Misteri Kematian AKBP Buddy

Diduga Ada Keterlibatan Mafia Besar Dibalik Tewasnya AKBP Buddy, PMII Desak Bentuk Tim Investigasi

Namun, ia menuding dugaan bunuh diri yang dilontarkan oleh Humas Polda Metro Jaya terhadap AKBP Buddy adalah sesuatu yang irasional.

Editor: Hendrik Budiman
Ist via TribunPalu.com, TribunJakarta.com/Bima Putra
Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu (kiri) dan proses evakuasi jenazah korban (tengah). Kapolri diminta bersinergi dengan Menkumham kemudian Presiden membuat Tim Investigasi demi mencari dan membuka fakta sesuai kebenaran untuk menguak kasus kematian AKBP Buddy. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Ketua Cabang PMII Jakarta Timur Erlangga Abdul Kalam mengucapkan duka yang mendalam kepada Keluarga korban dan Polres Metro Jakarta Timur atas meninggalnya AKBP Buddy Alfrits Towoliu (Kasat Narkoba Polres Jaktim) yang tewas diperlintasan rel Kreta Api, Stasiun Jatinegara, 29 April kemarin.

Namun, ia menuding dugaan bunuh diri yang dilontarkan oleh Humas Polda Metro Jaya terhadap AKBP Buddy adalah sesuatu yang irasional.

"Pasca mengetahui informasi tersebut, saya mencoba melakukan analisis guna menguak fenomena janggal tewasnya Kasat Narkoba Polres Jaktim tersebut," kata Erlangga Abdul Kalam, dikutip dari TribunNews.com, Senin (1/5/2023).

Ia mengatakan, secara umum tujuannya agarKapolri dapat membersihkan instansi di internalnya, secara khusus untuk mendukung Keluarga korban.

"Saya menghighlight satu poin besar yang menjadi kejanggalan dalam dugaan bundir tersebut. Saya menduga kuat ada keterlibatan kelompok mafia besar berseragam dalam kematian AKBP Buddy (Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur)," tegasnya.

Sebelumnya juga diketahui, AKBP Buddy pernah menjabat di Polda Metro Jaya sebagai Kepala Sub Bidang Pengamanan Internal (Kassubid Paminal) Bidpropam Polda Metro Jaya di tahun 2022.

Kaitannya dengan kematian ini, ada kemungkinan mutasi jabatan baru AKBP Buddy sebagai Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur oleh Kapolri dianggap sebagi sesuatu yang membahayakan oleh pemilik sekaligus pemain bisnis haram.

Baca juga: Keluarga Curigai Mafia Narkoba Terlibat Dalam Kematian Kasat Narkoba AKBP Buddy Alfrits

"Saya yakin sekali, mafia besarnya ada di dalam instansi internal Polri sendiri. Sebab rasionalisasinya tanpa oknum di dalam, bisnis haram itu tidak mungkin dapat berputar atau beredar," ungkapnya.

Ini pasti mafianya sudah kelas kakap yang main, sehingga berani ambil nyawa. Jabatan Kasat Narkoba bukan sesuatu yang biasa, ia sangat istimewa. Banyak orang mempertaruhkan harta sampai nyawanya disini.

Keluarga Curiga Mafia Narkoba Terlibat

Pihak keluarga curigai kematian Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang tewas tertabrak kereta api di Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023) ada keterlibatan mafia narkoba.

AKBP Buddy Alfrits tertabrak kereta api jarak jauh (KAJJ) 320 Tegal Bahari sekitar pukul 09.32 WIB.

Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh pihak stasiun di sekitar perlintasan kereta api depan Pasar Enjo, Cipinang, Jakarta Timur.

Tepatnya, jalur rel kereta api km 12+400 jalur DDT petak jalan Jatinegara-Bekasi.

"Dari hasil informasi dan juga kemudian olah TKP. Kemudian didapatkan informasi yang pertama pada pukul 10.15 WIB ditemukannya seorang laki-laki yang mendasari saksi bapak Kurniawan dari pihak stasiun," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo saat meninjau langsung di lokasi pada Sabtu.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved