Berita Bengkulu Tengah

Jembatan Rusak di Bengkulu Tengah Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Terpaksa Sewa Rakit Angkut Panen

Hingga tahun 2023, jembatan yang merupakan satu-satunya akses warga menuju ke lahan perkebunan itu tak kunjung diperbaiki. 

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Yunike Karolina
Suryadi Jaya/TribunBengkulu.com
Warga Desa Penanding Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu, terpaksa menyebrangkan hasil panen pertanian seperti kelapa sawit, karet dan kopi dengan menyewa rakit yang terbuat dari bambu.  

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Jembatan permanen yang berada di Desa Penanding Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu hanyut diterjang banjir bandang pada tahun 2021 lalu. 

Namun, hingga 2023, jembatan yang merupakan satu-satunya akses warga menuju ke lahan perkebunan itu tak kunjung diperbaiki. 

Sehingga, warga terpaksa harus menyebrang kan hasil panen pertanian seperti kelapa sawit, karet dan kopi dengan menyewa rakit yang terbuat dari bambu. 

Tentu hal tersebut membuat biaya panen warga menjadi berlebih dan mengurangi pendapatan para petani. 

Irawan, salah satu petani kelapa sawit di Desa Penanding mengaku, dirinya harus membayar lebih untuk sewa rakit dan upah angkut. 

"Kami sewa rakit ini Rp 50 ribu per hari, belum lagi jumlah yang diangkut pun terbatas, sehingga tenaga yang kita keluarkan untuk mengangkut hasil panen menjadi bertambah," ujar Irawan, Kamis (5/10/2023). 

Selain harus membayar sewa rakit, Irawan juga harus membayar tenaga pengangkut sawit, mulai dari lahan ke rakit dan dari rakit ke daratan lagi. 

"Kami benar-benar kesulitan kalau tidak ada jembatan seperti ini, apalagi kondisi sekarang semua kebutuhan mahal," kata Irawan. 

Dari pantauan TribunBengkulu.com, tidak hanya Irawan sendiri, namun sejumlah petani kelapa sawit lainnya juga tampak sibuk memindahkan hasil panen dari rakit menuju mobil bak terbuka yang sudah menunggu. 

Sementara itu, Kepala Desa Penanding, Tusim menjelaskan, pihaknya telah mengusulkan perbaikan jembatan tersebut ke Pemkab Bengkulu Tengah, namun belum ada tanggapan. 

"Tentu kita sangat berharap, jembatan yang sangat penting ini bisa segera diperbaiki, karena banyak masyarakat kami yang bergantung hidup di seberang sungai sana," kata Tusim. 

Baca juga: Pencarian Batu Bara Sungai Dilarang, Warga Desa Sukarami Bengkulu Tengah Banyak Menganggur

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved