Perundungan Siswi SMA di Bengkulu

Berlanjut, Ini Kronologi Awal Perundungan yang Diduga Dilakukan Oknum Guru dan Pelajar di Bengkulu

Kronologi lengkap mencuatnya kasus perundungan yang diduga dilakukan oleh oknum guru dan pelajar di Bengkulu.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Kepala sekolah Basuki Dwiyanto menjelaskan, kronologi lengkap kasus perundungan yang diduga dilakukan oknum guru dan pelajar di Bengkulu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Kronologi lengkap mencuatnya kasus perundungan yang diduga dilakukan oleh oknum guru dan pelajar di Bengkulu.

Dijelaskan Kepala Sekolah, Basuki Dwiyanto kejadian bermula sekitar 1 minggu sebelum orang tua siswa yang diduga jadi korban perundungan datang ke sekolah.

Saat itu para teman sekelas korban bersama seorang guru olahraga sedang duduk di tangga dekat UKS sekolah.

Saat obrolan antara guru dan para teman sekelas korban tersebut berlangsung, ada yang melontarkan pertanyaan guru tersebut dibayar berapa, hingga nilai korban selalu tinggi.

Dari obrolan tersebut, ternyata ada yang merekam obrolan antara guru dan para siswa tersebut, hingga rekaman tersebut sampai kepada orang tua korban.

Atas kejadian tersebut orang tua korban datang ke sekolah dan minta kasus tersebut diselesaikan hari itu juga.

Namun hal tersebut ditolak oleh Kepala Sekolah, karena menurutnya dia harus melakukan investigasi terlebih dahulu atas laporan tersebut.

Untuk itu kepala sekolah meminta waktu kepada orang tua korban agar bisa bertemu pada hari Senin, 31 Juli 2023 lalu.

Dengan tujuan untuk memediasi antara korban, orang tua korban, pihak guru dan juga para siswa yang diduga melakukan perundungan.

Selanjutnya, kepala sekolah langsung memanggil para siswa yang saat itu ngobrol dengan guru olahraga, untuk mengetahui siapa yang sampai mengirimkan rekaman hingga bisa sampai ke tangan orang tua korban.

Karena menurut mereka hal tersebut tidak perlu disampaikan mengingat hal itu hanyalah obrolan biasa antara siswa dan guru.

Setelah dilakukan introgasi, akhirnya kepala sekolah mengetahui ternyata memang ada yang mengirimkan video tersebut hingga sampai pada orang tua korban.

"Jadi akhirnya setelah bertemu dengan yang menyampaikan video itu, mereka mengakui bahwa mereka yang menyampaikan pada orang tua korban. Ini kan obrolan biasa mereka ini, kalimatnya mungkin menyakitkan, tapi kan itu sifatnya obrolan antara guru dengan siswa yang mohon maaf mungkin sudah berhubungan dengan kondisi di kelas," ungkap Basuki, Rabu (2/8/2023).

Dari situ kemudian pihak sekolah menyampaikan pembinaan kepada 2 anak yang merekam kejadian tersebut.

Baca juga: Sembari Menahan Tangis, Guru SMA di Bengkulu Ungkap Tak Ada Niat Merundung Siswi Sendiri

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved