Perempuan di Bengkulu Nyaris Dibegal
Pengakuan Korban Nyaris Dibegal di Bengkulu Modus Leasing, Kini Trauma dan Ketakutan
Kepada TribunBengkulu.com, korban FE, menceritakan awal kejadian ini hingga dirinya diberhentikan pelaku pada Rabu (23/8/2023).
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Korban dugaan pembegalan di kawasan lapangan golf, Kelurahan Lingkar Barat, Kota Bengkulu, mengaku masih trauma dan ketakutan.
Kepada TribunBengkulu.com, korban FE, menceritakan awal kejadian ini hingga dirinya diberhentikan pelaku pada Rabu (23/8/2023) kemarin.
Awalnya, korban mulai sadar diikuti sejak dari simpang lapangan golf.
Korban terus diiringi, hingga akhirnya korban memutuskan berhenti di depan Kampus Universitas Bengkulu (UT) yang dianggap tempat ramai.
Saat itu, pelaku yang berjumlah 2 orang, yang mengaku dari pihak leasing dan berusaha menarik sepeda motor korban.
Padahal, motor ini sendiri disebutkan korban sudah tidak ada masalah, dan sudah lunas sejak tahun 2022 lalu.
Nama yang disebutkan pelaku penarikan leasing dan nama STNK korban berbeda jauh. Yang disebutkan pelaku Hermanti, namun korban berinisial FE, dan tidak ada kemiripan nama.
Begitu juga dengan alamat yang dituju pelaku, berbeda dengan alamat STNK korban.
"Kalau soal cemas, takut, trauma, jelas, karena belum pernah mengalami kejadian seperi ini, apalagi diberhentikan di jalan mendadak, tanpa tahu sebabnya," kata Fe, Kamis (24/8/2023).
Pelaku sendiri sempat bersikeras untuk mengambil motor korban. Untungnya, korban telah mengunci stang motor, dan mencabut kunci.
Salah satu pelaku kemudian menjauh dan melakukan panggilan telepon, meski isi percakapannya tidak didengar jelas oleh korban.
"Lalu mereka bilang mau ke rumah. Saya bilang silahkan kalau memang motor saya bermasalah," ujar Fe.
Beruntung, dengan adanya bantuan warga sekitar, pelaku kemudian pergi.
Korban sendiri mengaku masih trauma dan ketakutan hingga saat ini. Apalagi, korban bekerja dan terkadang harus pulang malam.
Saat diberhentikan pada waktu kejadian, korban juga mengaku gemetar karena takut.
"Cemas ya cemas, trauma ya trauma, takut ya takut. Mana sering pulang malam. Sekarang jadi parnoan," ungkap Fe.
Baca juga: Sosok Pelajar yang Meninggal Terseret Ombak di Pantai Tapak Paderi, Dikenal Anak Baik
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Asep-tunjukkan-TKP.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.