Anggota Brimob Curhat Diperas Atasan

Bripka Andry Minta Perlindungan LPSK Usai Bongkar Setoran Rp 650 Juta ke Kompol Petrus

Bripka Andry Drama Irawan meminta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan korban (LPSK), usai dirinya viral.

Penulis: Kartika Aditia | Editor: Hendrik Budiman
Kolase TribunBengkulu.com
Bripka Andry Darma Irawan (kiri) dan Kompol Petrus (Kanan). Bripka Andry Darma Irawan kini dikabarkan minta perlindungan LPSK setelah bongkar setoran Rp 650 juta. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Bripka Andry Drama Irawan dikabarkan meminta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan korban (LPSK), usai dirinya viral.

Hal itu dilakukian Bripka Andry lantaran dirinya kahwatir karena telah membongkar soal setoran uang sebanyak Rp 650 juta.

Ia mengkuliti aib komandannya, kompol Petrus H Simamora yang diduga telah melakukan pemerasan terhadap dirinya.

Curhatan tersebut dilontarkan Bripka Andry di media sosial sebab terima dirinya dimutasi dari Brimob Batalyon B Pelopor di Kabupaten Rokan Hilir ke Satbrimob Polda Riau di Pekanbaru.

Bripka Andry juga tidak terima dibilang tidak ada kontribusi di kesatuannya.

Bripka Andry lantas mendatangi Propam Mabes Polri hingga Lembaga Perlindungan Saksi dan korban (LPSK) di Jakarta untuk mencari perlindungan.

Ia juga mengakui, jika sejak saat ini dirinya belum masuk dinas, terhitung lebih kurang tiga bulan.

"Saya pendam tiga bulan ini masalah. Akhirnya saya ceritakan semuanya di media sosial saya," ucap Andry seperti yang dilansir TribunBengkul.com dari kompas.com, Rabu (7/6/2023).

Dijelaskan Bripka Andry alasan dirinya tidak mau masuk dinas karena dirinya merasa takut dan kahwatir usai curhatannya itu viral.

"Bukan saya tidak mau masuk dinas, tapi ibu, istri, dan keluarga saya khawatir setelah membongkar ini. Ibu saya menahan saya untuk jangan masuk dinas dulu. Coba cari perlindungan dulu," kata Andry.

Andry mengaku, sudah mendatangi Propam Mabes Polri dan juga Lembaga Perlindungan Saksi dan korban (LPSK) di Jakarta untuk mencari perlindungan.

"Saya sama ibu sudah ke Jakarta menjumpai LPSK dan Propam Mabes Polri.

Namun, waktu ke Propam Mabes Polri itu hari libur, sehingga tidak dapat berjumpa. Kalau di LPSK saya diterima dan ada bukti tanda terimanya," sebut Andry.

Di samping mengurus masalah yang dihadapinya, Andry juga mengaku saat ini fokus mengurus ibunya yang sedang sakit komplikasi. Menurutnya, kesehatan ibunya menurun dengan adanya masalah mutasi tersebut.

Sosmed Brimob Riau Diserbu Warganet

Sosial media Brimob Polda Riau Diserbu netizen usai curhatan Bripka Andry yang setor Rp 650 Juta viral di media sosial.

Diketahui anggota satuan Brimob Polda Riau itu membongkar isi chat whatsapp dengan sang komandan Kompol Petrus.

Dalam isi chat tersebut diketahui jika Kompol Petrus kerap meminta Bripka Andry untuk mencarikan dana.

Adapun ada kata yang dijadikan kode unik yang kerap digunakan Kompol Petrus saat bertanya soal uang kepada Bripka Andry.

Lantas, seperti apa kode Kompol Petrus saat meminta Bripka Andry untuk mencarikan dana?.

Baca juga: Segerai Woii Garangnya Kompol Petrus Saat Minta Setoran ke Bripka Andry Darma Irawan

Berdasarkan isi chat yang dibongkar oleh Bripka Andry Irawan, Kompol Petrus kerap menggunakan kata 'Amunisi' untuk menanyakan soal uang dana apakah ada atau tidak.

Hal itu terlihat saat Kompol Petrus meminta Bripka Andry menyiapkan dana sebesar Rp 15 juta untuk kegiatan.

"Amunisi ada ndry?," tulisnya Kompol Petrus dalam isi chat tersebut seperti yang dikutip TribunBengkulu.com, Selasa (6/6/2023).

Atau seperti saat Kompol Petrus meminta Bripka Andry menyiapkan dana sebesar Rp 15 juta untuk kegiatan.

"Upayakan hari ini ada tambahan amunisi ndry, karena besok ada giat ke bagan siapi api, butuh dana 10 sampai 15 jutaan," tulisnya di Chat

Sebelumnya, sempat terkuak dugaan alasan Kompol Petrus meminta dicarikan Dana ke Bripka Andry Darma Irawan.

Salah satunya adalah untuk membeli lahan, keperluan ke Jakarta dan Ulta Batalyon hingga persiapan Sertijab dan lain sebagainya.

Hal itu diduga dilakukan Kompol Petrus, sebelum Bripka Andry Darma Irawan dimutasi yang menjadi penyebab dirinya curhat ke media sosial.

Dalam screenshoot chat yang dibagikan Bripka Andry Darma Irawan. Tampak jelas anggota Brimob ini beberapa kali dimintai uang oleh Kompol Petrus.

Kompol Petrus (kiri) dan tangkapan layar sederet kodenya saat minta setoran atau minta carikan dana ke Bripka Andry darma Irawan, kini jadi bulan-bulanan netizen.
Kompol Petrus (kiri) dan tangkapan layar sederet kodenya saat minta setoran atau minta carikan dana ke Bripka Andry darma Irawan, kini jadi bulan-bulanan netizen. (Kolase TribunBengkulu.com)

Bidang Propam Polda Riau juga mendalami pengakuan Bripka Andry Darma Irawan terkait dirinya diperas Kompol Petrus.

Setelah curhatan Bripka Andry Darma Irawan viral, kini sosmed Brimob Polda Riau banjir cibiran warganet.

Salah satunya adalah akun instgram @brimob_poldariau yang jadi bulan-bulanan karena kasus setoran Rp 650 juta tresebut.

"Info amunisi ndry?," tulis salah satu warganet seolah menyindir.

"Andry di bantu donk bestieeee," sndir warganet lainya.

"Info amunisi ndry sekitar 10 juta segera woii," tulis warganet lainya lagi.

"Anak buah kalian yg lagi viral tuh.. Akibat.. Kelakuan atasannya.. Yg minta Uang dari tahun 2021 sampai februari 2023 sebanyak 650 juta...!! Belum terhitung yg di kasih secara tunai," timpal warganet lainya.

Sosok Kompol Petrus yang Minta setoran Rp 650 Juta

Kompol Petrus merupakan Komandan Batalyon Maggala Polda Riau yang menjadi sasaran curhatan Bripka Andry Darma Irawan di sosial media yang menyebut ia telah menyetorkan uang ratusan juta rupiah kepada sang komandan.

Kompol Petrus H Simamora, S.Sos memiliki seorang istri yang bernama Meri Petrus.

Sebelum menjabat Komandan Batalyon Maggala Polda Riau, Kompol Petrus H Simamora, S. Sos menjabat Wadan Yon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved