Selain Bacok Korban Gegara Snack Video, Keluarga Korban Menduga Pelaku juga Curi Handphone
Keluarga korban pembacokan gegara snack video di Rejang Lebong, Rifki Munaroh (18) warga Suka Marga Kecamatan Curup Selatan mencurigai pelaku mencuri
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: M Arif Hidayat
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Keluarga korban pembacokan gegara snack video di Rejang Lebong, Rifki Munaroh (18) warga Suka Marga Kecamatan Curup Selatan mencurigai pelaku mencuri beberapa barang milik korban.
Hal itu disampaikan oleh Bibi korban, Farida (37) saat dihubungi oleh tribunbengkulu.com, pada Sabtu (1/10/2022) siang.
"Dari cerita rifki, pelaku masuk dengan menjebol tembok dapur yang terbuat dari bambu, Logikanya, orang bertamu ke rumah orang di malam hari masuk dari belakang rumah, mau ngapain dari sana masuknya," ujarnya.
Karena korban curiga ada suara di belakang dapur, korban langsung melihat ke belakang dapur, saat dibuka pintu dapur ternyata ada pelaku. Pelaku beralasan ia mau menginap.
Korban yang tak ada fikiran burukpun, mempersilahkan pelaku untuk menginap, memang pelaku sempat kembali ke rumahnya untuk mengambil parang yang akhirnya membacok korban.
"Usai pembacokan yang di lakukan pelaku itu, barang seperti handphone dompet dan uang Rp 140.000 milik korban tidak ada lagi," tutupnya.
Korban Bekerja Sehari-hari Sebagai Buruh Penggilingan
Korban pembacokan teman sendiri yang dipicu video Snack Video Rifki Munaroh (18) dikenal anak yang baik.
Bahkan, Rifki yang merupakan warga Desa Suka Marga Kecamatan Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong sehari-hari bekerja sebagai buruh penggilan di daerah tersebut.
Hal itu diungkapkan, Farida (37) bibi korban saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Jumat (30/9/2022).
"Keponakan saya (korban) dikenal baik di sana (rumah korban) orangnya tidak banyak neko-neko kalau di lingkungan di sana," ujar Farida.
Menurutnya, sehari-hari Rifki ini bekerja di penggilingan padi dan kopi di Desa Suka Marga, Kecamatan Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong di dekat rumahnya.
Selain itu, korban juga dikenal penurut oleh keluarga, selama tinggal di sana di Desa Suka Marga Kecamatan Curup Selatan, korban tidak pernah terdegar membuat masalah apapun.
"Atas kejadian ini, tetangga di Desa Suka Marga turut berduka karena Rifki orangnya baik di lingkungan sana," tuturnya.
Saat ini korban masih menjalani perawatan medis di RSUD Curup, akibat luka bacok yang dialaminya, pengelihatan mata sebelah kanan korban masih gelap, korban belum dapat melihat menggunakan mata sebelah kanan.
Kronologi Versi Korban
Korban pembacokan perihal melihat Snack Vidio yang dilakukan temannya sendiri di Desa Suka Marga Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong, Rifki Munaroh (18) akhirnya sudah siuman usai menjalani perawatan medis pada Kamis (29/9/2022).
Namun, korban masih tampak terbaring lemas di atas kasur, saat TribunBengkulu.com mengunjunginya pukul 15.40 WIB di RSUD Curup.
Bibi Korban, Farida (37) saat diwawancarai Tribunbengkulu.com, menceritakan kronologi kejadian yang dialami oleh keponakannya ini.
"Keponakan (korban) cerita ke saya, malam itu sekitar pukul 12.00 WIB, ia mau tidur tapi ia mendengar suara berisik dari bagian dapur," ujarnya saat diwawancarai oleh Tribunbengkulu.com, pada Kamis (29/9/2022).
Lalu, korban memeriksa bagian dapur rumahnya, saat membuka pintu dapur ternyata sudah ada Pelaku ASP (16) seorang pelajar warga Kecamatan Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong.
Korban pun menegur pelaku, karena pelaku masuk dari belakang rumah korban, meski pelaku sudah membobol dinding dapur rumah korban.
Akan tetapi, korban tak merasa curiga kepada pelaku karena merasa teman dekat.
"Pelaku bilang dia mau nginap di rumah keponakan (korban) saya, jadi di ajak ke ruang tidur. Sambil tidur-tidur," tuturnya.
Saat di ruang tidur, pelaku pamit hendak pulang sebentar mau mengambil parang di rumahnya, rencana pelaku mau mancing belut.
Lalu pelaku pulang ke rumahnya, kemudian pelaku kembali lagi menggedor pintu rumah korban setelah mengambil barang.
Korban saat itu tak merasa curiga kepada pelaku, karena pelaku kerap main ke rumah korban, saat itu cuaca sedang dingin, pelaku dan korban sedang tidur-tiduran di kasur korban.
Korban juga sedang menonton video di snack video, lalu pelaku meminta korban untuk menunjukkan video yang ia tonton, karena pelaku ingin melihat juga.
Sebelumnya juga pelaku sempat menawarkan korban untuk mengkonsumsi pil berwarna merah mudah, namun korban menolak.
"Sudah di kasih liat oleh keponakan (korban) selang beberapa menit, pelaku ngambil parang yang diletakannya di dekat kasur langsung membacok keponakan saya," ucapnya.
Korban sempat melawan namun korban sudah tak berdaya lagi setelah mukanya dibacok oleh korban, pelaku pun membawa korban ke halamannya kembali membacok korban.
Korban sempat berteriak minta tolong, namun pelaku masih membacok korban.
Usai membacok korban, pelaku meninggalkan korban di halaman rumahnya, selang beberapa menit tetangga korban datang melihat korban sudah bersimbah darah dan langsung membawa korban ke RSUD Curup.
"Ada barang keponakan (korban) hilang seperti handphone, dompet dan uang sebesar Rp 140.000," tutupnya.
Terancam 8 Tahun Penjara
Seorang pelajar di Rejang Lebong, berinisial ASP (16) warga Kecamatan Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong, terancam hukuman penjara 8 tahun .
Sebelumnya, ASP tega membacok Rifki Munaroh (18) warga Kecamatan Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong, karena pelaku sakit hati, sering diejek oleh korban.
Pada hari minggu (25/9/2022) kemarin, emosi pelaku mencuat saat korban menunjukkan video Tiktok, lalu korban mengatakan di video tersebut mirip dengan pelaku dan adiknya.
"Dari perbuatan pelaku kami sangkakan pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat dengan ancaman maksimal 8 tahun kurungan," ujar Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong, AKP Sampson Sosa Hutapea, dalam konferensi pers, pada Senin (26/9/2022).
Dalam pasal 354 KUHP tentang penganiayaan dijelaskan, barang siapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama 8 tahun.
Jika perbuatan tersebut mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama 10 tahun.
Pengakuan Pelaku
Pengakuan ASP (16) warga Kecamatan Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong yang nekat membacok teman sendiri, lantaran kesal sering diejek korban.
Pelaku mengungkapkan, sejak dirinya berteman dengan korban sekitar bulan April 2022 lalu, ia kerap diejek oleh korban. Namun selama itu ia hanya memendam emosinya saja.
"Sakit hati bang, sering diejek sama dia (korban) bukan sekali saja dia mengejek saya. Kemarin dia menunjukkan video tiktok, dia bilang saya dan adik saya mirip dengan video tiktok itu," ujar ASP saat konfrensi pers, Senin (26/9/2022).
Lanjut ASP, malam itu memang dirinya dan korban hendak memancing belut di sawah di dekat rumah korban.
Saat malam itu, minggu 25 September 2022 emosi dirinya memucak usai ditunjukkan video tiktok tersebut.
"Saya sudah minta maaf ke keluarga korban atas perbuatan saya," tuturnya.
Kronologi Kejadian
Seorang pemuda di Rejang Lebong di bacok teman sendiri, tepatnya di Desa Suka Marga Kecamatan Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong, pada Minggu (25/9/2022) kemarin.
Kejadian itu berawal saat ASP (16) warga Kecamatan Curup Selatan pergi ke rumah Rifki Munaroh (18) warga Kecamatan Curup Selatan.
Rencana keduanya hendak mencari belut di sawah di dekat rumah korban, lalu korban meminta pelaku untuk mengambil parang di rumah pelaku.
"Saat pelaku mengajak korban mencari belut, korban mengurungkan niatnya karena cuaca hujan," ujar Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong, AKP Sampson Sosa Hutapea, dalam konferensi pers pada Senin (26/9/2022).
AKP Samson mengungkapkan, akhirnya korban dan pelaku hanya mengobrol saja di rumah korban.
Saat mengobrol di rumah, korban sempat menyuruh pelaku dan hal itu mulai menyulut emosi pelaku, namun pelaku hanya diam saja.
Korban juga sempat mengejek pelaku dan menghina orang tua pelaku, hal tersebut juga memancing emosi pelaku, akhirnya pelaku marah kepada korban.
"Korban menunjukan video tiktok ke pelaku, korban mengatakan 'mirip dengan kau dan adik kau' (Mirip pelaku dan adik pelaku," ucapnya.
Dengan perkataan yang dilontarkan korban, pelaku merasa emosi lalu menutup pintu rumah korban dan mengambil parang milik palaku yang diletakkan di belakang pintu rumah korban.
Saat itu, korban sedang berbaring sambil memainkan handphone, langsung dibacok oleh pelaku ke arah lengan kiri korban dan lehernya.
Korban sempat berdiri berusaha merebut parang dari tangan pelaku.
Kemudian, korban sempat keluar dari rumahnya hingga terjatuh di halaman rumah, tetapi pelaku kembali membacok korban.
"Pelaku membacok korban membabi buta, lalu korban ditinggalkan di halaman rumah oleh pelaku," tutup Sampson.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Pelaku-Bacok-Teman-26-Sep.jpg)