Warga Kepahiang Bengkulu Keluhkan Elpiji 3 Kg Langka, Harga Rp 28 Ribu per Tabung

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Warga Kepahiang Bengkulu mengeluhkan gas elpiji 3 kilogram atau gas melon yang kini langka dan susah didapat.

Salah satu warga, Sardi yang memiliki usaha kuliner di kawasan Taba Tebelet, Kepahiang mengatakan dirinya harus berkeliling untuk mendapatkan gas elpiji.

Di beberapa warung atau tingkat pengecer, elpiji 3 kilogram ini selalu kosong, dan harus mencari di pengecer yang lebih jauh.

Meski demikian, Sardi rela berkeliling dan menanyakan stok di setiap warung atau pengecer, agar tetap bisa mendapatkan gas.

"Kita butuh untuk masak atau membuat dagangan. Tapi gas sekarang susah, harus keliling nanya di warung-warung," kata Sardi kepada TribunBengkulu.com, Minggu (10/11/2024).

Salah satu pengecer di kawasan Taba Tebelet, Rita mengatakan memang gas kosong dan susah didapat dalam beberapa waktu terakhir.

Jika ada gas yang masuk, maka akan segera habis dibeli oleh masyarakat. Harga jual juga naik, akibat stok yang susah didapatkan.

Harga di tingkat pengecer ini juga jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

"Susah sekarang, sudah beberapa waktu ini. Kami sekarang jual Rp 28 ribu, per tabung. Susah nyarinya," ujar Rita.

Sementara, data dari Dinas Perdagangan, UKM, dan Koperasi Kabupaten Kepahiang menunjukkan bahwa gas melon memiliki harga Rp 20 ribu, per tabung. Harga ini diperoleh saat tinjauan pasar beberapa hari lalu.

Baca juga: Harga Beras di Kepahiang Bengkulu Masih Stabil, Rp 23 Ribu hingga Rp 24 Ribu per Cupak