Kisah Bayi Tertukar di Bogor

Dian Sebut Penyebab Bayi Tertukar Gegara Pihak RS Sentosa Tak Langsung Berikan Anaknya Usai Lahiran

Dian mengaku usai dirinya melahirkan sang anak ternyata pihak rumah sakit tidak langsung pertemukan dia dan anaknya.

|
Penulis: Yuni Astuti | Editor: Kartika Aditia
Kolase TribunBengkulu.com dan Kompas Tv
Kolase foto Dian. Dian Akui Jika Pihah RS Tak Langsung Berikan Sang Anak Usai Lahiran Berujung Bayi Tertukar di Bogor 

Rs Sentosa Bakal Dipolisikan Hari Ini

Sementara Itu, mediasi antara pihak RS Sentosa dengan dua pasien korban bayi tertukar di Bogor tidak menemui titik terang.

Sebab, ada kerugian materil maupun immateril yang ditanggung oleh kedua korban.

Sementara itu, tawaran beasiswa hingga SMA dan jaminan kesehatan yang diberikan oleh pihak RS Sentosa dianggap tidak sepadan.

Dengan begitu, pasien korban bayi tertukar di Bogor membulatkan tekad untuk melaporkan RS Sentosa kepada pihak kepolisian.

Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan akan mengadukannya kepada Polres Bogor pada esok hari, Jumat (1/9/2023).

Tak hanya dari pihak kliennya saja, laporan akan dibuat bersamaan dengan akan pasien D.

"Kami akan membuat laporan polisi, waktu habis Jumat. Bareng (pasien D)," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (31/8/2023).

Akan tetapi, ia belum bisa membocorkan poin-poin laporan untuk besok.

"Besok aja (poin laporan)," pungkasnya.

Sindiran Hotman Paris ke RS Sentosa

Sebelumnya RS Sentosa telah menawarkan kompensasi dengan memberikan Jaminan Kesehatan dan Beasiswa untuk dua bayi yang tertukar.

Namun Hotman Paris mengatakan jika penawaran tersebut tidak sesuai.

Hal itu disampaikan Hotman Paris saat Siti Mauliah menjadi bintang tamu dalam acara Hotroom Metro TV yang dipandunya.

"Rumah sakit sudah mengakui bahwa ada malpraktik di kalangan bawahannya. Undang-undang udah tegas tindakan bawahan adalah tanggung jawab majikan," ungkap Hotman Parisdikutip TribunBengkulu.com dari TribunnewsBogor.com , Jumat (1/9/2023)

Tak hanya itu saja, Hotman Paris juga membandingkan kasus bayi tertukar terjadi di Amerika Serikat.

"Kalau ini terjadi di Amerika itu sudah triliunan. Hukum kita ada kerugian materiil dan immaterial," terangnya.

"Memang kasus ini kasus kemanusiaan, satu tahun. Apalagi ada dua korban. Kita sudah memikirkan langkah kami, pastinya ada laporan pidana," ujar Rusdy Ridho.

Menurut Hotman, pihak RS Sentosa harusnya mengganti rugi dengan nominal triliunan kepada korban.

"Saya pengin tahu angkanya aja deh (biaya ganti rugi)," tanya Hotman lagi.

"Menurut Bang Hotman, berapa nominal yang layak?" tanya balik Rusdy.

"Kalau saya mah triliunan," ujar Hotman.

"Mungkin (pihak korban mengajukan gugatan) triliunan juga (ke RS Sentosa)," kata Rusdy Ridho.

Namun, menurut Hotman di negara Indonesia ini jangan berharap lebih besar dibandingkan negera luar.

"Tapi di Indonesia jangan harap begitu. Nilai kemanusiaan di Indonesia enggak setinggi di luar negeri sana, makanya semua orang pakai asuransi," imbuh Hotman.

Sementara itu, Rusdy Ridho mengatakan jika pihak kedua korban akan segera menggugat RS Sakit Sentosa.

"Langkah kami minggu ini kami akan melakukan laporan kepolisian dan minggu depan kami akan mengusulkan gugatan perdata. Kalau kerugian immateriil tidak bisa diuangkan apa yang sudah dialami ibu Siti satu tahun ini. Kami pasti akan menilai ganti ruginya memang yang layak didapatkan ibu Siti," ungkap Rusdy Ridho.

"Jelas pengelola rumah sakit, dokter jaga, perawatnya itu minimum harus ada. Ini tukar pikiran," timpal Hotman Paris.

Sementara Siti Mauliah saat ditanya soal keinginan ganti rugi dari pihak rumah sakit, Siti Mauliah ragu-ragu menjawab.

Sebab diakui Siti, ia tidak bisa mengukur kepedihannya selama satu tahun terpisah dari bayi kandungnya.

Bahkan Siti Mauliah mengakui dirinya sampai mengalami depresi dan stres lantaran memikirkan bayinya yang tertukar.

"Kalau ibu sendiri apa ganti rugi yang ibu tuntut setahun ibu nangis di tempat tidur, permintaan apa ke pihak rumah sakit?" tanya Hotman Paris.

"Saya udah ngobrol sama kuasa hukum saya, nanti beliau yang menjelaskan langsung," ujar Siti.

"Apakah ibu rela hanya diberikan fasilitas kesehatan gratis?" tanya Hotman lagi.

"Kalau itu tidak ya, karena saya sempat depresi, sampai stres lama, keganggu fasilitas ngurus bayi juga karena kita terlalu memikirkan buah hati saya di mana, itu mau satu tahun seperti itu (selalu nangis)," akui Siti.

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved