Antrean BBM di SPBU Bengkulu
SPBU KM 6,5 Kota Bengkulu Pilih Tutup Sementara Layani Pengisian Solar Subsidi, Apa Penyebabnya?
Penutupan layanan pengisian solar ini, baru hari ini Kamis (29/9/2022) dilakukan pihak SPBU akibat adanya konflik dengan sopir mobil dump truk.
Penulis: Beta Misutra | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) KM 6,5 Kota Bengkulu memilih tutup sementara layanan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar.
Penutupan layanan pengisian solar ini, baru hari ini Kamis (29/9/2022) dilakukan pihak SPBU akibat adanya konflik dengan sopir mobil dump truk.
Berdasarkan aturan mobil dump truk pengangkut hasil pertambangan dan perusahaan perkebunan tidak diperkenankan untuk mengisi BBM bersubsidi.
Baca juga: Pelaku Pembakar Remaja di Bengkulu Selatan, Polisi: Tak Alami Gangguan Jiwa
Namun sopir dump truk beralasan, meskipun mobilnya mengangkut pasir dan batu namun untuk kebutuhan perorangan.
Selain itu sopir juga membawa surat keterangan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Benglulu, yang menerangkan bahwa benar mobil tersebut tidak mengangkut hasil pertambangan dan perkebunan.
Surat inilah yang diklaim sopir, merupakan surat keterangan yang dapat digunakan untuk mengisi Biosolar .
Sedangkan pihak SPBU tidak berani memberikan BBM solar, karena batuan dan pasir itu termasuk dalam galian C.
Baca juga: Sopir Truk Menangis Akui Tabrak Ayah dan Anak karena Mengantuk: Sudah Dua Kali Kecelakaan Tewas
Disisi lain, surat keterangan dari Dinas Perhubungan Kota Bengkulu yang dibawa, tidak tegas menerangkan bahwa surat tersebut dapat dipergunakan untuk pengisian Biosolar.
"Kami sudah konfirmasi, surat ini sekedar menjelaskan peruntukan mobil itu kegunaannya apa. Setelah kami konfirmasi dengan pihak yang mengeluarkan, mereka beralasan bahwa surat itu bukan surat pengantar untuk pengisian BBM," ungkap Manager SPBU KM 6,5 Kota Bengkulu, Surya Darmawan kepada TribunBengkulu.com, Kamis (29/9/2022).
Bahkan kemarin sopir truk sempat melakukan pengancaman kepada petugas SPBU yang tidak mau mengisi Biosolar.
Sopir mengancam akan memarkirkan mobilnya di SPBU tersebut, apabila petugas tidak mau mengisikan solar ke mobilnya.
Baca juga: Tiga Pabrik CPO di Bengkulu Selatan dan Kaur Kompak Turunkan Harga TBS Sawit
Hal ini dilakukan oleh sopir truk, karena dirinya merasa bahwa surat tersebut merupakan surat keterangan untuk pembelian Biosolar.
Belum lagi, dirinya sudah antre berjam-jam untuk mendapatkan Biosolar di SPBU, dan BBM mobilnya sudah habis.
"Kami sampaikan bagus-bagus oleh kawan-kawan di SPBU, bahwa ini belum bisa dan kita tawarkan isi 10 liter, tapi mereka tidak mau, dan minta diisi full," kata Surya.