Inter Milan

Alasan Romelu Lukaku Ingin Tetap Bertahan di Inter Milan, Karena Mengidolakan Sosok Adriano

Keinginan Romelu Lukaku tetap bertahan di Inter Milan ternyata bukan tanpa alasan sepele saja.Ternyata Romelu Lukaku ingin terus berseragam Inter Mi

Penulis: Achmad Fadian | Editor: M Arif Hidayat
Tribunnews.com
Ini alasan Romelu Lukaku tetap ingin bertahan di Inter Milan lebih lama lagi, karena dia mengidolakan sosok Adriano legenda Nerazzurri yang fenomenal itu. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Keinginan Romelu Lukaku tetap bertahan di Inter Milan ternyata bukan tanpa alasan sepele saja.

Ternyata Romelu Lukaku ingin terus berseragam Inter Milan karena mengidolakan sosok legenda Nerazzurri Adriano dan Marco Metarazzi.

Adriano menurut Romelu Lukaku, merupakan pemain yang dia tiru dalam bermain sepak bola, bagaimana cara dia melewati lawan dengan kecepatannya, spesialis tendangan keras saat mencetak gol di Inter Milan.

Hal ini juga yang menginsipirasi Romelu Lukaku untuk tetap bertahan di Inter Milan, walaupun musim ini peformanya seperti Adriano saat ditinggal sang ayah dulu.

Penurunan peforma Adriano di Inter Milan, setelah sang ayah meninggal, Adriano sering keluar malam, meminum minuman keras, sampai akhirnya skill olah bolanya memudar dengan cepat.

Baca juga: Semangat Membara Lautaro Martinez, Momen Penting Inter Milan Vs Benfica Jangan Sampai Terlewatkan

Badan Adriano yang atletis menjadi gendut, tendangan keras sudah mulai berkurang, hal inilah membuatnya terdepak dari Inter Milan dan memilih berlabuh ke klub Brazil Flamengo.

Romelu Lukaku adalah bintang dari Matchday Program hari ini, didedikasikan untuk pertandingan antara Inter Milan Vs Benfica, leg kedua perempat final Champions League malam ini.

"Beberapa orang berperan penting dalam hidup dan karier saya, yang pertama pasti ibu saya Ketika saya memikirkan peluang pertama yang saya miliki, saya memikirkan Jean Kindermans, kepala akademi muda Anderlecht dan Ariel Jacobs, pelatih yang memberi saya kesempatan besar untuk melakukan debut di Tim Utama."

Anak laki-laki tua bermain di tim utama, tetapi di akhir musim kami telah memenangkan kejuaraan Belgia dan saya adalah pencetak gol terbanyak. Semua berkat kepercayaan mereka.

“Yang terpenting adalah selalu punya tujuan baru, selalu ingin berkembang. Determinasi adalah motor penggeraknya, kemudian ada nilai-nilai lain yang sama pentingnya," kata striker Inter Milan itu.

"Saya ingat tahun pertama saya sebagai seorang profesional, hasil saya di sekolah tidak terlalu bagus dan dalam sebuah pertandingan Seorang pemain mengalami patah kaki."

Setelah peluit akhir, pelatih memanggil saya di ruang ganti dan berkata kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam sepak bola, kamu harus menyelesaikan sekolah. Dan aku menyelesaikannya.

"Brussels adalah kota saya, asal dan kasih sayang saya ada di sana. Saya memiliki kenangan indah tentang Manchester karena saya tinggal di sana bahkan ketika saya bermain untuk Everton."

Baca juga: Ukir Sejarah Baru, Steven Zhang Ingin Skuad Inter Milan Bermain Habis-Habisan Hadapi Benfica

Kota Milan langsung membuat saya terkesan, untuk orang-orangnya, atmosfernya, dan yang lainnya.

Idola Romelu Lukaku Masa Kecil

"Ketika saya masih kecil, konsep sepak bola berbeda. Beberapa mengatakan bahwa pemain kuat yang hanya menggunakan kaki kirinya tidak bisa berbuat banyak."

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved