Demo Sopir Truk di Bengkulu Utara

Pertamina Pastikan BBM Bersubsidi Tepat Sasaran, Respon Demo Sopir Truk di Bengkulu Utara

Perwakilan massa demo sopir truk pun diterima Asisten 3 Setdakab Bengkulu Utara Harianto, dan Asisten 1 Rahmad Hidayat untuk melakukan audiensi.

|
Penulis: Abdurrahman Wachid | Editor: Yunike Karolina
Abdurrahman Wachid/TribunBengkulu.com
Audensi perwakilan massa demo sopir truk di Bengkulu Utara terkait QR Code MyPertamina diblokir oleh pertamina, Rabu (6/9/2023). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Abdurrahman Wachid

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU UTARA - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus berkomitmen memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dapat tepat sasaran.

Pertamina bersinergi bersama Pemerintah Daerah dalam mengurangi potensi penyalahgunaan BBM Bersubsidi untuk sektor angkutan dan operasional tambang.

Sales Area Manager Retail Bengkulu, Mochammad Farid Akbar mengatakan bahwa akan terus berkomitmen bersama Pemerintah Daerah dan Aparat Penegak Hukum (APH) agar penyaluran BBM Bersubsidi dapat tepat sasaran.

"Pertamina telah menerima aspirasi konsumen, dan akan terus berkomitmen bersama Pemerintah Daerah dan APH untuk tetap melarang angkutan dan operasional tambang menggunakan BBM Bersubsidi," ujar Farid.

Selain itu, apabila adanya konsumen BBM Subsidi yang memenuhi syarat atau berhak mendapatkan BBM Bersubsidi namun terkena blokir, maka pihak Pemerintah Daerah Bengkulu Utara melalui Dinas Perhubungan Bengkulu Utara akan melakukan verifikasi dan bersurat resmi kepada Pertamina agar konsumen yang telah berhasil verifikasi dapat dibuka QR Code yang terblokir.

Pertamina juga menegaskan kembali, berdasarkan surat edaran dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.4.E/MB.01/DJB.S/2022 tentang penyaluran BBM jenis JBT dan Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014, kendaraan pengangkut hasil kegiatan perkebunan dan tambang tidak diperbolehkan mengisi solar subsidi.

Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan menegaskan untuk menggunakan BBM Bersubsidi sesuai dengan peruntukan dan kebutuhan agar penyaluran BBM Subsidi terus tepat sasaran.

"Masyarakat dianjurkan untuk dapat membeli BBM sesuai peruntukan dan kebutuhan, serta tidak melakukan pengisian berulang dan penimbunan BBM.

Jika menemukan indikasi kecurangan, masyarakat dapat segera melaporkan kepada aparat penegak hukum, atau melalui Pertamina Call Center (PCC) 135," tutup Nikho.

Diberitakan sebelumnya, ratusan sopir truk di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Bengkulu Utara, Rabu (6/9/2023).

Demo sopir truk ini mempertanyakan kelangkaan BBM subsidi jenis solar dan pemblokiran QR Code yang dimiliki para sopir truk pribadi di Bengkulu Utara.

Kedatangan mereka ke kantor bupati meminta solusi atas permasalahan yang mereka alami.

Perwakilan massa demo sopir truk pun diterima Asisten 3 Setdakab Bengkulu Utara Harianto, dan Asisten 1 Rahmad Hidayat untuk melakukan audiensi.

Ikut dihadirkan saat audiensi 2 pimpinan SPBU yang ada di Kecamatan Arga Makmur, yakni Iswadi Idris Manager SPBU Datar Ruyung dan Stevanie Gloria GM PT FAM yang menaungi SPBU di Gunung Selan Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara.

Namun dari audiensi tersebut, belum ditemukan solusi konkret atas keluhan sopir truk yang tidak bisa lagi menikmati solar subsidi lantaran QR Code milik mereka diblokir.

Sementara itu, perwakilan sopir truk M Roni saat audiensi mengatakan diperkirakan 1000 lebih barcode QR MyPertamina yang diblokir untuk wilayah di Kabupaten Bengkulu Utara, termasuk milik para sopir truk.

Untuk itu mereka meminta solusi atas pemblokiran QR Code MyPertamina ini.

"Kepada pemerintah kami minta solusi biar kami bisa mendapatkan BBM jenis solar. Biar kami bisa kerja lagi, biar bisa menghidupi keluarga kami," kata M Roni.

Fernando perwakilan sopir truk saat audiensi juga mempertanyakan soal kebijakan pemberlakuan QR Code di Provinsi Bengkulu.

Menurut informasi yang ia dapat, penggunaan QR Code untuk mendapatkan solar subsidi ini belum diberlakukan di provinsi tetangga.

"Sedangkan informasinya di Padang, Palembang itu tidak pakai barcode," ujar Fernando.

Perwakilan SPBU yang ada di Kota Arga Makmur Iswadi Idris menerangkan, jika mereka dari pihak SPBU tidak bisa berbuat apa-apa terhadap pemblokiran Qr Code milik sopir truk ini.

Lantaran hal itu memang peraturan dari pertamina, termasuk soal isi solar subsidi harus pakai QR Code .

"Saya tidak bisa menjawab, karena kami tidak bisa membuka pemblokiran tersebut, karena hal tersebut memang sudah dari pusat," ucap Iswadi Idris.

Menanggapi hal tersebut, Asisten 1 Setdakab Bengkulu Utara Rahmad Hidayat, mengatakan akan menyurati Pertamina Bengkulu terkait pemblokiran QR Code yang dialami para sopir truk.

"Hari ini juga kita dari Pemda Bengkulu Utara akan bersurat kepada PT. Pertamina Cabang Bengkulu," ucap Rahmat.

Sedangkan untuk solusi lainnya belum ada yang bisa dilakukan oleh Pemkab Bengkulu Utara, selain berkoordinasi dengan Pertamina yang ada di Bengkulu.

Baca juga: BREAKING NEWS: Demo Ratusan Sopir Truk di Bengkulu Utara, Keluhkan Solar Langka QR Code Diblokir

Respon Bupati Mian

Demo sopir truk di Kantor Bupati Bengkulu Utara, Rabu (6/9/2023) sempat tegang.

Lantaran saat audiensi antara perwakilan sopir truk dengan Pemkab Bengkulu Utara yang diwakili asisten setdakab, tidak ada solusi konkret yang bisa diberikan mengatasi keluhan pemblokiran QR Code milik sopir truk.

Audensi berlangsung di ruang rapat Lantai 2 Kantor Bupati Bengkulu Utara, yang dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Pantauan TribunBengkulu.com saat audiensi berlangsung alot, tiba-tiba sekitar pukul 12.00 WIB, datang berjalan kaki dari luar gerbang kantor bupati Bupati Bengkulu utara Ir. Mian.

Bupati Mian menuju gedung sembari menyapa massa demonstran yang sedang menunggu proses audiensi yang sedang berlangsung.

"Ayo sini apa keluhan para sopir ini," kata Mian sembari berjalan menuju kursi di ruangan audiensi.

Selain itu, ia juga membawa petugas dari pihak PT Pertamina Cabang Bengkulu untuk merespon keinginan para demontran tersebut.

Setelah Mian datang di meja audiensi tersebut, akhirnya solusi konkret diberikan oleh bupati Bengkulu utara tersebut.

"Ya, hari ini saya datangkan langsung orang dari pertamina dan saya minta untuk membuka pemblokiran barcode QR seluruh sopir truk yang melakukan demontrasi hari ini," ujar Mian.

Kepada para sopir yang telah diblokir QR Codenya, diminta untuk menyerahkan poto copy STNK mobilnya, agar pihak pertamina bisa langsung membuka blokir tersebut.

Sopir truk diminta untuk bersabar karena secara bergantian proses pembukaan pemblokiran tersebut sedang diproses oleh pihak pertamina.

Demo Kantor Bupati

Ratusan sopir truk di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Bengkulu Utara, Rabu (6/9/2023).

Demo sopir truk ini mempertanyakan kelangkaan BBM subsidi jenis solar dan pemblokiran QR Code yang dimiliki para sopir truk pribadi di Bengkulu Utara.

Kedatangan mereka ke kantor bupati meminta solusi atas permasalahan yang mereka alami. Hingga saat ini aksi masih berlanjut dan perwakilan sudah melakukan audiensi.

Edi, salah satu sopir truk mengatakan aksi yang mereka lakukan untuk mempertanyakan persoalan QR Barcode para sopir truk yang banyak diblokir dan kelangkaan BBM jenis solar yang ada di Bengkulu Utara.

"Kami habis waktu untuk mengantre BBM, butuh waktu sehari lebih untuk kami bisa mendapatkan BBM," kata Edi kepada TribunBengkulu.com, Rabu (6/9/2023).

Selain itu, sejumlah sopir truk juga mengeluhkan adanya pemblokiran QR Code MyPertamina secara sepihak.

"Kami ini mobil pribadi, masak kami diblokir, tapi banyak mobil partai atau perusahaan besar tidak diblokir," ungkapnya kecewa.

Berdasarkan pantauan reporter TribunBengkulu.com di lapangan, para sopir truk ini memulai aksinya sejak pukul 08.30 WIB dengan titik kumpul pertama yakni di SPBU di Gunung Selatan Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara kemudian baru bergerak ke kantor Bupati Bengkulu Utara.

Sementara itu, General Manager PT FAM, Stevanie Gloria yang merupakan pimpinan SPBU Gunung Selan mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya pemblokiran barcode QR MyPertamina yang dimiliki para sopir tersebut.

"Ya kami tidak menjalankan fungsi kami sesuai aturan saja, yang ada barcode QR MyPertamina kita isi BBM, yang masih terkendala mohon maaf tunggu dulu dan silahkan mengurus QR nya terlebih dahulu," jelasnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved