Tragedi Gempa Cianjur

Pilu! Ibu di Cianjur Korek Reruntuhan Puing Demi Makanan untuk Anak Makan: 'Sampai Tangan Sakit'

Suplai makanan tidak tersedia setiap saat. Jikapun harus membeli, jaraknya terlalu jauh untuk dijangkau.

Editor: Hendrik Budiman
TribunBogor
Warung-warung hancur akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Dedeh (40), Salaeuri, Desa Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rela mengorek-ngorek puing demi mendapatkan makanan untuk anaknya yang masih 3 tahun. 

Catatan itu berdasarkan update, pada Sabtu (26/11/2022) malam.

Gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 terjadi pada Senin (21/11/2022), yang artinya hampir seminggu berlalu.

Terbaru, tim gabungan berhasil menemukan delapan orang yang sebelumnya hilang.

Sementara itu, dua warga yang ditemukan jasadnya pada Jumat (25/11/2022) telah teridentifikasi merupakan warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang termasuk dalam korban hilang.

"Saat ini korban yang dinyatakan masih hilang masih 14 orang," ucap Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Fajar Setyawan, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu malam.

Data terbaru, akumulasi korban luka-luka sejak awal kejadian berjumah 7.729 orang dengan perincian 545 luka berat, dan 7.134 luka ringan.

"Korban luka berat yang masih dirawat saat ini sebanyak 108 orang. Sementara untuk korban luka ringan yang sudah tertangani sudah kembali ke rumah masing-masing," ucapnya.

Jumlah akumulasi warga yang mengungsi sebanyak 73.693 orang.

Terkait dengan distribusi bantuan, saat ini masih terus dilakukan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga tetap waspada akan adanya gempa susulan.

Terlebih hingga Sabtu (26/11/2022) pukul 06.00 WIB, tercatat adanya 259 gempa susulan.

Ratusan gempa susulan itu memiliki kekuatan bervariasi.

"Update susulan gempa Cianjur Mw 5,6. Gempa susulan sampai dengan 26 November 2022 pukul 06.00 WIB terjadi 259 kali gempa. Mag terbesar 4,2 dan terkecil 1,2," tulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono pada akun Twitter-nya, Sabtu .

Terkait banyaknya gempa susulan yang masih terjadi, pihaknya mengatakan umumnya gempa susulan memang muncul dalam waktu sepekan.

"Biasanya lama pergeseran lempeng terjadi semingguan," kata dia, dikutip dari Kompas.com, Jumat (25/11/2022).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved