Anak Perwira Polisi Aniaya Mahasiswa

Rumah Ibu Ken Admiral Korban Penganiayaan Anak AKBP Achiruddin Hasibuan Diteror Pakai Jeruk Purut

Teror di Kediaman Elvi dilempar dua buah jeruk purut beserta bunga warna-warni diketahui, pada Jumat (28/4/2023) sekitar pukul 03:00 WIB.

Editor: Hendrik Budiman
HO Tribun-Medan
Kolase foto penampakan dua jeruk purut yang dilemparkan ke rumah keluarga Ken Admiral, mahasiswa yang dianiaya anak AKBP Achiruddin Hasibuan. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Rumah Elvi Indri, ibu dari Ken Admiral, korban penganiayaan Aditya Hasibuan, anak AKBP Achiruddin Hasibuan diduga diteror orang tak dikenal.

Teror di Kediaman Elvi dilempar dua buah jeruk purut beserta bunga warna-warni diketahui, pada Jumat (28/4/2023) sekitar pukul 03:00 WIB.

Diduga, pelaku melempar jeruk menggunakan sepeda motor.

Kuasa hukum keluarga, Irwansyahputra Nasution mengatakan, rumah kliennya itu diteror sebanyak dua kali dalam semalam.

Awalnya dilempar sepasang jeruk purut dan bunga, lalu tak begitu lama dilempar batu.

"Dilempar jeruk purut tetapi orangnya tidak dapat ya. Ada juga jam 3 pagi, dari informasi yang kita terima dilempar batu,"kata Irwansyahputra Nasution, Jumat (28/4/2023).

Berdasarkan keterangan pihak keamanan yang diterima kuasa hukum, pelaku diduga berjumlah dua orang.

Satu bersiaga di sepeda motor dan satunya lagi yang melempar.

Usai melempar mereka pun langsung melarikan diri.

Setelah itu sejumlah pihak keamanan langsung mengejarnya, namun tak berhasil ditangkap.

"Apapun niatnya itu sudahlah kita ini bertuhan. Kita serahkan saja ke allah SWT, ke hukum."

Baca juga: Sering Pamer Naik Moge Hingga Mobil Mewah Ternyata Segini Gaji & Tunjangan AKBP Achiruddin Hasibuan

Irwansyah menyebut keluarga Ken Admiral akan meminta perlindungan ke LPSK usai kena teror.

Mereka juga berharap Ken dilindungi karena berada di luar negeri.

Merasa khawatir, dinihari tadi keluarga kliennya berkumpul agar berjaga-jaga di rumah Ken Admiral.

"Ibu dan keluarga tidak tidur untuk mengantisipasi, maka keluarga bersepakat minta tolong ke keluarga lainnya untuk menjaga. Yang pasti rumah dari keluarga Ken diteror."

Rekam Jejak AKBP Achiruddin Hasibuan

Rekam jejak AKBP Achiruddin Hasibuan kini terbongkar dengan sendirinya.

Pejabat Polda Sumut yang kini sudah dipenjarakan Propam Polda Sumut akibat ulah anaknya ternyata dirinya juga pernah bertindak keji dan biadab.

Pada tahun 2017 silam, AKBP Achiruddin Hasibuan pernah gebuki tukang parkir bernama Najirman (64) di satu restoran yang berada di Jalan H Adam Malik Medan.

Saat itu, AKBP Achiruddin Hasibuan masih menjabat sebagai Kasat Narkoba Polresta Deliserdang dan menyandang pangkat Kompol (Komisaris Polisi).

Ia tidak terima ditegur lantaran salah parkir, sehingga menganiaya Najirman.

Atas kejadian ini Najirman (64) pun dikabarkan sempat melaporkan kasus ini ke polisi.

Terkait kasus penganiyaan ini, Kabid Propam Polda Sumut Kombes Dudung mengaku belum mengetahui kasus ini.

Dirinya pun menyatakan belum menerima laporan.

"Yang 2017 belum kami terima laporannya,"ucapnya.

Sebelumnya, anak perwira menengah Polri di Polda Sumut, AKBP Achiruddin terekam menganiaya mahasiswa yang berkuliah di luar negeri bernama Ken Admiral pada 22 Desember tahun 2022 lalu di Jalan Karya Dalam, Kecamatan Medan Helvetia.

Peristiwa ini dilakukan di hadapan AKBP Achiruddin tanpa dilerai.

Atas kejadian ini korban mengalami luka di tubuh dan wajahnya karena dihajar bertubi-tubi.

Polisi menyatakan Aditya Hasibuan sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Kemudian, AKBP Achiruddin dicopot dari jabatannya sebagai Kabag Bin Ops Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut.

Kini dia ditempatkan ditempat khusus di Bid Propam Polda Sumut.

Kekayaan AKBP Achiruddin Hasibuan

Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Achiruddin Hasibuan tengah menjadi sorotan publik seusai dirinya terekam diam saja menyaksikan penganiayaan yang dilakukan anaknya, AH (19) terhadap seorang mahasiswa.

Perwira polisi itu dicopot dari jabatannya sebagai Kabag Bin Opsnal di Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara (Sumut).

Kabid Propam Polda Sumut Kombes Dudung Adijono mengatakan, Achiruddin terbukti melanggar kode etik Polri.

"AKBP Achirudin terbukti melanggar kode etik, sesuai Pasal 13 huruf M Peraturan Kepolisian No.7/2022 tentang tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri, yang berbunyi setiap pejabat Polri dalam etika kepribadian dilarang melakukan tindak kekerasan, berperilaku kasar, dan tidak patuh," ujarnya seperti disadur dari Kompas.com.

Untuk keperluan pemerikasaan, Achiruddin ditahan di tempat khusus dan di-nonjob-kan.

Terlepas dari hal itu, AKBP Achiruddin diketahui kerap tampil dengan gaya hidup mewah dengan memamerkan motor Harley Davidson hingga Rubicon.

Diakun Instagram pribadinya, AKBP Achiruddin kerap pamer saat sedang touring bersama komunitas pecinta motor gede.

Yang menjadi sorotan, barang yang dipamerkan oleh AKBP Achiruddin Hasibuan tak sesuai dengan jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam LHKPN.

Tercatat AKBP Achiruddin Hasibuan hanya memiliki harta kekayaan sebesar Rp 467.548.644.

AKBP Achiruddin Hasibuan terakhir kali melaporkan kekayaan pada 24 Maret 2021 saat masih menjabat sebagai Kanit 1 Subdi 1 Dires Narkona Polda Sumatera Utara.

Lalu berapa gaji Achiruddin Hasibuan dengan pangkat AKBP?

Sebagai informasi, AKBP adalah pangkat untuk perwira menengah polisi yang setara dengan Letnal Kolonel (Letkol) di lingkungan TNI. AKBP adalah pangkat yang lumayan familiar di masyarakat.

Hal ini karena AKBP dengan dua melati di pundak ini lazim ditemui pada para perwira polisi yang menjabat posisi Kapolres atau kepala polisian tingkat kabupaten/kota.

Punya Gudang Solar Diduga Ilegal

Penampakan gudang solar yang diduga milik AKBP Achiruddin Hasibuan.

Perwira menengah Polda Sumatera Utara itu tengah menjadi sorotan publik lantaran terseret kasus penganiayaan sang anak, Aditya Hasibuan.

Kasus penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan terhadap mahasiswa bernama Ken Admiral menyeret sang ayah, AKBP Achiruddin Hasibuan.

Setelah dicopot dari jabatan Kaur Bin Ops Satuan Narkoba Polda Sumut, AKBP Achiruddin Hasibuan ditempatkan di tempat khusus.

Tak hanya itu, Polda Sumut juga menggeledah rumah AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Karya Dalam nomor 168, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Rabu (26/4/2023).

Rumah ini menjadi lokasi penganiayaan terhadap Ken Admiral.

Dari penggeledahan itu, polisi kemudian menemukan gudang solar millik AKBP Achiruddin Hasibuan yang diduga ilegal.

Dihimpun Tribunnews.com, Kamis (27/4/2023), berikut fakta dari gudang solar milik AKBP Achiruddin Hasibuan:

1. Penampakan gudang solar

Dikutip dari TribunMedan, terlihat, gudang dipagari menggunakan seng bekas keliling.

Aroma solar menyengat dari luar gudang hingga ke rumah-rumah warga.

Sementara di dalam gudang, terdapat dua tangki besi berwarna biru putih yang diduga berisikan solar ilegal.

Dari tangki ini terlihat selang yang diduga untuk mengoplos solar dari tangki berbahan plastik yang ada di dekatnya.

Seorang warga sekitar mengatakan di gudang ini kerap keluar masuk kendaraan bak terbuka membawa tangki diduga berisi solar.

Warga menyatakan resah karena aroma Solar begitu menyengat.

Mereka khawatir terjadi kebakaran dan merembet ke rumah mereka.

Apalagi, gudang ini diduga tak memiliki izin dan memproduksi BBM Solar bersubsidi ilegal dan oplosan.

"Gudang penimbunan BBM Solar bersubsidi ilegal. Lebih sering malam aktivitas. Ngerih, apalagi dia nyimpan minyak, takut kebakaran,"kata warga sekitar, kata Supriadi, Rabu (26/4/2023).

2. Lurah enggan beri keterangan soal gudang solar

Terkait temuan gudang solar itu, Lurah Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia, Teguh enggan memberi keterangan kepada wartawan terkait keberadaan gudang solar di wilayahnya itu.

Teguh justru terkesan menutupi dan menghindar dari awak media.

Saat diwawancarai soal kepemilikan diduga gudang solar oplosan, Teguh langsung mengelak dan menyalakan sepeda motornya.

Bahkan, ia buang badan dengan meminta awak media mewawancarai kepala lingkungan (Kepling) sekitar.

Teguh langsung tancap gas seolah-olah ingin menabrak awak media yang mewawancarainya.

Raut wajahnya nampak tidak senang dan emosi.

"Udah sama Kepling aja," ketus Teguh, di depan rumah AKBP Achiruddin Hasibuan, Rabu (26/4/2023).

Sementara kepala lingkungan 10, Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, Muhammad Ridwan mengaku tidak mengetahui soal gudang diduga solar oplosan karena ia baru saja menjabat.

"Kurang tahu karena saya baru juga,"ucapnya.

3. Tanggapan Polda Sumut

Terkait temuan gudang solar milik AKBP Achiruddin Hasibuan itu, Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono menyatakan akan berkoordinasi dengan Ditreskrimsus Polda Sumut.

Hal ini karena pihaknya fokus pada pidana umum berupa penganiayaan yang dilakukan anak AKBP Achiruddin Hasibuan.

Dikatakan Kombes Sumaryono, setiap informasi yang didapat akan di-cross check, lalu ditindaklanjuti jika memang mengindikasi ke arah perbuatan melanggar hukum.

"Informasi itu nanti akan kita koordinasikan dengan Krimsus. Karena kita tangani pidana umumnya,"katanya, dikutip dari TribunMedan.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved