Inter Milan

Kisah Kiper Inter Milan Andre Onana, Sempat Dikucilkan Kiper Eropa Modern Pertama Berkulit Hitam

Perjuangan Kiper Inter Milan Andre Onana Jadi Salah Satu Kiper Terhebat di Eropa, Dikucilkan Berkulit Hitam Kini

Penulis: Achmad Fadian | Editor: M Arif Hidayat
Sempreinter.com
Andre Onana saat berseragam Inter Milan. Kiper utama Nerazzurri itu bercerita perjuangannya menjadi kiper hebat di eropa saat ini. 

Tetapi ketika mereka menanyakan pertanyaan ini kepada saya, saya secara naluriah mengatakan bahwa kami berlima, saya selalu membawanya.

Saya anak bungsu dari 4 bersaudara, yang tertua meninggalkan kami. Kakak saya Christian, juga seorang penjaga gawang, bermain di Indonesia sebelum bermain di sana, ketika kami berada di Kamerun, saya menemaninya ke pertandingan, saya membawa tasnya.

Saya melihat bagaimana dia bermain dan jatuh cinta dengan peran itu.

Jika tidak jadi pemain sepak bola, anda akan menjadi apa?

Ingin menjadi polisi. Aku menyukainya. Saya suka tanggung jawab.

Saya sangat suka menjadi penjaga gawang tetapi ini adalah posisi yang rumit, anda melakukannya dengan baik hari ini dan melakukan kesalahan besok dan semuanya berakhir.

Anda harus sangat kuat secara mental karena setiap kesalahan adalah tujuan.

Baca juga: Inter Milan Jadi Badut Eropa Lagi Musim Ini, Satu Pertandingan Lagi Nasib Simone Inzaghi di San Siro

Akademi Eto`o?

Saya masih kecil, saya berusia 11 tahun, saya baru saja kembali dari sekolah dan ibu saya memberi tahu saya bahwa dia memiliki sesuatu yang penting untuk diberitahukan kepada saya.

Pelatih dari Akademi datang untuk meminta saya pergi ke sana dan bermain sambil tinggal di sana.

Saya tinggal di rumah pelatih. Saya tinggal di sana selama sekitar 4 tahun, sangat lucu ketika pelatih menelepon saya untuk memberi tahu saya bahwa saya akan pergi ke Barcelona.

Saya tidak tahu apa-apa, ibu saya menelepon dan mengatakan kepadanya: Saya tidak tahu apa-apa selama seminggu, sementara saya bermain.

Dengan Akademi kami melakukan banyak perjalanan ke Eropa, salah satunya kami harus pergi ke Irun. Dan pelatih mengatakan kepada saya, "Ambil semua pakaian Anda untuk perjalanan ini."

Saya bertanya mengapa, dia menjawab karena dia memberi tahu saya.

Saya mulai gugup karena hanya saya yang harus melakukannya. Jadi saya menelepon ibu saya untuk memberi tahu dia, dia tertawa sepanjang waktu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved