Kisah Cinta Pasangan Beda Usia
Curhat Anak Nenek Rohaya Enggan Hadir di Pernikahan Ibunya dan Sempat Tak Restui Nenek Rohaya-Slamet
Curhat Anak Nenek Rohaya Enggan Hadir di Pernikahan Ibunya dan Sempat Tak Restui Nenek Rohaya-Slamet
TRIBUNBENGKULU.COM - Cerita Doni Saputra (28) anak bungsu dari almarhumah nenek Rohaya dari suami yang bernama Sarkosi.
Ia merasa kehilangan karena selama sang ibu sakit dialah yang merawatnya.
Sehingga ketika Rohaya menghembuskan napas terakhirnya, Dodi begitu kehilangan bahkan sampai tak bisa berkata-kata
Doni menuturkan bahwa waktu awal pernikahan ibunya Rohaya dengan Slamet, ia tidak setuju.
Namun dengan berjalannya waktu akhirnya ia menerima karena sudah menjadi keluarga.
"Dulu waktu awal pernikahan ibu saya dengan Slamet saya sempat tidak merestui. Pada saat pernikahannya berlangsung pun saya tidak datang menghadiri," kata Doni Saputra saat dibincangi di Kediamannya di Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU, Kamis (07/09/2023).
Bahkan dulu pernah ada yang datang ke rumah itu sempat ia usir karena ia masih belum dapat menerima keputusan orang tua untuk menikah lagi dengan Slamet.
"Saat itu saya belum tenang mas, saya dulu memenag tidak merestui. Tapi mau bagaimana lagi ini sudah takdir ya sudah pasrah saja," ungkapnya.
Ia mengaku pasrah atas keputusan ibunya waktu menikah dengan Slamet.
Baca juga: Pilu Slamet Ternyata Pernah Diusir Anak Nenek Rohaya, Kini Ikhlaskan Nenek Rohaya Untuk Selamanya
Saat ini hubungannya dengan Slamet baik-baik saja tidak pernah ada masalah.
Menurutnya Slamet ini kerjanya sehari-harinya kerja serabutan tergantung panggilan dari orang.
"Ya Slamet itu bekerja seadanya, apa saja kalau ada yang mengajaknya untuk memetik jagung dia ikut metik. Atau ada yang mengajak menebas lahan ya dia ikut. Ya sama seperti saya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya juga seperti itu," pungkasnya.
Doni Minta Maaf ke Nenek Rohaya
Anak bungu nenek Rohaya dari suami pertama, Doni Saputra mengungkapkan jika dirinya sempat meminta maaf sebelum sang ibu meninggal dunia.
Tentu saja, anak nenek Rohaya turut merasakan kehilangan sang ibu tercinta.
Meski Slamet tidak bisa menemani sang istri untuk terakhir kalinya, namun tidak dengan anak bungsu dari nenek Rohaya.
Selama ini Doni bekerja di rumah makan yang letaknya tak jauh dari rumah sang ibu.
Ketika itu Doni mengaku jika dirinya membawakan nasi bungkus dan hendak menyuapi nenek Rohaya.
Namun sayangnya, karena kondisi nenek Rohaya yang sudah lemah sehingga nenek Rohaya sudah tak mampu lagi untuk membuka mulut.
Mengetahui kondisi sang ibu yang sering sakit karena faktor umur membuar Doni sempat meminta maag kepada ibunya.
"Kondisi ibu saya seperti itu, saya langsung lesu dan berkata jika ada salah saya minta maaf," ujarnya Doni.
Doni mengungkapkan sebelum meninggal, sang ibu tidak memberikan pesan untuk terakhir kalinya.
Meski begitu, Doni menceritakan jika ibunya sering mengigau kedatangan saudara Doni yang sudah meninggal dunia.
"Saya kan ada dua saudara yang sudah meninggal. Jadi ibu saya sering mengigau melihat saudara saya itu, mengejar kedepan rumah sampai terjatuh," ujarnya.
Bahkan saking sering ibunya mengigau, Doni terpaksa berbohong agar sang ibu bisa kembali di dalam rumah.
"Terkadang juga sering saya bilang kalau saudara saya itu ada di dalam rumah, supaya ibu saya tidak keluar rumah,"jelasnya.
Kini, baik Slamet dan Doni hanya bisa mengenang nenek Rohaya yang telah pergi untuk selamanya.
Penyesalan Slamet
Slamet sangat menyesal karena tidak bisa dampingi sang istri, saat meninggal dunia.
Kesibukan kerja untuk mencukupi kehidupan sehari-hari membuat Slamet tidak bisa menemani sang istri hingga hembusan napas terakhirnya.
Kesdihan masih dirasakan oleh Slamet karena harus terpisahkan dengan sang istri dari maut.
Kendati demikian, Slamet membuktikan kesetiaan cintanya pada nenek Rohaya meski terpaut usia 55 tahun.
Diketahui, nenek Rohaya meninggal faktor umur yang sudah menua dan sering kali sakit.
Kala itu Slamet tengah mencari nafkah untuk sang istri yang tengah sakit.
"Ketika almarhumah meninggal, saya sedang bekerja dan sudah tiga hari tidak pulang," ungkap Slamet.
Slamet juga mengaku jika nenek Rohaya dan Slamet saling mencintai meski terpaut usia cukup jauh.
"Iya kami sangat mencintai satu sama lain," ungkapnya.
Disingung apa yang akan Slamet lakukan kedepannya saat nenek Rohaya telah meninggal dunia, Slamet hanya berkata jika dirinya bingung.
“Tidak tahu pak, mau apa belum ada pikiran mau kemana apakah merantau atau mau pulang ke rumah orang tua kandung saya," ujarnya.
Menurut warga Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU, Sumsel ini, ketika bekerja upahan ia sering berpindah-pindah tempat.
Slamet menuturkan kadang di daerah sekitar rumah dan juga kadang di Fajar Bulan, Lampung.
Nenek Rohaya Sering Mengigau Sebelum Meninggal
Anak bungsu nenek Rohaya, Doni Saputra menungkapkan sebelum meninggal sang ibu sempat mengigau saudaranya yang sudah meninggal lebih dulu.
Meski nenek Rohaya tidak memiliki pesan untuk disampaikan terakhir kali, namun Doni menyebut jika nenek Rohaya sering mimpi didatangi oleh saudaranya yang sudah meninggal terlebih dulu.
Meninggalnya nenek Rohaya masih membuat luka mendalam bagi Slamet dan juga anak bungsu nenek Rohaya, Doni Saputra.
Sebelum nenek Rohaya meninggal Doni yang bekerja di rumah makan tak jauh dari tempat tinggal sang ibu masih memberi nenek Rohaya makan.
Ketika itu, Doni ingin mneyuapi sang ibu untuk makan.
Namun, kondisi nenek Rohaya sudah lemah dan tidak sanggup lagi membuka mulut.
"Kondisi ibu saya seperti itu, saya langsung lesu dan berkata jika ada salah saya minta maaf," ujar Doni.
Tak hanya itu Doni mengatakan jika sebelum meninggal sang ibu sering mengigau kedatangan keluarga yang sudah meninggal lebih dulu.
"Saya kan ada dua saudara yang sudah meninggal. Jadi ibu saya sering mengigau melihat saudara saya itu, mengejar kedepan rumah sampai terjatuh. Terkadang juga sering saya bilang kalau saudara saya itu ada di dalam rumah, supaya ibu saya tidak keluar rumah," jelasnya.
Sementara itu, Slamet aumi nenek Rohaya mengatakan jika sang istri meninggal ternyata Slamet bekerja dan sudah tiga hari tidak pulang.
"Ketika almarhumah meninggal, saya sedang bekerja dan sudah tiga hari tidak pulang," ujar Slamet.
Ditinggal nenek Rohaya untuk selamanya, kini Slamet masih belum tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
“Tidak tahu pak, mau apa belum ada pikiran mau kemana apakah merantau atau mau pulang ke rumah orang tua kandung saya," ucapnya.
Anak Nenek Rohaya Minta Maaf
Nenek Rohaya dan Slamet
Slamet dan Nenek Rohaya
Nenek Rohaya Meninggal
Anak Nenek Rohaya
berita viral
kisah viral
viral
| Bukan Karena Harta! Inilah Alasan Adi Nikahi Nenek Ida 63 Tahun Janda 9 Anak |
|
|---|
| Drama Baru! Mahar Rp 3 M Mbah Tarman Tak Selesai di Pelaminan, Kini Berbuntut Laporan Polisi |
|
|---|
| Blak-blakan Kakek Tarman Ungkap Profesi Aslinya Usai Viral Nikahi Gadis Pakai Mahar Cek Rp3 Miliar |
|
|---|
| Ibu Mertua Bongkar Fakta Asli Soal Kakek Tarman Nikahi Gadis Viral Kasih Mahar Cek Rp3 Miliar |
|
|---|
| Kakek Tarman Kini Pamer Honeymoon Bareng Istri Usai Viral Kasih Mahar Cek Rp3 Miliar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kolase-Slamet-Bersama-Nenek-Rohaya-Semasa-Hidup-kiri-dan-Anak-Bungsu-Nenek-Rohaya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.