Bayi Tewas di Rejang Lebong

Penyesalan Ayah Tega Aniaya Bayi hingga Tewas di Rejang Lebong, Gegara Emosi Cemburu Buta

Ayah di Rejang Lebong Sesali Perbuatannya, Bayi 5 Bulan Tewas Dianiaya Saat Emosi.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Hendrik Budiman
M Rizki Wahyudi/Tribunbengkulu.com
MENYESAL - Ro (40) warga Dusun Talang Sawah, Desa Sinar Gunung, Kecamatan Sindang Dataran saat diwawancarai pada Jumat (14/11/2025). Pelaku hanya bisa tertunduk dan mengaku menyesali perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa buah hatinya sendiri. 

Ringkasan Berita:
  • Ayah di Rejang Lebong Sesali Perbuatannya, Bayi 5 Bulan Tewas Dianiaya Saat Emosi
  • Dari pernikahan ketiganya ini, Ro dan Ul memiliki dua orang anak, termasuk bayi H yang menjadi korban.
  • Ia berulang kali menyampaikan bahwa emosinya memuncak hingga tak mampu mengontrol diri.

 

Laporan Wartawan TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Penyesalan mendalam tak henti-hentinya diucapkan Ro (40), warga Dusun Talang Sawah, Desa Sinar Gunung, Kecamatan Sindang Dataran.

Petani itu hanya bisa menundukkan wajah setelah mengetahui perbuatannya menganiaya bayi kandungnya berinisial H, justru menghilangkan nyawa sang buah hati.

Bayi yang baru berusia 5 bulan itu dinyatakan meninggal dunia setelah dianiaya pelaku dalam kondisi emosi memuncak.

Tak hanya sang bayi, ibu korban berinisial Ul (34) turut menjadi sasaran kekerasan.

Ia mengalami luka pada bagian mulut setelah dipukul suaminya saat pertengkaran hebat terjadi di rumah mereka.

Kepada TribunBengkulu.com, Ro mengaku khilaf suaranya bergetar saat menceritakan kembali detik-detik ia kehilangan kendali. 

Baca juga: Motif Ayah Tega Aniaya Bayi hingga Tewas di Rejang Lebong, Cemburu Buta

Pelaku menyebut rasa cemburu dan kecurigaan yang tak berdasar membuat pikirannya gelap. 

“Saya menyesal sekali, khilaf terbawa emosi,"ucap Ro sambil menundukan wajah. 

Diketahui, Ul merupakan istri ketiga pelaku. Dua pernikahan sebelumnya berakhir dengan perceraian.

Dari pernikahan ketiganya ini, Ro dan Ul memiliki dua orang anak, termasuk bayi H yang menjadi korban.

Ro mengaku sangat menyesali perbuatannya yang telah merenggut nyawa darah dagingnya sendiri.

Ia berulang kali menyampaikan bahwa emosinya memuncak hingga tak mampu mengontrol diri.

“Saya tidak menyangka bisa sampai seperti ini, khilaf pak,"tambahnya dengan suara pelan.

Kasus ini kini ditangani aparat kepolisian sementara keluarga dan warga sekitar masih terkejut dan berduka atas tragedi tragis tersebut.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved