Kontroversi Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Ridwan Kamil Respon Polemik Ponpes Al-Zaytun, Undang 300 Kiai Bahas Kontroversi Panji Gumilang

Melalui Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Pemprov Jabar akan mengumpulkan ratusan kiai di Gedung Sate, Kota Bandung.

Editor: Hendrik Budiman
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Massa dari pihak Ponpes Al Zaytun saat menunggu pendemo datang, Kamis (15/6/2023). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespon soal polemik Ponpes Al-Zaytun. 

Hal ini disampaikan oleh Pakar Komunikasi Islam dari Universitas Islam negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Uwes Fatoni.

Uwes mengatakan jika Sindrom Megalomania inilah yang membaut Panji Gumilang memberikan gagasan-gagasan di luar Syariat Islam.

Tujuan dari gagasan yang disampaikan Panji Gumilang ini membuat jemaah Panji menilai jika Panji merupakan orang yang snagat hebat.

Baca juga: Didemo Warga Indramayu Atas Dugaan Aliran Sesat, Panji Gumilang Siapkan Massa Tandingan

"Sepertinya Syekh Panji Gumilang mengalami sindrom megalomania dengan merasa bahwa dirinya besar, sehingga memberikan gagasan-gagasan yang ingin menunjukkan bahwa pemikirannya hebat," kata Uwes, dikutip dari Kompas.com, Minggu (18/6/2023).

Uwes menjelaskan Panji Gumilang ini sendiri memiliki posisi sebagai pemimpin Ponpes, sehingga gagasan yang dilontarkan Panji tidak bisa dibantah oleh santrinya.

"Ketika gagasan-gagasan itu muncul di media sosial yang kemudian menciptakan keresahan bagi masyarakat, khususnya umat Islam di Indramayu, maka wajar jika masyarakat melakukan penolakan," ujar Uwes.

"Sebab, ketika isu tentang pesantren Al-Zaytun itu bukan sekadar masalah pesantrennya, tetapi juga menjadi masalah bagi umat Islam yang ada di lingkungan sekitarnya," sambungnya.

Uwes mengatakan selain masyarakat tokoh-tokoh besar Islam terlebih lagi MUI harus segera turut andil dalam menyelesaikan masalah ini.

"Jika ini dibiarkan, maka masyarakat akan semakin memuncak kekesalan dan penolakannya, serta gagasan-gagasan yang dianggap 'nyeleneh' dari Syekh Panji Gumilang akan terus diproduksi dan reproduksi sehingga masalah ini tidak akan pernah selesai," ucap Uwes.

"Jadi perlu keterlibatan dari tokoh-tokoh Islam untuk melakukan klarifikasi kepada Syekh Panji Gumilang dengan gagasan-gagasan nyelenehnya dan memintanya untuk tidak lagi melakukan hal yang sama," jelasnya.

Sebagai tambhana Panji Gumilang memang memiliki sederet kontroversi seperti mengganti salam umat muslim menjadi salam Yahudi, menyebut Al Quran hanya merupakan karangan Nabi Muhammad hingga mengatakan bahwa menunaikan ibadah haji tak perlu ke Tanah Suci, tetapi bisa dilaksanakan di Indonesia.

Panji Gumilang Bikin Heboh

Pimpinan ponpes Al-Zaytun lagi lagi bikin heboh usai dirinya pernyataannya yang meragukan meragukan kebenaran Al-Qur’an

Pernyataan yang dilontarkan Panji Gumilan lantas viral di media sosial.

Salah satu sosmed yang memviralkan pernyataan Panji Gumilang yakni akun @herypatoeng.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved