Pilpres 2024

Surya Paloh Buka Suara Usai Partai Demokrat Sebut Anies Baswedan Berkhianat 'Saya Hormati'

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menaggapi soal partai demokrat sebut Anies Baswedan berkhianat.

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Kartika Aditia
Kolase TribunBengkulu.com dan Instagram @terang_media
Kolase foto Surya Paloh. Tanggapan Surya Paloh Soal Partai Demokrat Sebut Anies Berkhianat 'Saya Hormati' 

TRIBUNBENGKULU.COM - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menaggapi soal partai demokrat sebut Anies Baswedan berkhianat.

Dalam kesempatan wawancara, Surya Paloh juga mengatakan jika pihaknya tidak mempermasalahkan jika partai demokrat yang dipimpin Agus Harumurti Yudhoyono (AHY) memilih untuk hengkang dari koalisi.

"Saya hormati, apalagi yang harus saya katakan. Kalian lihat kira-kira model saya ini ada bakat sebagai pengkhianat atau tidak. Gitu aja, tetapi saya hormati itu," ujar Surya Paloh dilansir dari instagram @terangmedia, Jumat (1/9/2023).

Ditanya soal apakah benar Surya Paloh memutuskan menggandeng Cak Imin dengan acara sepihak, Surya Paloh berdalih tidak mengetahui hal itu.

"Saya kurang memahami itu, sebagai kakak bagi kalian semuanya. Kalian lihat suasana, apalagi pada kawan-kawan koalisi, nggak mungkin, tetapi masalahnya kita gak tau apa ini keputusan resmi apakah ini keputusan barangkali pribadi, terwakili kita tidak tahu, tapi apapun itu keputusan itu saya hormati," jelas Surya Paloh.

Disinggung soal Cak Imin, Surya Paloh mengatakan jika Cak Imin sendiri merupakan orang yang sudah lama berpolitik.

"Yah Cak Imin kan sudah lama, puluhan tahun yang lalu sudah saya anggap adek saya, cak Imin juga pernah di sini di kantor ini, jangan slaah cak Imin punya latar belakang yang sama," jelas Surya Paloh.

Ditanya apakah Surya Paloh akan bertemu dengan AHY usai adanya masalah ini, Surya Paloh hanya mengatakan tidak.

"Tidak kalau untuk saya, cuman untuk komunikasi tetap kalau gak di dunia di akhirat," ujar Surya Paloh.

Riefky mengatakan, Surya Paloh dan Anies tidak melibatkan dua partai politik (parpol) anggota KPP lainnya, yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Meski begitu, Surya Paloh mengaku bahwa keputusan memasangkan Anies dan Muhaimin Iskandar belum final.

“Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi. Tapi, saya pikir itu belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini. Kita tunggu perkembangan satu sampai dua hari ini,” kata Paloh.

Namun, Surya Paloh berharap KPP tidak bubar jika Anies akhirnya berpasangan dengan Muhaimin.

“Kenapa kita paksakan bubar kalau memang dia (KPP) bisa bertahan. Bagus (kalau) berkembang, syukur apa yang direncanakan bisa tercapai,” ujar Paloh.

Kader Partai Demokrat Cianjur Kompak Copot Baliho Anies dan AHY

Viral di media sosial kader partai demokrat kompak untuk mencopt baliho Anies dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Capres dan Cawapres di Pemilu 2024.

Video inipun viral di media sosial dan diunggah oleh akun instagram @majeliskopi08, Kamis (31/8/2023).

"Gonjang ganjing pilpres 2024, Partai Demokrat secara serentak menurunkan Baliho Bacapres Anies Baswedan karena dianggap berkhianat terhadap piagam koalisi perubahan dengan Partai Demokrat,"

"Diketahui secara sepihak Ketum Partai Nasdem Surya Paloh mengajak kerja sama dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar menjadi Bakal Cawapresnya tanpa memberi tahu rekan koalisi yang lain," tulis caption instagram @majeliskopi08.

Dalam video itu terlihat salah satu Kader dari Partai Demokrat menyatakan jika Anies Baswedan telah berkhianat.

"Tepat sekarang jam 18.55 WIB, sesuai dengan instruksi kami menurunkan baliho yang bergambar Anies Baswedan," ujar salah satu Kader Partai Demokrat.

Bukan tanpa sebab, penurunan baliho Anies dan AHY ini dikarenakan Anies Baswedan dianggap berkhianat.

"Sekali lagi DPC partai Demokrat kabupaten Cianjur sesuai dengan pres rilis yang dikeluarkan oleh DPP partai Demokrat, menurunkan baliho yang bergambar Anies baswedan sejak saat ini, demikian infromasi yang kamu sampaikan kepada seluruh warga Cianjur khususnya, bahwa Pak Anies Baswedan ternyata menghianati partai demokrat, dan mas AHY," jelasnya.

Sebelumnya, partai Demokrat merasa Anies Baswedan telah berkhianat karena telah menunjuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres).

Keputusan Sepihak

Manuver Calon presiden Anies Rasyid Baswedan menetapkan Muhaimin Iskandar jadi Cawapres Kolasi Perubahan.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.

Ia mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah Surya dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

“Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Ia mengatakan, Surya langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.

Sehari setelahnya, Rabu (30/8/2023), Anies tak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ucap dia.

Terakhir, Riefky menganggap bahwa tindakan tersebut adalah wujud pengkhianatan Nasdem dan Anies atas piagam pembentukan KPP.

Padahal, dalam piagam itu disebutkan, ketiga parpol KPP memberikan mandat pada Anies untuk menentukan bacawapresnya sendiri.

Riefky mengklaim Anies sebenarnya sudah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya pada Pilpres 2024 pada 14 Juni 2023.

“Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” imbuh dia.

Reaksi Prabowo Subianto

Reaksi Prabowo Subianto soal manuver duet Anies Baswedan dan Muhaimin di Pilpres 2024

Ketum Partai Gerindra yang juga menjadi Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju menanggapi pertanyaan terkait merapatnya Cak Imin ke Koalisi Perubahan.

“Ini demokrasi kita. Saya belum denger rencana itu. Santai-santai saja. Karena Wakil presiden saatnya ada,” jawab Prabowo.

Soal Duet Anies-Cak Imin

Manuver Calon presiden Anies Rasyid Baswedan menetapkan Muhaimin Iskandar jadi Cawapres Kolasi Perubahan.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.

Ia mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah Surya dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

“Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Ia mengatakan, Surya langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.

Sehari setelahnya, Rabu (30/8/2023), Anies tak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ucap dia.

Terakhir, Riefky menganggap bahwa tindakan tersebut adalah wujud pengkhianatan Nasdem dan Anies atas piagam pembentukan KPP.

Padahal, dalam piagam itu disebutkan, ketiga parpol KPP memberikan mandat pada Anies untuk menentukan bacawapresnya sendiri.

Riefky mengklaim Anies sebenarnya sudah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya pada Pilpres 2024 pada 14 Juni 2023.

“Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” imbuh dia.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved