Kecelakaan di Bengkulu Selatan

Sopir Truk Menangis Akui Tabrak Ayah dan Anak karena Mengantuk: Sudah Dua Kali Kecelakaan Tewas

Sopir truk yang terlibat kecelakaan maut di Jalinbar Sumatera Desa Padang Jawi Kabupaten Bengkulu Selatan menyesal sudah menewaskan ayah dan anak.

Ahmad Sendy/TribunBengkulu.com
Kasat Lantas Polres Bengkulu Selatan Iptu Melisa saat menjelaskan update perkembangan kasus kecelakaan maut di Jalinbar Desa Padang Jawi pada Rabu (28/9/2022). Sopir truk masih diamankan. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Sopir truk yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera Desa Padang Jawi Kabupaten Bengkulu Selatan menyesal sudah menyebabkan ayah dan anak tewas.

Kecelakaan maut yang terjadi di Bengkulu Selatan pada Rabu pagi (29/9/2022) bukan kejadian pertama yang dialami Melson, sopir truk maut pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) sawit.

Pertama kali dia terlibat kecelakaan yang menyebabkan pengendara motor tewas 3 tahun yang lalu. Saat itu Melson juga sedang membawa TBS menuju pabrik sawit. Kejadiannya di Kaur tak jauh dari simpang pabrik sawit.

Kemudian kedua kalinya Melson mengalami kecelakaan di Bengkulu Selatan dengan menabrak motor yang dikendarai ayah dan anak pada Rabu pagi (28/9/2022) dikarenakan kelalaiannya.

"Ntah bingung pak sekarang ini. Kejadian sudah dua kali saya alami membunuh orang. Kalau terus seperti ini, saya pastikan saya bisa gila," kata sang sopir Melson sambil meneteskan air mata saat diwawancara TribunBengkulu.com, Kamis (29/9/2022).

Pascakejadian kecelakaan maut pada Rabu pagi (28/9/2022), Melson langsung diamankan di Mapolres Bengkulu Selatan bersama truk bermuatan sawit

Ia terus menangis setiap ada kerabat dan keluarganya datang menjenguk dirinya di kantor polisi. Hingga hari ini Melson masih diamankan Polres Bengkulu.

Sementara itu Kasat Lantas Polres Bengkulu Selatan, Iptu Melisa menerangkan status sopir truk saat ini masih sebagai saksi. Belum ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa kecelakaan yang menghilangkan nyawa pengendara.

Penyidik masih mengumpulkan keterangan saksi di lapangan dan penyelesaian administrasi lainnya.

"Sebenarnya, sopir sudah mengakui bersalah dan lalai dalam berkendara. Namun, tidak bisa kita tetapkan tersangka menurut hasil keterangan. Tetapi kita harus ada bukti lainnya," jelas Kasat Lantas Polres Bengkulu Selatan Iptu Melisa kepada TribunBengkulu.com, Kamis (29/9/2022).

Hari ini anggota bersama pihak asuransi jasaharja sudah mendatangi rumah duka untuk memberikan santunan kepada keluarga korban.

Keluarga korban pun sudah menerima atas meninggalnya kedua korban (ayah dan anak, red). Dan pihak keluarga juga menganggap kecelakaan maut yang menghilangkan nyawa korban adalah musibah.

Korban juga telah dimakamkan tidak jauh dari rumahnya tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Lubuk Resam Kecamatan Kedurang tak lama setelah keluarga menerima jenazah korban.

Kronologi Kecelakaan Maut

Ayah dan anak ini tewas dalam kecelakaan maut setelah motor yang dikendarai sang ayah ditabrak  truk diesel bermuatan sawit. Diduga sopir truk dalam kondisi mengantuk.

Kronologi kejadian berawal saat korban Ayusiman sang ayah membonceng Eva dengan mengendarai sepeda motor Honda Scoopy nopol BD 5561 IE menuju Kota Manna untuk menghadiri urusan keluarga.

Saat melintas di TKP, ada mobil truk pengangkut sawit dari arah berlawanan kemudian menabrak sepeda motor korban yang tak sempat lagi menghindari truk yang datang.

Kedua korban dan sepeda motor pun masuk ke dalam kolong truk. Saat itu, cuaca di lokasi kejadian memang dalam kondisi hujan deras.

Sang ayah Ayusiman masih sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, diperkirakan dalam perjalanan korban meninggal dunia.

Sedangkan anaknya bernama Eva Anggreani memang sudah meninggal dunia akibat terjepit di bawah truk.

Dari pengakuan sopir, Melson (35) warga Desa Tanjung Bulan Kaur saat kejadian ia memang dalam posisi mengantuk.

"Malam tadi saya muat TBS sawit di daerah Seginim, memang posisi tidak tidur. Selesai muat, saya langsung berangkat. Pas lewat di lokasi saya senyap akibat mengantuk. Saya terbangun disebabkan dengan adanya suara keras dari depan mobil," ungkap sopir truk.

Baca juga: Tiga Pabrik CPO di Bengkulu Selatan dan Kaur Kompak Turunkan Harga TBS Sawit

Baca juga: 524 Guru Honorer Lulus Passing Grade Tes PPPK Dipastikan Tak Diangkat Tahun Ini, Bagaimana Nasibnya?

 
 
 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved