Keajaiban Prosesi Tabut Tebuang di Kota Bengkulu, Cuaca Selalu Cerah Tak Pernah Hujan Sejak 1961

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Prosesi tabut tebuang telah dilaksanakan di Padang Karabela di Jalan Karbela, Ratu Agung, Kota Bengkulu, Jumat (28/7/2023) sore.

Tabut tebuang ini juga mengakhiri semua prosesi tabut yang telah digelar selama 10 hari, yaitu sejak 1-10 Muharam tahun 2023 ini.

Pantauan TribunBengkulu.com, prosesi tabut tebuang ini dilakukan dibawah bangunan besar Padang Karabela. Bangunan ini memiliki arsitektur timur tengah, dengan tiang-tiang beton tanpa dinding.

Ribuan masyarakat juga tampak berdesak-desakan melihat prosesi tabut tebuang ini.

Ketua Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) Bencoolen, Syafril mengatakan tabut tebuang ini memiliki makna tidak ada yang abadi di atas dunia.

Semua hal yang indah-indah, seperti bangunan tabut itu sendiri, juga tidak abadi.

"Untuk mengingat itu, maka ada tabut tebuang. Untuk mengingatkan kita, bahwa segala yang ada di dunia tidak akan bertahan, akan dikembalikan ke tanah," kata Syafril kepada TribunBengkulu.com.

Prosesi tabut tebuang ini di Kota Bengkulu juga memiliki keajaiban, yakni tidak pernah turun hujan.

Menurut Syafril, sepengetahuan dirinya, sejak tahun 1961, selama prosesi tabut tebuang pada 10 Muharam, tidak sekalipun turun hujan.

Kalaupun turun hujan di hari 10 Muharam ini, biasanya terjadi setelah prosesi tabut tebuang selesai dilakukan.

"Tidak ada yang memperhatikan ini. Ada apa dengan 10 Muharam di Kota Bengkulu ini," ujar Syafril.

Keajaiban ini tidak pernah dibeberkan Syafril sebelum-sebelumnya, dan baru pada hari ini diungkapkannya.