Tahanan di Polresta Banyumas Tewas
Kejanggalan Tewasnya Tahanan Polresta Banyumas Penuh Luka di Tubuh, Keluarga Minta Diotopsi
Kasus tewasnya tahanan Polresta Banyumas, Jawa Tengah dinilai janggal oleh keluarga.
Penulis: Kartika Aditia | Editor: Hendrik Budiman
TRIBUNBENGKULU.COM - Tewasnya tahanan Polresta Banyumas, Jawa Tengah dinilai janggal oleh keluarga.
Sebab, korban dinyatakan meninggal karena gagal ginjal namun ditemukan dalam kondisi tubuh penuh luka.
Apalagi, sebelumnya korban berinisial OK (27) tersebut sebelumnya ditangkap polisi pada 17 Mei 2023 dalam keadaan sehat bugar.
Namun secara mengejutkan korban OK diantarkan diantarkan ke keluarganya dengan menggunakan mobil ambulans dalam kondisi meninggal dunia.
Kala itu, OK dinyatakan meninggal lantaran kebanyakan mengonsumsi alkohol segingga menyebabkan gagal ginjal.
Pihak keluarga yang mengetahui korban meninggal pun langsung berusaha membuka kain kafan yang digunakan untuk membungkus jenazah.
Baca juga: Kronologi Tahanan di Polresta Banyumas Tewas Penuh Luka dan Memar, Polisi Sebut Gagal Ginjal
Dari situlah keluarga mulanya merasa janggal.
Pada bagian tubuh korban jenasah OK ditemukan banyak luka-luka.
Tak hanya itu saja, bahkan ditubuhnya juga ditemukan sejumlah lubang hitam.
Pihak keluarga akhirnya memilih untuk menggandeng penasehat hukum untuk mengungkap penyebab kematian OK.
Melansir dari Kompas.com, Kuasa hukum dari keluarga almarhum OK, Silvia Soembarto mengatakan kondisi itu tidak sesuai dengan penyebab kematian yang disampaikan pihak kepolisian, yaitu akibat gagal ginjal.
"Pertama saya minta kepada Kasat Reskrim untuk mengusut tuntas. Polres harus transparan dalam mengusut kasus ini. Keluarga juga meminta ganti rugi," ujar Silvia seperti dilansir dari TribunBanyumas (5/6/2023).
Lebih lanjut, ia meminta agar kasat reskrim berkomtimen untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Kronologi Kejadian
Kronologi kasus ini bermula saat Oki ditangkap polisi dengan dugaan pencurian motor pada 15 Juni 2023.
Hingga saat ini barang bukti sepeda motor masih dalam pencarian dan belum ditemukan.
Saat OK ditangkap polisi, kondisi tubuh OK masih dalam keadaan sehat.
Pria berusia 27 tahun ini juga diketahui keluarga tidak memiliki riwayat penyakit ginjal dan penyakit lainnya.
Setelah penangkapan, keluarga diminta untuk tidak menjenguk OK selama 20 hari.
Namun secara mengejutkan keluarga mendapati kabar tewasnya OK.
Adik OK, Desi Dwi Gustiara (18) mengatakan, awalnya mendapat kabar dari polisi bahwa kakaknya sedang kritis di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, pada Jumat (2/6/2023).
Baca juga: Siti Ungkap Ternyata Ayah Sha Wang yang Minta Bawa dan Rawat Anaknya ke Indonesia
"Sebelum jumatan (shalat jumat) kapolsek ke sini, katanya (kakak saya) sudah dalam keadaan kritis," kata Desi seperti yang dilansir TribunBengkulu dari Kompas.com.
Setelah mendapat kabar tersebut, Desi bersama ayahnya, Jakam (51), langsung menuju ke rumah sakit.
Namun di tengah perjalanan, mereka mendapat kabar OK telah meninggal dunia.
"Di tengah jalan dikabari katanya sudah meninggal pukul 08.00 WIB," ujar Desi.
Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung menuju ruang jenazah.
Saat itu, jenazah sudah dikafani dan ditempatkan di keranda.
Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah duka.
Setelah keluarga membuka kain kafan, ternyata mendapati luka di sekujur tubuh OK.
Namun keterangan polisi, OK meninggal karena gagal ginjal.
Keluarga Tak Terima
Ayah dari almarhum OK, yaitu Jakam (51) mengatakan tidak terima dengan kondisi anaknya yang meninggal dengan kondisi seperti itu.
"Saya tidak terima, anak saya meninggal, harus dihukum, anak saya itu diduga maling dan memang harus ditangkap, tapi belum ada bukti. Anak saya tidak punya riwayat penyakit dan sehat saja. Waktu lihat jenazah saya shock," katanya.
Sementara itu Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan masih melakukan penyelidikan.
"Terkait kasus tahanan meninggal nanti kita masih lakukan penyelidikan.
Informasi perkembangan kami laporkan segera," katanya dalam pesan singkat.
Pelaku dibekuk polisi karena melakukan pencurian sepeda motor.
Adapun kronologi kejadian pencurian tersebut terjadi pada Senin (15/5/2023).
Korban pencurian diketahui bernama Fordi (34) warga Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden.
Ia merasa kehilangan sepeda motornya yang diparkir di halaman depan rumahnya.
Pada saat itu sekira pukul 23.00 WIB, korban keluar rumah hendak memasukkan motornya ke dalam rumah.
Namun ternyata SPM merk Honda Beat Street warna hitam yang terparkir di depan rumah sudah tidak ada.
Korban melapor ke Polsek Baturraden dengan kerugian sepeda motor ditaksir senilai Rp16 juta.
Setelah melakukan penyelidikan, Rabu (17/5/2023) sekira pukul 22.30 WIB tim berhasil mengamankan pelaku OK di rumahnya di Desa Purwosari, Baturraden.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Tewasnya-Tahanan-Polresta-Banyumas-Dianggap-Janggal-Disebut-Gagal-Ginjal-Tapi-Penuh-Luka.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.