

Korban Sempat Hendak Ambil Pistol di Kamar

Sebelum meregang nyawa, polisi tewas ditembak polisi di Lampung sempat berlari masuk ke dalam rumah untuk mengambil pistol.

Diketahui, insiden polisi tewas ditembak polisi di Lampung terjadi tepatnya di Jalan Merpati, Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Lampung, pada Minggu, 4 September 2022 sekira pukul 22.00 WIB.

Saat ini, pelaku dalam insiden polisi tewas ditembak polisi di Lampung sedang dalam penanganan Polres Lampung Tengah.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengungkapkan kronologi kejadian polisi tewas ditembak tersebut.

Menurut AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, ketika itu korban Aipda Karnain (41), didatangi pelaku Aipda Rudi Suryanto (39) di rumahnya.

Mengetahui didatangi rekannya, Aipda Karnain pun menghampiri pelaku Aipda Rudi Suryanto.

Petugas Inafis Polres Lampung Tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah polisi tewas ditembak polisi di Lampung, tepatnya di Jalan Merpati, Lk V rt 02, Bandar Jaya Barat, Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Lampung, Senin (5/9/2022).
Petugas Inafis Polres Lampung Tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah polisi tewas ditembak polisi di Lampung, tepatnya di Jalan Merpati, Lk V rt 02, Bandar Jaya Barat, Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Lampung, Senin (5/9/2022). (Tribunlampung.co.id / Deni Saputra)

Tanpa basa-basi, Aipda Rudi Suryanto langsung menodongkan pistol dan spontan menembak dada kiri Aipda Karnain.

Bahkan, peluru dari pistol yang dipegang Aipda Rudi Suryanto menembus punggung belakang Aipda Karnain.

Setelah ditembak, korban Aipda Karnain sempat berlari masuk rumah dan hendak mengambil pistol miliknya yang berada di dalam kamar.

Namun, sebelum sampai kamarnya, Aipda Karnain sudah jatuh bersimbah darah.

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved