Tragedi Satu Keluarga Diracun
Dhio yang Tega Racuni Ayah, Ibu dan Kakak di Magelang Ngaku Terinsipirasi Kasus Munir dan Mirna
Tersangka DDS (22), pembunuh tiga anggota keluarganya sendiri mengaku melancarkan aksinya karena terinspirasi dari kasus Munir hingga kasus Mirna.
"Ya,karena ancaman hukumannya terkait pasal yang kami sangkakakan yakni hukuman mati atau penjara seumur hidup, itu wajib didampingi oleh penasihat hukum, yang ditunjuk oleh negara,"urainya
Tak Tunjukkan Ekspresi Menyesal
Akhirnya terungkap pelaku pembunuhan satu keluarga di Magelang.
Pelaku adalah anak kedua korban, berinisial DDS. Seperti dilansir dari TribunJogja, DDS sebelumnya sudah diamankan oleh polisi tak lama setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penemuan mayat di Jalan Sudiro, No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Dari pemeriksaan maraton yang dilakukan oleh penyidik, DDS akhirnya mengakui semua perbuatannya yang menaruh racun di minuman teh hangat dan es kopi yang diminum para korban.
DDS mengaku sengaja menaruh racun di minuman karena sakit hati terhadap orang tua dan kakaknya.
Bahkan, dalam pengakuannya Dhio tak menunjukan ekspresi penyesalan atas apa yang telah ia perbuat.
Beli 100 gram Sianida & 10 gr Arsenik
Kasus pembunuhan Dhio (22) pemuda di Magelang yang meracuni ayah, ibu, dan kakaknya hingga kini masih terus menjadi perhatian publik.
Diketahui, untuk meracuni keluarganya itu. Dhio membeli 100 gram sianida dan 10 gram arsenik.
Dhio mendapatkan barang tersebut secara online dan diterima secara COD (Cash on Delivery).
Terancam Hukuman Mati
Dhio Daffa Syadilla Alias DDS pemuda berusia 22 tahun tega menghabisi nyawa ayah, ibu dan kakak perempuannya dengan racun arsenik terancam hukuman mati.
Kejadian pembunuhan tersebut sontak menghebohkan warga Magelang Jawa tengah tepatnya di desa Prajenan Mertoyudan, Senin (28/11/2022).
Motif DDS si 'anak durhaka' nekat meracuni satu keluarganya hingga tewas dengan zat arsenik akhirnya terungkap.