Salat Idul Adha Bersama Warga di Lapangan Sekundang, Bupati Gusnan: Jaga Hati dan Keikhlasan

Setelah pemerintah mencabut status pandemi ke endemi dan masyarakat diperbolehkan lagi melaksanakan sholat berjamaah. Atusias masyarakat Kabupaten Ben

Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: M Arif Hidayat
Ahmah Sendy Kurniawan/TribunBengkulu.Com
Bupati Gusnan Mulyadi, didampingi Wakil Ketua I DPRD Bengkulu Selatan, Sekda Bengkulu Selatan serta Kepala OPD usai menggelar sholat Idul Adha di Lapangan Sekundang. 

 

"Kami (masyarakat Bengkulu Selatan,red) selalu berdoa untuk bapak/ibu hadirin sekarang yang menunaikan ibada haji selalu sehat, nyaman, bahagia dan pulang ke Indonesia serta kembali bersama keluarga dengan kondisi sehat walafiat. Dan menjadi haji yang mabrur," ungkap Bupati.

 

Untuk diketahui, perintah berkurban saat Idul Adha bagi umat Islam yang mampu bermula dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, yaitu Nabi Ismail untuk menunaikan perintah dari Allah SWT. 

 

Saat Ismail mulai beranjak remaja, Nabi Ibrahim diceritakan sempat bermimpi mengorbankan putra kesayangannya itu dengan cara disembelih. 

 

Kemudian, Nabi Ibrahim sempat bingung menyikapi mimpinya tersebut. Namun, ia tidak lantas mengingkari mimpinya itu. Nabi Ibrahim justru memilih merenung mengenai mimpi tersebut dan memohon petunjuk Allah SWT.

 

Setelah mimpi yang ketiga, barulah Nabi Ibrahim meyakini bahwa mimpi itu merupakan perintah dari Allah dan harus dilakukan. Nabi Ibrahim dikenal sebagai sosok yang patuh dan taat kepada perintah Allah. 

 

Hal ini ditunjukkan dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 120 yang artinya:

 

“Sesungguhnya Ibrahim adalah imam (sosok anutan) yang patuh kepada Allah, hanif (lurus), dan bukan termasuk orang-orang musyrik.” 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved