Bocah di Bekasi Mati Batang Otak

Pemilik RS Kartika Husada Buka Suara Soal Bocah Mati Batang Otak-Meninggal Usai Operasi Amandel

Nidya Kartika selaku pemilik RS Kartika Husada Jatiasih kini buka suara terkait bocah berinisial A didiagnosis mati batang otak usai operasi amandel.

Penulis: Rita Lismini | Editor: Hendrik Budiman
Kolase TribunBengkulu.com/TribunJakarta.com
Kolase Foto Nidya Kartika (Kiri) dan RS Kartika Husada Jatiasih (Kanan). Pemilik RS Kartika Husada Buka Suara Soal Bocah Mati Batang Otak Hingga Meninggal Usai Operasi Amandel 

TRIBUNBENGKULU.COM - Nidya Kartika selaku pemilik RS Kartika Husada Jatiasih kini buka suara terkait bocah berinisial A didiagnosis mati batang otak usai jalani operasi amandel.

Sebelumnnya, pihak RS Kartika Husada telah dilaporkan oleh pihak keluarga korban atas dugaan malapraktik terhadap A.

Kini Nidya Kartika muncul dan sampaikan permintaan minta maaf kepada keluarga pasien atas apa yang telah terjadi.

Sembari menangis ia menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya A yang mengembuskan napas terakhir pada Senin (2/10/2023).

"Teruntuk keluarga pasien, terutama untuk bapak dan ibu dari adik (A) yang kami sayangi, dari hati yang paling dalam, kami mohon dimaafkan segala kekurangan yang menimbulkan kecekcokan dan kekecewaan selama perawatan dan pengobatan," kata Nidya dikutip dari tayangan Facebook @tribunsumsel.com, Rabu (04/10/2023).

Ia pun menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan pengobatan sesuai prosedur.

Baca juga: Sosok Ini Pemilik RS Kartika Husada Tempat Bocah Mati Batang Otak usai Operasi Amandel & Meninggal

"Tim medis berupaya memberikan yang terbaik, insya Allah semua tindakan sudah sesuai SOP," lanjutnya

Nidya pun menambahkan tidak ada sedikit pun niatan tim medis dan rumah sakit yang merugikan atau menelantarkan A.

"Terkait kendala komunikasi dengan pihak keluarga itu hanya terjadi kesalahpahaman, terlambat mengetahui informasi yang keluarga inginkan, yaitu meminta resume medis," tandas Nidya Kartika.

Sebelumnya, resume medis memang sempat diminta keluarga agar A cepat dirujuk ke rumah sakit lain.

Dirinya pun mengaku baru mengetahui pihak keluarga meminta resume medis pada Jumat (22/9/2023), empat hari setelah A dioperasi.

Padahal pemindahan A sangat berisiko karena kondisinya sangat lemah.

Direktur RS Kartika Husada dan Dokter Dipolisikan

Sebelumnya, pihak Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi harus berurusan dengan hukum imbas kematian bocah A yang didiagnosis mati batang otak usai operasi amandel.

Sebanyak 8 orang dari Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih dilaporkan atas dugaan malapraktik terhadap A.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved