Perundungan Siswi SMA di Bengkulu

Ada 4 Oknum Guru dan 9 Pelajar yang Diduga Lakukan Bully Terhadap Siswi SMA di Bengkulu

Ada 4 Oknum Guru dan 9 Pelajar yang Diduga Lakukan Perundungan Terhadap Siswi SMA di Bengkulu

Penulis: Beta Misutra | Editor: M Arif Hidayat
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Oknum Guru dan Pelajar Diduga Lakukan Perundungan Terhadap Siswi SMA di Bengkulu. Orang Tua Korban Datangi Sekolah. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Ada 4 orang oknum guru dan 9 pelajar yang diduga melakukan aksi bullying atau perundungan terhadap salah satu siswa SMA Negeri di Kota Bengkulu.

Akibat dugaan aksi bullying dan perundungan tersebut, korban sampai mengalami trauma dan takut untuk berangkat ke sekolah.

Dikatakan Hermika Media Sari, yang merupakan orang tua korban, untuk 9 pelajar yang diduga melakukan perundungan, memang tidak merundung secara fisik.

Namun 9 pelajar yang merupakan teman sekelas korban tersebut, sering mengata-ngatai korban, dengan kata-kata yang kurang pantas.

Sedangkan untuk 4 oknum guru yang diduga juga terlibat melakukan aksi perundungan, dengan melakukan fitnah terhadap korban.

Dimana oknum guru tersebut mengatakan bahwa korban mendapatkan juara di kelas bukan karena kepintarannya.

Melainkan karena orang tua korban memberi sejumlah uang kepada wali kelas, maupun guru mata pelajaran yang memberi nilai.

Ternyata hal tersebut sempat didengar oleh korban, dan membuat keadaan korban menjadi semakin down.

"Selain itu ada beberapa guru yang bilang anak saya sakit mental atau psikisnya. Padahal anak saya adalah pasien di rumah sakit sejak 2021 karena mengalami sakit autoimun dan masih konsumsi obat rutin hingga saat ini," ungkap Hermika.

Diberitakan sebelumnya, dari dugaan aksi perundungan tersebut, Senin (31/7/2023) orang tua korban langsung mendatangi SMA Negeri 09 Kota Bengkulu.

Kedatangan orang tua korban tersebut untuk meminta pertanggungjawaban pihak sekolah atas apa yang terjadi pada anaknya.

Selai itu orang tua korban juga meminta kepada pihak sekolah untuk meminta maaf atas perbuatannya yang telah dilakukan.

Serta menindak para pelaku yang diduga telah melakukan perundungan terhadap anaknya, selama 2 tahun terakhir.

Terpisah Kepala SMA Negeri 9 Kota Bengkulu, Basuki Dwiyanto mengakui bahwa benar ada peristiwa perundungan yang dialami oleh salah satu muridnya.

Hari ini sebagai tindak lanjut, dirinya sudah memfasilitasi pertemuan antara orang tua korban dan oknum guru maupun oknum pelajar yang diduga menjadi pelaku perundungan.

"Hari ini kita sudah fasilitasi, kita pertemukan antara siswa maupun guru yang diduga melakukan perundungan, yang disampaikan keluarga korban, dan diakhiri dengan permintaan maaf," kata Basuki.

Atas kejadian tersebut, Basuki mengatakan, secara kelembagaan pihaknya pasti sangat menghindari adanya perbuatan perundungan.

Namun tentunya hal tersebut memang merupakan tugas yang berat apalagi mengingat para pelajar juga bukan hanya dididik di sekolah, namun juga dilingkungan tempat tinggalnya.

"Tapi secara kelembagaan kita tidak menginginkan ini terjadi. Anak kita ini butuh bimbingan, bukan hanya mengajar tapi dididik juga. Namun namanya manusia mungkin dia memiliki keinginan yang baik, namun penyampaiannya yang nggak pas," ungkap Basuki.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved