Kelangkaan Elpiji di Bengkulu

Kuota Elpiji Subsidi di Kabupaten Bengkulu Selatan Lebih Banyak dari Warga Miskin, tapi Masih Langka

Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Sosial (Dinsos) Bengkulu Selatan, tercatat ada 21.819 jiwa masyarakat yang tergolong kurang mampu atau miskin.

Ahmad Sendy Kurniawan/TribunBengkulu.com
Tumpukan tabung elpiji subsidi 3 Kg di gudang agen. Kuota gas melon di Bengkulu Selatan lebih banyak dari data warga miskin. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Kelangkaan elpiji subsidi 3 Kg belum lama ini dikeluhkan masyarakat Bengkulu termasuk di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Padahal jika mengacu dengan data jumlah warga miskin atau berpenghasilan menengah ke bawah yang berhak mendapatkan elpiji 3 kg subsidi, kuota gas melon ini melebihi jumlah warga kurang mampu di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Sosial (Dinsos) Bengkulu Selatan, tercatat ada 21.819 jiwa masyarakat yang tergolong kurang mampu atau penghasilan menengah ke bawah.

Sementara, kouta elpiji 3 kilogram setiap bulan sebanyak 52.000 tabung per agen mendistribusikan ke masyarakat. 

"Data terakhir masyarakat Bengkulu Selatan yang tergolong kurang mampu ada di angka 21.819 jiwa. Bisa saja data tersebut telah mengalami pengurangan," kata Kabid Pakir dan Miskin Dinsos Bengkulu Selatan Syarial, S.Sos.

Bengkulu Selatan memiliki 2 Agen atau pangkalan yang bertindak mendistribusikan ke Sub Agen atau ke masyarakat.

Baca juga: Kabar Gembira, 736 Unit RTLH di Bengkulu Selatan Bakal Direhab Melalui Program RST Kemensos

"Rata-rata setiap bulan pendistribusian gas melon yang kami lakukan di atas 50.000 tabung. Setiap hari kadang kita mendapatkan 2.000 tabung dan ada hanya 1.500 tabung. Tetapi untuk pangkalan satu lagi lebih banyak dari kami. Karena sub agen di sana lebih banyak dibandingkan di PT Arizon Diva Putra," ungkap Admin PT Arizon Diva Putra, Desi kepada TribunBengkulu.com, Rabu (9/8/2023).

Waktu terjadi kelangkaan pihak agen juga kaget dan bertanya-tanya. Karena kouta sebelumnya dengan saat ini tidak terjadi pengurangan.

"Waktu langka kami sedikit bertanya. Karena, elpiji yang di distribusikan dari Pertamina ke Agen tidak terjadi pengurangan. Kenapa sampai bisa langkah," jelas admin.

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bengkulu Selatan Binagransyah mengatakan, dengan terjadi kelangakaan atau masyarakat sempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan elpiji 3 kilogram.

Tetapi saat ini sudah kembali normal seperti bisa. Terutama kota setiap agen atau pangkalan sudah dilakukan penambahan.

"Sekarang sudah normal lagi. Informasi yang kita terima setiap agen juga mendapatkan kouta tambahan. Tetapi untuk jumlah pasti kita tidak mengetahuinya," ujar Binagransyah.

Kedepannya, agar elpiji tidak kembali terjadi mengalami kesulitan, pihaknya akan mengandeng dinsos terkait data masyarakat kurang mampu.

Jadi, data tersebut nantinya akan disebar dan diberikan ke sejumlah agen atau sub agen.

"Dengan terjadi kelangkahan, merupakan bentuk kita melakukan evaluasi. Kedepannya kita akan mengandeng dinsos untuk meminta data masyarakat kurang mampu. Data itu nanti akan kita berikan ke agen atau sub agen. Jadi penyaluran elpiji nanti tepat sasaran langsung kepada yang berhak," papar Binagransyah.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved