Polisi Tembak Polisi

Ayah Bripda Ignatius Ungkap Pelaku Tewaskan sang Anak Diduga Mabuk dan Tawarkan Bisnis Senpi Ilegal

Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Y Pandi menduga jika pelaku yang menewaskan sang anak kala itu tengah mabuk.

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Hendrik Budiman
Kolase TribunBengkulu.com dan TribunPontianak.com
Kolase ayah bripda Ignatius dan Bripda Ignatius. Ayah Bripda Ignatius sebut Pelaku Tewaskan sang Anak diduga Mabuk 

TRIBUNBENGKULU.COM - Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Y Pandi menduga jika pelaku yang menewaskan  anaknya kala itu tengah mabuk.

Kendati demikian keterangan yang disampaikan Y Pandi berbeda dengan keterangan yang disampaikan pihak polisi sebelumnya.

Y Pandi menjelaskan keterangan yang diberikan oleh pihak kepolisian dengan keterangan dari Densus 88 berbeda.

"Kronologi yang diceritakan dari tim penyidik Densus 88 Antiteror, mereka mengatakan bahwa awalnya anak saya ini didatangi oleh seniornya," katanya dilansir dari Kompas TV.

Y pandi mengatakan jika keterangan dari pihak kepolisian senior yang mendatangi bripda Ignatius berjumlah dua orang.

Namun, menurut keterangan dari Densus 88 Antiteror senior yang mendatangi sang anak berjumlah tiga orang.

Tentu saja keterangan yang berbeda membuat Y Pandi merasa ada kejanggalan dalam kematian sang anak.

"Mereka dalam kondisi mabuk," kata Pandi

Meski pelaku dalam keadaan mabuk, namun Y Pandi yakin jika sang anak tidak ikut mabuk.

"Anak saya tidak mabuk, dari mulutnya tidak tercium bau alkohol," tegas Pandi.

Pandi juga mengatakan kedatangan senior anaknya tersebut diduga ingin menawarkan bisnis senjata api ilegal.

"Ketiga pelaku ini datangi kamar anak saya," ucap Pandi.

Baca juga: Tolak Tawaran Bisnis Senpi Ilegal, Diduga Jadi Sebab Bripda IDF Cekcok Sebelum Tewas Ditembak Senior

"Mereka diduga ada urusan bisnis senjata api, anak saya mungkin ditawari anak saya mungkin menolak, karena tahu itu barang ilegal. yang terjadi disitu mungkin jadi cekcok. Nah akibatnya anak saya jadi korban," tuturnya.

Dan berawal dari sinilah sehingga terjadinya penembakan sehingga Bripda Ignatius meninggal dunia.

Dalam kesempatan itu, Pandi menegaskan jika sang anak tidak pernah bercerita tentang bisnis senjata api.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved