BREAKING NEWS: Diduga Lecehkan Siswi, Oknum Guru Agama di Kaur Dipolisikan

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Seorang oknum agama di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu dipolisikan lantaran diduga melakukan pelecehan terhadap siswinya.

Diketahui oknum agama itu berinisial AG yang mengajar di salah satu SMA (Sekolah Menengah Atas) di Kabupaten Kaur.

AG dilaporkan korban dan orang tuanya ke Mapolres Kaur, Minggu (9/10/2022).

Baca juga: TKP Pembunuhan Dendi Karyawan Koperasi di Bengkulu Tak Jauh dari GOR, Sepi saat Malam Hari

Informasi yang dihimpun TribunBengkulu.com, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (5/9/2022) lalu, saat sedang jam belajar berlangsung.

Dimana oknum guru tersebut mendekat ke tempat duduk sambil meraba tubuh korban dengan modus memberikan pelajaran.

Ayah korban, yang tidak ingin disebutkan nama mengatakan, peristiwa tidak senonoh ini baru diketahuinya setelah mendapatkan cerita dari anaknya langsung.

Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Dendi Karyawan Koperasi di Bengkulu: Mulai dari Motif hingga Pelaku

"Terkejut saya saat mendengar cerita anak pada malam tadi. Bahkan sepontan saya emosi dan ingin mencari langsung guru yang bersangkutan. Karena kita ini negara hukum, saya kembali berpikir akan melaporkan saja kejadian ini ke Polres Kaur," kata ayah korban, Minggu (9/10/2022).

Ia berharap, oknum guru tersebut dapat ditindak lanjuti dan dapat dihukum seberat-beratnya.

Sementara itu, pengakuan korban kejadian tersebut terjadi pada saat jam pelajaran berlangsung.

Baca juga: Pemuda Tewas Dikeroyok di Bengkulu,  Karena Diduga Permasalahan Asmara Ternyata Bukan Mahasiswa

Bahkan, kejadian dugaan pelecehan yang dialaminya tersebut sudah 2 kali dilakukan oleh oknum guru agama itu.

"Sudah 2 kali terjadi pak memegang bagian sensitif saya," jelas korban.

Disclaimer: Hingga Berita ini diturunkan Reporter TribunBengkulu.com masih berupaya mendapatkan keterangan dari pihak kepolisian. TribunBengkulu.com akan terus mengupdate berita ini.