Baliho Mahfud MD Cawapres Bertebaran di Bengkulu, Pengamat: Layak Jadi Wapres, Track Record Teruji

Di Kota Bengkulu mulai bermunculan baliho bertuliskan "MAHFUD MD CALON WAKIL PRESIDEN 2024 PILIHAN RELAWAN JOKOWI"

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: M Arif Hidayat
Ho Tribunbengkulu.com
Pengamat Politik Bengkulu, Drs. Mirza Yasben, M.Sos, SC. menyebut bertebarannya baliho bertuliskan MAHFUD MD CALON WAKIL PRESIDEN 2024 PILIHAN RELAWAN JOKOWI adalah bentuk dukungan, dan Mahfud layak jadi cawapres, track recordnya sudah teruji 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Di Kota Bengkulu mulai bermunculan baliho bertuliskan "MAHFUD MD CALON WAKIL PRESIDEN 2024 PILIHAN RELAWAN JOKOWI" hal ini seiring dengan rencana kedatangan Menteri Koordinator Politik, Hukum Dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Mahfud MD di Bengkulu, pada 6 Juni 2023. 

Hal ini pun menarik perhatian dari Pengamat Politik Bengkulu, Drs. Mirza Yasben, M.Sos, SC. Menurutnya hal ini menunjukkan semangat pendukung atau relawan dari Mahfud MD untuk mendukung Menkopolhukam itu maju di kancah Pemilu 2024 nanti, sebagai Calon Wakil Presiden. 

"Itu bisa saja, meskipun tidak signifikan berpengaruh. Minimal dia punya bola dilemparkan, bahwa Mahfud itu layak jadi cawapres. Pertama, track record nya sudah teruji. Misalnya pada sidang bersama DPR lalu, " kata Mirza, Senin (5/6/2023). 

Nama Mahfud MD sempat melejit beberapa waktu lalu, dimana aksi Mahfud MD yang duduk sebagai Ketua Komite Nasional Koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (KNK-PP-TPPU), pada 29 Maret 2023,blak-blakan di depan Forum Rapat Dengar Pendapat di Komisi III DPR-RI, terkait dugaan penyimpangan transaksi keuangan senilai Rp 349 triliun.

"Memang berpengaruh tapi tingkat pengaruh itu, ya kecil. Bengkulu ini kecil, tapi tetap ada riaknya. Untuk dukungan di Bengkulu bisa saja didukungnya oleh daerah lain, misalnya daerah di Pulau Jawa, " paparnya. 

Namun untuk memastikan arah dukungan masyarakat Bengkulu, lanjut Mirza, untuk saat ini masih terlalu dini untuk menyimpulkan. Apalagi, untuk dunia politik bergerak sangat dinamis dan cepat. Apalagi perhelatan Pemilu maupun Pemilihan Presiden masih di tahun 2024 mendatang. 

 

"Jadi masih pasang surut untuk dukungan saat ini, kita belum tahu apakah ada tokoh lain yang lebih layak. Sekarang belum nampak, tunggu waktu, " tutup Mirza. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved