Religi

Jenis Puasa Sebelum Salat Idul Adha Lengkap dengan Bacaan Niat dan Manfaatnya

Berikut ini adalah jenis puasa sebelum salat Idul Adha, lengkap dengan bacaan niat dan manfaatnya, serta beberapa hadis terkait.

Penulis: Kartika Aditia | Editor: M Arif Hidayat
TribunBengkulu.com
Gambar Ilustrasi. Berikut jenis puasa sebelum salat Idul Adha lengkap dengan bacaan Niat dan manfaatnya 

Sedangkan menurut keputusan Muhammadiyah, puasa Tarwiyah akan jatuh pada Senin, 26 Juni 2023.

Bacaan puasa niat Tarwiyah dapat disesuaikan dengan waktu membacanya baik pada seusai waktu fajar atau pun malam hari. Mengutip buku Pintar Ibadah oleh Ustaz H. Fatkhur Rahman, berikut bacaan lengkapnya.

Niat Puasa Tarwiyah yang Dibaca Usai Salat Subuh

نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."

 

Niat puasa Tarwiyah yang Dibaca Malam Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah."

 

Keistimewaan Keutamaan Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah punya keistimewaan besar yakni bisa menghapus dosa setahun, tentunya dengan izin Allah SWT.

Hal ini termuat dalam hadits yang diriwayatkan Abu Syekh Al-Isfahani & Ibnun Najar, "Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun."

Selain itu, sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Abbas juga menguatkan puasa Tarwiyah sebagai amalan yang patut untuk dikerjakan dan punya keutamaan. Menukil buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, Rasulullah SAW menuturkan:

مَا مِنْ أَيَّامِ الْعَمَلُ الصَّالِحُ أَحَبُّ إِلَى اللهُ -عَزَّ وَجَلَّ - مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ، يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ : وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ، وَمَالِهِ، ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ مِنْ ذَلِكَ

Artinya: "Tidak ada hari-hari di mana amal kebajikan lebih disukai oleh Allah SWT daripada hari-hari ini."

Maksudnya hari pertama hingga kesepuluh Dzulhijjah.

Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, meski dibandingkan dengan berjihad di jalan Allah sekalipun?"

Beliau menjawab, "Meskipun dibandingkan dengan berjihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang berjuang dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak satu pun di antara keduanya itu yang kembali (mati syahid)." (HR Bukhari, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah & Abi Dawud)


Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidah dalam buku Al-Jami' fii Fiqhi An-Nisa' turut menyebut puasa sebagai amalan yang bisa dilaksanakan pada sembilan hari awal Dzulhijjah.

Termasuk puasa Tarwiyah dan Arafah. Kecuali hari kesepuluhnya karena bertepatan dengan hari raya Idul Adha.

Lebih lanjut dijelaskan, sunnah pula pada hari-hari tersebut untuk bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah SWT, dengan amal baik apa saja lantaran Dia melipatgandakan pahala untuk itu.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved