Kisah Bayi Tertukar di Bogor

Pengakuan Dian, Bayi Tertukar di Bogor Ternyata Beda Tanggal Lahir, RS Sentosa Dilaporkan Hari Ini

Dian, salah satu ibu bayi tertukar yang sebelumnya dikenal sebagai pasien B akhirnya muncul ke publik.

|
Editor: Kartika Aditia
Kompas.com
Dian, Ibu Bayi Tertukar (kiri) dan Rumah SakitSentosa (kanan). Pengakuan Dian, Bayi Tertukar di Bogor Ternyata Beda Tanggal Lahir, RS Sentosa Dilaporkan Hari Ini 

TRIBUNBENGKULU.COM - Fakta baru kasus bayi tertukar selama setahun di Bogor.

Dian, salah satu ibu bayi tertukar yang sebelumnya dikenal sebagai pasien B akhirnya muncul ke publik.

Ia membuat pengakuan soal bayinya yang tertukar dengan Siti Mauliah.

Saat mucul pertama kali ke Publik, Dian dan Hartono suaminya secara terbuka menceritakan soal kasus bayi mereka yang tertukar.

Tak hanya itu saja, Dian juga membongkar kesalahan fatal yang dilakukan oleh pihak RS Sentosa Bogor.

Di mana saat melahirkan, Dian dijanjikan akan langsung dipertemukan dengan anaknya pada hari H.

Namun rupanya Dian baru bertemu dengan bayinya pada keesokan hari.

Baca juga: Sempat Ditolak Denny Sumargo, Kini Giliran Verny Hasan yang Tak Mau Duduk Bareng Bahas Tes DNA

Pasangan suami istri yang merupakan warga Tajurhalang, Kabupaten Bogor ini pun syok mengetahui bayinya tertukar.

Dian mengaku butuh waktu lama untuk mencerna informasi tersebut dari Siti Mauliah akhir tahun lalu.

"Jadi sebenarnya say bukan nolak (tes DNA), awalnya syok," kata Dian dilansir TribunBengkulu.com dari TribunnewsBogor.com dari tayangan ROSI di Kompas TV, Jumat (1/9/2023).

Dian lantas menceritakan saat pertama kali Siti Mauliah datang ke rumahnya seorang diri.

"Waktu awal-awal Bu Siti dateng ke rumah waktu umur (bayi) 5 bulan," jelasnya.

Dian yang yakin bahwa bayi yang ia rawat adalah anak kandungnya itu pun tak memiliki firasat apapun.

"Kita ngerasa gak ada yang berbeda, karena dari awal kita dikasih bayi yang ini," tutur Dian.

Kemudian Dian pun akhirnya mengungkap fakta baru yang selama ini tak diungkap ke publik.

Yakni soal tanggal lahir kedua bayi tertukar tersebut.

Rupanya bayi Siti Mauliah lahir sehari lebih dulu dari bayi kandung Dian.

"Saya itu lahiran tanggal 19 (Juli), Ibu Siti tanggal 18 (Juli)," ungkap Dian.

Bukan cuma itu saja, Dian juga rupanya baru dipertemukan dengan anaknya sehari setelah melahirkan.

"Emang sejak awal dari RS itu bilang 'ibu setelah lahiran disusui'. Saya pikir tanggal 19 langsung dikasih, ternyata tanggal 20 baru dikasih," ungkap Dian.

Bayi itu pun baru diberikan kepada Dian setelah diazani oleh suaminya, Hartono.

"Pada saat tanggal 20 dikasih itu udah yang ini," kata Dian.

Sehingga Dian pun selama ini tidak menaruh rasa curiga sama sekali seperti yang dirasakan oleh Siti Mauliah.

"Gelang itu dari awal sampai saya pulang tetap Ny Dian dan Tn Hartono," pungkasnya.

Sehingga ia pun mengaku syok saat Siti Mauliah tiba-tiba datang ke rumahnya.

"Jadi pas Bu Siti dateng, kita yang masa sih, gak mungkin. Karena kita dari awal merasa sudah sesuai , gak ada yang berbeda," pungkasnya.

Rs Sentosa Bakal Dipolisikan Hari Ini

Sementara Itu, mediasi antara pihak RS Sentosa dengan dua pasien korban bayi tertukar di Bogor tidak menemui titik terang.

Sebab, ada kerugian materil maupun immateril yang ditanggung oleh kedua korban.

Sementara itu, tawaran beasiswa hingga SMA dan jaminan kesehatan yang diberikan oleh pihak RS Sentosa dianggap tidak sepadan.

Dengan begitu, pasien korban bayi tertukar di Bogor membulatkan tekad untuk melaporkan RS Sentosa kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Merasa Dikhianati, Kader Partai Demokrat Cianjur Kompak Copot Baliho Anies Baswedan dan AHY

Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan akan mengadukannya kepada Polres Bogor pada esok hari, Jumat (1/9/2023).

Tak hanya dari pihak kliennya saja, laporan akan dibuat bersamaan dengan akan pasien D.

"Kami akan membuat laporan polisi, waktu habis Jumat. Bareng (pasien D)," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (31/8/2023).

Akan tetapi, ia belum bisa membocorkan poin-poin laporan untuk besok.

"Besok aja (poin laporan)," pungkasnya.

Sindiran Hotman Paris ke RS Sentosa

Sebelumnya RS Sentosa telah menawarkan kompensasi dengan memberikan Jaminan Kesehatan dan Beasiswa untuk dua bayi yang tertukar.

Namun Hotman Paris mengatakan jika penawaran tersebut tidak sesuai.

Hal itu disampaikan Hotman Paris saat Siti Mauliah menjadi bintang tamu dalam acara Hotroom Metro TV yang dipandunya.

"Rumah sakit sudah mengakui bahwa ada malpraktik di kalangan bawahannya. Undang-undang udah tegas tindakan bawahan adalah tanggung jawab majikan," ungkap Hotman Parisdikutip TribunBengkulu.com dari TribunnewsBogor.com , Jumat (1/9/2023)

Tak hanya itu saja, Hotman Paris juga membandingkan kasus bayi tertukar terjadi di Amerika Serikat.

"Kalau ini terjadi di Amerika itu sudah triliunan. Hukum kita ada kerugian materiil dan immaterial," terangnya.

"Memang kasus ini kasus kemanusiaan, satu tahun. Apalagi ada dua korban. Kita sudah memikirkan langkah kami, pastinya ada laporan pidana," ujar Rusdy Ridho.

Menurut Hotman, pihak RS Sentosa harusnya mengganti rugi dengan nominal triliunan kepada korban.

"Saya pengin tahu angkanya aja deh (biaya ganti rugi)," tanya Hotman lagi.

"Menurut Bang Hotman, berapa nominal yang layak?" tanya balik Rusdy.

Baca juga: Anies Gandeng Cak Imin Jadi Cawapres, Ketua DPD Partai Demokrat Bengkulu Sebut Ingkar Kesepakatan

"Kalau saya mah triliunan," ujar Hotman.
"Mungkin (pihak korban mengajukan gugatan) triliunan juga (ke RS Sentosa)," kata Rusdy Ridho.

Namun, menurut Hotman di negara Indonesia ini jangan berharap lebih besar dibandingkan negera luar.

"Tapi di Indonesia jangan harap begitu. Nilai kemanusiaan di Indonesia enggak setinggi di luar negeri sana, makanya semua orang pakai asuransi," imbuh Hotman.

Sementara itu, Rusdy Ridho mengatakan jika pihak kedua korban akan segera menggugat RS Sakit Sentosa.

"Langkah kami minggu ini kami akan melakukan laporan kepolisian dan minggu depan kami akan mengusulkan gugatan perdata. Kalau kerugian immateriil tidak bisa diuangkan apa yang sudah dialami ibu Siti satu tahun ini. Kami pasti akan menilai ganti ruginya memang yang layak didapatkan ibu Siti," ungkap Rusdy Ridho.

"Jelas pengelola rumah sakit, dokter jaga, perawatnya itu minimum harus ada. Ini tukar pikiran," timpal Hotman Paris.

Sementara Siti Mauliah saat ditanya soal keinginan ganti rugi dari pihak rumah sakit, Siti Mauliah ragu-ragu menjawab.

Sebab diakui Siti, ia tidak bisa mengukur kepedihannya selama satu tahun terpisah dari bayi kandungnya.

Bahkan Siti Mauliah mengakui dirinya sampai mengalami depresi dan stres lantaran memikirkan bayinya yang tertukar.

"Kalau ibu sendiri apa ganti rugi yang ibu tuntut setahun ibu nangis di tempat tidur, permintaan apa ke pihak rumah sakit?" tanya Hotman Paris.

"Saya udah ngobrol sama kuasa hukum saya, nanti beliau yang menjelaskan langsung," ujar Siti.

"Apakah ibu rela hanya diberikan fasilitas kesehatan gratis?" tanya Hotman lagi.

"Kalau itu tidak ya, karena saya sempat depresi, sampai stres lama, keganggu fasilitas ngurus bayi juga karena kita terlalu memikirkan buah hati saya di mana, itu mau satu tahun seperti itu (selalu nangis)," akui Siti.

Baca juga: Hotman Paris Sindir Rumah Sakit Sentosa soal Kasus Bayi Tertukar, Ngaku Salah Tapi Tak mau Rugi

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul FAKTA Baru, Ternyata Bayi Tertukar di Bogor Beda Tanggal Lahir, Dian Tak Bisa Lihat Anak di Hari H

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved