Kasus Tragis Mahasiswa UI

Keluarga Mahasiswa UI yang Dibunuh Seniornya Sendiri, Minta Pelaku Dihukum Mati

Pihak keluarga Muhammad Naufal Zidan (19) mahasiswa UI yang dibunuh seniornya sendiri meminta pelaku Altafasalya Ardnika Basya (23) dihukum mati.

Kolase TribunBengkulu.com/Tribun Depok
Muchtar Fathoni dan Faiz Rafsanjani, paman mahasiswa korban pembunuhan di UI, Muhammad Naufal Zidan, saat konfefensi pers di Mapolres Metro Depok, Sabtu (5/8/2023). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pihak keluarga Muhammad Naufal Zidan (19) mahasiswa UI yang dibunuh seniornya sendiri meminta pelaku Altafasalya Ardnika Basya (23) dihukum mati.

Hal tersebut disampaikan Paman korban, Faiz Rafsanjani (36) saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Metro Depok, Sabtu (5/8/2023).

Pembunuhan yang terjadi di Kos Apik Zire, Jalan Palakali, RT 007/005 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, pada Selasa (2/8/2023) itu tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga korban.

Sebagai perwakilan dari pihak keluarga, Faiz berjanji akan mengawal kasus ini.

"Kami minta pelaku dihukum semaksimal mungkin sesuai pasal 340. Kami minta pelaku dihukum mati," ujar Faiz.

"Sebagai perwakilan keluarga, kami tidak terima peristiwa ini. Dia (korban) sudah jauh-jauh tinggalkan keluarga, tiba-tiba dapat kabar meninggal. Saya secara pribadi tidak terima," sambungnya.

Baca juga: Mahasiswa UI yang Bunuh Junior Minta Maaf, Keluarga Korban : Kita Selesaikan Secara Hukum

Dia mengungkapkan orangtua pasti tidak akan terima jika anaknya diperlakukan seperti ini.

"Saya yakin keluarga pelaku, kalau anaknya digituin juga, tidak akan terima," ucapnya.

Menurut Faiz, Naufal merupakan sosok anak yang baik.

"Anaknya baik. Salat lima waktu tidak pernah telat. Didikan orang tuanya soal salat lima waktu kencang," imbuhnya.

Tak hanya itu, Naufal juga selalu menurut apa kata orang tua.

"Dia selalu melaporkan kegiatan hariannya di kampus di grup WhatsApp keluarga," jelas Faiz.

Baca juga: Mahasiswa UI Pembunuh Junior Tak Sempat Jual Barang Korban, Takut Saat Didatangi Lewat Mimpi

Faiz juga mengenal Naufal sebagai anak yang supel dan mudah bergaul.

"Dia mudah bergaul. Pelaku saja sudah dianggap abangnya sendiri. Makanya saya tidak habis pikir, kok tega ya sampai hati membunuh korban," tuturnya.

Faiz mengaku bertemu terakhir dengan korban saat dia masih berusia 3 tahun.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved