Sekeluarga di Mukomuko Diduga Meninggal Dunia karena DBD, Ini Penjelasan Dinkes Provinsi Bengkulu

Diduga karena Demam Berdarah Dengue (DBD), satu keluarga di Desa Lubuk Sanai Kecamatan XIV Koto Kabupaten Mukomuko meninggal dunia.

|
Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: M Arif Hidayat
Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan, menurunkan tim ke Mukomuko untuk mengecek kabar adanya 1 keluarga yang meninggal dunia setelah terserang DBD 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Diduga karena Demam Berdarah Dengue (DBD), satu keluarga di Desa Lubuk Sanai Kecamatan XIV Koto Kabupaten Mukomuko meninggal dunia.

Hal ini pun mendapatkan sorotan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu. Untuk itu, tim Dinkes Provinsi Bengkulu telah diturunkan ke Mukomuko guna melakukan penyelidikan epidemiologi, guna memastikan penyebab pasti dari meninggal 4 orang tersebut. Apakah karena DBD atau ada penyebab lainnya. 

"Kita sudah minta laporan tertulis dari Mukomuko, baru kita dapatkan laporan sementara. Diduga itu DBD, karena kalau kronologis nya itu dia baru melakukan pemeriksaan menggunakan RDT (rapid diagnostic tes ,red). Kemudian masuk rumah sakit, dirawat lalu pulang. Nah ini kita harus minta data lengkapnya lagi," kata Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, Senin (14/8/2023). 

Diketahui satu keluarga meninggal dunia di duga terserang DBD. Kepala keluarga Pirmansyah (63),lalu istrinya Risaini (56). Dan juga anak mereka Herwilin (34), yang juga sedang hamil 8 bulan meninggal dihari yang sama, Minggu 13 Agustus 2023

"Kronologi selama di rumah, saat dirawat serta data pendukung setelah dirawat. Termasuk data diagnosa dokter dan sebagainya, saat ini datanya masih kurang lengkap. Kita juga perintahkan tim dinkes untuk turun ke lapangan. Untuk melakukan penyelidikan epidemiologi, bekerjasama dengan Dinkes Mukomuko," ungkap Herwan. 

Dari informasi awalnya yang didapatkan bahwa, Herwilin yang sedang dalam keadaan hamil 8 bulan itu, sempat dirawat di RSUD Mukomuko, namun atas diagnosa dokter diduga DBD, Herwilin dirujuk ke rumah sakit di Padang Provinsi Sumatera Barat.

Kemudian, pemeriksaan dilanjutkan ke rumah, dimana ibu Herwilin, yakni Roslaini pun dinyatakan positif DBD, lalu dilarikan ke RSUD Mukomuko.

Sementara Pirmansyah masih dirawat di rumah, namun pada Minggu sore sekitar pukul 16:00 WIB.

Pirmansyah dipanggil sang Pencipta. Kemudian tak berselang lama, Risaini setelah sebelumnya dibawa pulang ke rumah, dari RSUD Mukomuko

Kabar duka juga datang dari Herwilin meninggal dunia bersama bayi yang dikandungnya di Padang sekitar pukul 20.30 WIB.

"Kalau ini DBD yang tentu harus dilakukan tindakan, tindakannya di wilayah tersebut dilakukan pencegahan agar tidak sampai meluas. Dengan melakukan pemberantasan nyamuk secara masal, misalnya foging, kemudian dilakukan pemeriksaan pada masyarakat setempat dengan menggunakan RDT, semacam screening di masyarakat, " tukasnya. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved