Viral di Media Sosial

Viral di Media Sosial Foto Santriwati di Magetan Tenteng Airsoft Gun Saat MPLS, Ternyata Alasannya

Viral di media sosial sebuah foto santriwati menenteng senjata yang diketahui airsoft gun.

Editor: M Arif Hidayat
Ho TribunBengkulu.com
Viral di media sosial sebuah foto santriwati menenteng senjata yang diketahui airsoft gun. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Viral di media sosial sebuah foto santriwati menenteng senjata yang diketahui airsoft gun.

Dalam foto yang beredar di media sosial tersebut, sejumlah santriwati tampak mengenakan seragam berwarna merah, dengan bawahan rok panjang, serta kerudung biru berbaris sambil menenteng airsoft gun laras panjang.

Lengkap, para santri ini juga mengenakan rompi mirip antipeluru.

Dari narasi beberapa akun media sosial Instagram disebutkan bahwa foto para santri tentang senjata airsoft gun itu diketahui berlokasi di Pondok Pesantren Baitul Qur'an di Magetan.

Hal ini diakui Ketua Harian Yayasan Ponpes Baitul Qur'an Al Jahra Magetan, Isgianto. Menyebutkan bahwa foto santriwati yang viral itu berlokasi di pondok pesantrennya.

Dijelaskannya, tidak ada maksud negatif dan buruk apalagi untuk melatih terorisme pada foto itu.

Foto para santri tenteng airsoft gun tersebut merupakan simulasi ekstrakurikuler yang ditampilkan dalam rangka masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS yang dilaksanakan pada dua pekan lalu.

"Memang kegiatan itu benar terjadi di kami dalam rangka MPLS. Kegiatan ini sifatnya simulasi ekstrakurikuler yang kami tawarkan kepada santriwati yang dilakukan pihak kedua PT Liga Airsoft Pelajar," ujar Isgianto dikutip dari Instagram resmi Baitul Qur'an Magetan.

Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf karena telah membuat heboh masyarakat akibat foto para santrinya itu.

Dalam konten di Instagram ponpes tersebut juga mengunggah proposal penawaran ekstrakurikuler PT Airsoft Pelajar Indonesia.

Dalam proposal itu disebutkan maksud dan tujuan kegiatan itu salah satunya untuk menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air lewat materi Bela Negara di dalam olahraga airsoft gun.

Adapun biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan itu Rp 400 ribu per bulan per pelatih selama empat kali pertemuan atau mengikuti standar pembiayaan dari sekolah masing-masing.

Kapolres Magetan, AKBP Muhammad Ridwan membenarkan bahwa para santriwati itu berasal dari pondok pesantren di Magetan, Jawa Timur.

Muhammad Ridwan juga membenarkan bahwa santriwati tersebut menenteng airsoft gun saat melaksanakan kegiatan MPLS.

”Jadi sekolah itu menggandeng Event Organizer (EO) dari Solo untuk melaksanakn MPLS.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved