Berita DPRD Provinsi Bengkulu

Profil Zainal Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, 4 Kali Terpilih Berkomitmen Mengabdi ke Masyarakat

Dimulai pada tahun 2004, Zainal pertama kali maju ke bursa legislatif. Kala itu, Zainal berhasil mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Kepahiang. 

Editor: Yunike Karolina
TribunBengkulu.com
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Zainal. 

TRIBUNBENGKULU.COM - 'Berusaha untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat’ menjadi prinsip hidup Zainal, S.Sos, M.Si, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Kepahiang, sekaligus Ketua Fraksi PKB.

Sebelum memulai karirnya sebagai politisi, Zainal sendiri awalnya adalah seorang swasta setelah lulus kuliah tahun 1995. Kemudian di tahun 1998, ia diajak Rio Capella temannya yang juga politisi untuk mencalon sebagai anggota DPRD.

“Namun kala itu saya belum mau, karena saat itu masih mau menata ekonomi saya saat itu dagang hasil bumi," ungkap suami dari Dermaneri. 

Perjalanan politiknya sebagai seorang wakil rakyat bukan lagi seumur jagung karena sudah dimulai tahun 2004. Sehingga Zainal sudah banyak menelan asam garam (pengalaman, red) di dunia perpolitkan.

Dimulai pada tahun 2004, Zainal pertama kali maju ke bursa legislatif. Kala itu, Zainal berhasil mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Kepahiang. 

"Alhamdulillah dapat kursi di DPRD Kabupaten Kepahiang. Saat itu, untuk jadi ketua bukan dengan sistem mendapatkan kursi terbanyak," jelasnya. 

Untuk menjadi ketua dewan pada saat itu bukan otomatis partai dengan perolehan suara terbanyak.

Sehingga Zainal memberanikan diri untuk mencalonkan diri sebagai Ketua DPRD kabupaten Kepahiang.

Keputusan ini, diambil setelah konsolidasi dengan teman-teman DPRDnya terlebih dulu.

"Alhamdulillah, saya menjadi Ketua DPRD Kepahiang yang pertama. Lalu, di 2009 saya ikut lagi, Alhamdulillah saya dapat kursi lagi," kenang Zainal.

Lalu di 2014  juga, dirinya berhasil kembali mendapatkan kursi. Saat itu, sebenarnya dirinya pada tahun 2014  menginginkan melangkah ke provinsi, namun intruksi dari Partai PKB belum merestui, dan mengamanatkan agar Zainal masih mengabdi di daerah.

"2019, andai kata belum disuruh ke provinsi itu, saya istirahat. Tapi ternyata mandat ke provinsi ada, dan sekarang dapat kursi dengan suara terbanyak. Saya terpilih kembali, dan oleh partai kita diberikan kepercayaan untuk jadi ketua fraksi," ungkap Zainal, dengan wajah sumringah. 

Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Provinsi Bengkulu, Zainal saat diwawancarai di ruangannya, Jumat (20/5/2022)
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Provinsi Bengkulu, Zainal saat diwawancarai di ruangannya. (Beta/TribunBengkulu.com)

Prinsip hidup, yang ia jadikan moto, bahkan hingga saat ini masih dipegangnya adalah "Berusaha untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat".

Kalimat mutiara ini, ia dapat setelah beberapa tahun terjun dan aktif berorganisasi. Dimulai pada tahun 1990,ia lulus di Universitas Bengkulu (Unib), dan dilanjutkan mengikuti gerakan mahasiswa Kosgoro. Diwadah Kosgoro ini, dirinya mulai membaur dengan masyarakat. 

"Karena tidak lolos tes CPSN, dulu aku waktu kuliah aktif di organisasi. Pernah jadi ketua gerakan mahasiswa gerakan Kosgoro kota madya, Aktip di KNPI Kota, pernah jadi pengurus PMII, dan aktif itu, bukan sekedar daftar nama," cerita Zainal. 

Bukan hanya aktif di organisasi kemahasiswaan, namun Zainal juga aktif di masyarakat. Ia pernah menjadi Ketua Karang Taruna, Ketua Risma, dan dari sini ia merasa membaur dengan masyarakat itu mengasyikan. 

"Memang kita dari petani kecil. Melihat banyak hak hak petani yang tidak sampai ke petani, kita tahu bahwa apa yang menjadi keluhan masyarakat itu perlu disuarakan, juga perlu diperjuangkan," paparnya.

Untuk menyuarakan aspirasi petani, jika sekedar menyuarakan dari luar maka persentasi untuk bisa dilaksanakan sangat kecil.

“Dengan menjadi seorang wakil rakyat akan mempunyai tempat strategis jika disuarakan dari dalam, ya di Dewan ini,” tega Zainal.

Zainal merupakan anak kedua dari empat saudara dilahirkan dari ayah dan ibu seorang petani di desa yg terpencil dan terisolir di Kabupaten Rejang Lebong (saat ini masuk Kabupaten Kepahiang sejak dimekarkan). Tepatnya di desa Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu.

Mulai dari kecil putra tunggal dari empat bersaudara ini merupakan seorang pekerja yang tidak mengenal lelah baik dalam membantu orang tua bekerja maupun membantu teman-teman.

Seiring perjalanan hidupnya mulai dari tamatan SD, ia sudah harus berpisah sama orang tua karena menuntut pendidikan di Kota Bengkulu.

Walaupun tidak terlalu jauh pada waktu itu, tetapi akses transportasi yang sulit. Sehingga membuat kepribadiannya lebih mandiri, harus berjuang memenuhi kebutuhan hidup sendiri sebagai anak kosan. 

Dengan berbekal pengalaman berorganisasi semasa sekolah mulai dari SMP sampai tamat S1, Zainal langsung terjun ketengah masyarakat bekerja sebagai petani dan pedagang.

Bermodal kepercayaan orang lain, terhadap dirinya inilah yang membuat Zainal bisa berhasil membangun ekonomi keluarga.

Walaupun sempat jatuh bangun, berkat saran dari seniornya dalam berorganisai yaitu Bung Hijazi, mantan Bupati Rejang Lebong dua periode, yang berpesan kepada adik-adiknya jika ingin maju dalam kancah politik, maka harus bebaskan dulu ketergantungan dari periuk nasi dalam keluarga. 

"Sehingga kita bisa berjuang di luar tanpa memikirkan dan menelantarkan kebutuhan hidup rumah tangga yang kita tinggalkan," jelas Zainal.

Pesan seniornya itu lalu diikuti Zainal. Pada tahun 1998 saat ia bertemu dengan sahabat sekaligus senior lama, Bung Rio Capela menawarkan untuk masuk ke PAN.

Hanya saja pada waktu itu, Zainal masih memiliki target untuk mempersiapkan ekonomi rumah tangga. Karena belum mencapai target sehingga Zainal menolak tawaran tersebut. 

Putra tunggal dari empat bersaudara ini, dengan berbekal ijasah S1 pernah mengikuti tes CPNS di kebupaten Musirawas.

Namun gagal dalam seleksi wawancara walaupun dalam seleksi tertulis lolos pada tahun 2003, kegagalan ini tidak membuat putus asa, ia berpikir untuk mencari jalan lain akan lebih baik. Sehingga harus banyak belajar, akhirnya keluar tekad untuk berjuang lewat PKB. 

"Walaupun keluarga agak mempertanyakan kenapa memilih partai yang baru dan tidak dikenali bagi masyarakat hususnya daerah basis saya," terangnya. 

Ia pun menjelas jika PKB  merupakan partai baru membuat dirinya berkesempatan besar untuk mendapatkan no urut 1 dalam pencalonan legeslatif karena pemilu tahun 2004 masih menggunakan sistem nomor urut.

Di samping itu, karena PKB didirikan oleh para KHI maka menurut Zainal tujuannya pasti baik. Paling tidak bisa meneruskan perjuangan para KHI. 

"Dan insya-Allah akan membawa keberkahan bagi kita yang berjuang tulus untuk umat karena sebagai wakil rakyat," kata putra tunggal dari pasangan H. Syamsudi dan Hj. Dahliana. 

Selama berkarir menjadi anggota legislatif ini, ia menyukai saat bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat. Dalam hal ini ,dirinya punya rasa kepuasan di hati sapat berbuat untuk masyarakat. 

"Dukanya, kita sebagai wakil rakyat itu dianggap semua bisa. Kadang kala, sudah tiga kali kita bantu, keempatnya belum bisa kita bantu, mereka masih saja menggerutu. Padahal sudah 3 kali kita bantu. Ini gak semua ya, ada satu dua orang," cerita Zainal.

Selain itu, menurutnya sekarang ini pendidikan politik di Bengkulu tidak bagus, kurang baik. Ini berangkat dari elit politiklah yang tidak mengajarkan ke masyarakat  untuk menempatkan pilihan secara rasional.

"Okelah dilengkapi dengan uang, tapi juga diajarkan untuk berpikir secara rasional. Jadi memberi pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, jadi jangan masyarakat itu diberi pendidikan yang bodoh," jelasnya. 

Untuk itu,dirinya mengajak semua pihak, sebagai elit politik di tingkat lokal, dapat memberikan pendidikan baik untuk masyarakat. Agar daerah Bengkulu ini, menjadi lebih baik.

"Saya juga prihatin dengan elit politik kita, yang saat kampanye yang saling menjelekkan. Itu kan tidak bagus juga. Untuk elit politik kita ini, harus banyak belajar lagi, agar bisa bertindak secara rasional dan seorang yang mempunyai ilmu," terangnya. 

Zainal sendiri mengedepankan etika baik dalam kehidupan masyarakat, lingkungan kerja, lingkungan organisasi kemasyarakatan dan partai politik. Sebagai bagian dari elit politik lokal begitu juga elit politik nasional. 

Dengan prinsip harus selalu belajar belajar dan belajar itu  yang membuat Zainal  semakin dewasa dalam segala hal.

"Kita harus bisa memberikan pendidikan politik yang cerdas dan beretika kepada masyarakat agar demokrasi di Indonesia semakin baik. Jauhkan politik saling menjelek-jelekan, menghujat apalagi memfitnah," pesan Zainal.

Berikut Profil Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Zainal

Nama   : H. Zainal, S.Sos, M.Si

Partai   : PKB

Dapil   : Kepahiang

Keluarga

Istri ; Hj. Dermaneri SE

Anak : Rizky Wafiq Aprido

Riwayat Pekerjaan :

1. Th 2004 s/d 2009 sebagai ketua DPRD kabupaten Kepahiang (ketua DPRD kabupaten Kepahiang yang pertama )

2. Th 2009 s/d 2014 sebagai anggota DPRD lab. Kepahiang.

3. Th 2014 s/d 2019 sebagai anggota DPRD keb. Kepahiang.

4. Th 2019 s/d sekarang anggota DPRD provinsi Bengkulu dg jabatan sebagai ketua Fraksi PKB dan ketua Badan Kehormatan DPRD provinsi Bengkulu.

Riwayat Pendidikan :

1. SDN 28 desa Batu Bandung tamat th 1983.

2. SMPN 1Curup tamat lulus 1986.

3. SMAN 2 Curup tamat lulus 1989.

4. IAIN Raden patah Bengkulu tahun 1989 

5. Fisip UNIB angkatan 1990 lulus 1995, dengan gelar S.Sos

6. Fisip UNIB angkatan 2011 dengan gelar M.Si

Pengalaman Organisasi ;

1. Sebagai ketua Karang Taruna Desa Batu Bansung.

2. Wk. Karang taruna kelurahan Sukamerindu kota Bengkulu.

3. Pengurus PMII

4. Ketua Gerakan Mahasiswa Kosgoro Kota Bengkulu.

5. Wk. KNPI Kota Bengkulu.

6. Ketua JATMI kabupaten Kepahiang.

7. Ketua BMA Kabupaten Kepahiang.

8. Ketua IPHI kabipaten Kepahiang.

9. Pengurus NU kab. Kepahiang.

10. Anggota forum komunikasi pondok pesantren Kabupaten Kepahiang.  

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved