Obat Sirup dan Kasus Ginjal Akut Anak

Tidak Miliki Dokter Spesialis Ginjal, Balita di Bengkulu Meninggal Akibat Idap Gagal Ginjal Akut

Tidak Miliki Dokter Spesialis Ginjal, Balita di Bengkulu Meninggal Akibat Idap Gagal Ginjal Akut

Penulis: Beta Misutra | Editor: M Arif Hidayat
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni saat diwawancarai, Selasa (5/4/2022). 

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Ternyata saat ini rumah sakit rujukan yang ada di Provinsi Bengkulu masih belum memiliki dokter spesialis ginjal dan hipertensi.

 

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni menyatakan, hal tersebut karena penyakit gagal ginjal masih tergolong sedikit di Bengkulu.

 

Bahkan biasanya penyakit gagal ginjal ini hanya diidap oleh orang dewasa, sangat berbeda kondisi dengan saat ini.

 

Saat ini masyarakat sedang dihantui dengan kabar potensi gagal ginjal akut yang rentan menyerang anak-anak.

 

Sebagai akibat dari konsumsi obat sirup, dengan kandungan EG dan DEG melebihi ambang batas

 

Meninggalnya balita berinisial AB (4) warga Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu, akibat dinyatakan positif mengidap gagal ginjal akut, menjadi pelajaran penting bagi beberapa pihak terkait.

 

Pasalnya setelah kasus ini, barulah terkuak bahwa sebenarnya rumah sakit rujukan di Provinsi Bengkulu masih belum memiliki dokter spesialis ginjal.

 

Selama ini jika ada pasien yang mengalami gagal ginjal akut, maka akan langsung dirujuk oleh rumah sakit setempat ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis ginjal.

 

"Saat ini ada 14 Rumah Sakit yang memiliki dokter spesialis ginjal, untuk Bengkulu biasanya yang terdekat dirujuk ke Palembang atau Jakarta," ungkap Herwan.

 

Jika telah terdiagnosa bahwa seorang pasien mengidap penyakit gagal ginjal, biasanya akan langsung dirujuk dari Kabupaten/Kota ke Rumah Sakit dr M Yunus Bengkulu.

 

Selanjutnya pihak Rumah Sakit dr M Yunus yang akan merujuk pasien ke Palembang atau Jakarta.

 

Biasanya untuk awal, pihak rumah sakit akan melakukan penanganan terlebih dahulu jika ada potensi yang membahayakan bagi pasien. 

 

"Setelah itu, barulah rumah sakit akan merujuk pasien ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis ginjal," kata Herwan.

 

Balita Dinyatakan Positif Gagal Ginjal Akut

Seorang balita berusia 4 tahun, yang merupakan warga Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu, meninggal dunia usai dinyatakan mengidap gagal ginjal akut.

 

Balita berinisial AB tersebut dinyatakan positif mengidap gagal ginjal akut setelah dilakukan penyidikan oleh Tim Epidemiologi, yang sudah berangkat langsung ke Kabupaten Lebong.

 

Dari penelusuran yang dilakukan oleh tim ini, ternyata riwayatnya AB sempat menggunakan obat-obatan warung untuk mengobati batuk yang dialami.

 

Ternyata obat yang dikonsumsi AB tersebut merupakan salah satu obat yang diminta oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk ditarik dari peredaran.

 

Merek obat yang dikonsumsi AB yaitu Unibebi Cough Sirup yang sebelumnya dinyatakan memiliki kandungan ED dan DEG melebihi ambang batas.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved