Bocah di bekasi Mati Batang Otak

Direktur RS Kartika Husada dan Dokter Dipolisikan Imbas Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Pihak Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi harus berurusan dengan hukum imbas kematian bocah A yang didiagnosis mati batang otak usai

|
Editor: Kartika Aditia
(KOMPAS.com/FIRDA JANATI)
Direktur RS Kartika Husada dan Dokter Dipolisikan Imbas Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pihak Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi harus berurusan dengan hukum imbas kematian bocah A yang didiagnosis mati batang otak usai operasi amandel.

Sebanyak 8 orang dari Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih dilaporkan atas dugaan malapraktik terhadap A.

Adapun 8 orang tersebut diantaranya dokter anastesi, dokter THT, dokter spesialis anak, hingga direktur RS Kartika Husada, Jatiasih.

Kuasa hukum keluarga Alvaro, Cahaya Christmanto menjelaskan, delapan orang ini dilaporkan atas pelanggaran Undang-Undang Kesehatan dan tentang Perlindungan Konsumen.

Ia berharap Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya segera menyelidiki kasus ini dan pihak RS Kartika Husada mau mengikuti proses hukum.

Untuk diketahui, Laporan itu teregistrasi dengan nomor: STTLP/B/5814/IX/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Sebelumnya, Alvaro didiagnosis mati batang otak usai menjalani operasi di RS Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi.

Ayah A bernama Albert menceritakan bahwa sanya sang putra menjalani operasi setelah mendapat rujukan dari puskesmas pada Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Nasib Bocah di Bekasi yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Kini Dikabarkan Meninggal Dunia

Keluhan awal, Alvaro mengalami penyakit amandel yang sudah membesar dan disarankan untuk diangkat. Pihak rumah sakit juga menyarankan hal yang sama.

"Dijadwalkan tindakan operasi pukul 12.00 WIB, akan tetapi ditunggu pukul 12.00 WIB belum datang, jadi istri saya berpikir bisa dia mandi sebentar, pada saat dia masih mandi tiba-tiba perawat datang untuk membawa anak saya ke ruang operasi tanpa istri saya ketahui," kata Albert saat dihubungi, Jumat (29/9/2023).

Albert menuturkan, istrinya terkejut mengetahui anaknya tidak ada di kamar rawat dan sudah dipindahkan ke ruang operasi.

"Istri saya mendapatkan lokasi ruang operasi, akan tetapi anak saya sudah berada di dalam ruang operasi dan istri saya sudah tidak dijinkan masuk atau menemui anak saya," ujar Albert.

Istri Albert lalu diberikan kertas untuk ditandatangani sebelum A menjalani operasi amandel.

"Istri disodorkan form untuk ditandatangani, dikarenakan sedang panik jadi dia hanya tanda tangan tanpa benar-benar paham apa isi form tersebut," imbuhnya.

Dari pukul 12.30 WIB, A menjalani operasi selama satu jam.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved