Dinkes Segera Panggil Seluruh Apotek di Bengkulu Selatan Soal Heboh Larangan Obat Sirup Anak
Menindak lanjuti surat edaran Kemenkes, Dinkes Bengkulu Selatan mengeluar larangan bagi seluruh apotek menyetop sementara penjual obat berupa sirop.
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Menindaklanjuti surat edaran Kemenkes RI, Dinkes Bengkulu Selatan mengeluar larangan bagi seluruh apotek menyetop sementara penjual obat berupa sirop.
Larangan tersebut sesuai dengan, Surat edaran dart Kemenkes Ri nomer SR.01.05/111/3461/2022, dengan sifat segera.
Bahkan, dalam waktu dekat Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, segera akan memanggil pihak apotek.
Baca juga: Dewan Minta UMP Bengkulu 2023 Capai Angka Rp 3 Jutaan
“Dinkes akan memanggil seluruh apotek, untuk sementara kami sampaikan melalui pesan singkat," jelas Kadis Kesehatan, Didi R, kepada tribunBengkulu.Com, Kamis (20/10/2022).
Sejumlah poin dalam surat edaran yang dikeluarkan Kemenkes menyebutkan, jika untuk sementara waktu apotek tidak diperkenankan menjual obat dalam bentuk sirop, menyusul terus meningkatnya penyakit gagal ginjal akut pada anak.
Selain itu, dalam surat edaran Kemenkes pada poin tujuh juga menyebutkan, jika para tenaga kesehatan untuk tidak terlebih dahulu meresepkan obat cair pada pasien.
Baca juga: Jaksa Sita Dokumen dan Segel Koperasi Jelang Penetapan Tersangka Korupsi Samisake Kota Bengkulu
“Tindak lanjut dari edaran tersebut telah kami sampaikan melalui pesan lisan ke apotek dan pihak terkait,” kata Didi.
Sebelumnya, Kemenkes melaporkan kasus gagal ginjal akut misterius yang muncul di Indonesia dalam dua bulan terakhir didapati pada anak usia enam bulan sampai 18 tahun.
Dinkes Bengkulu Selatan, meneruskan pesan Kemenkes ini, bukan berarti menakut-nakuti orang tua hingga menjadi panik. Diminta orang tua tetap mewaspadai munculnya gangguan ginjal pada anak-anak dengan memantau kondisi kesehatan serta pemenuhan kebutuhan cairan bagi anak.
Sedangkan untuk kasus gagal ginjal tersebut, hingga saat ini di Bengkulu Selatan belum ditemukan.
‘’Kita tentu berharap tidak ada penyakit itu di Bengkulu Selatan,” tutup Kadis.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Rusl.jpg)