Perundungan Siswi SMP di Kota Bengkulu
Siswi SMP Korban Bullying di Kota Bengkulu Kembali Diperiksa Kesehatan, Alami Pembengkakan Otak
Siswi SMP Korban Perundungan di Kota Bengkulu Kembali Diperiksa Kesehatan, Masih Belum Kuat Sekolah
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Al, siswi korban perundungan dan pengeroyokan di Kota Bengkulu kembali menjalani pemeriksaan kesehatan, pada Jumat (6/10/2023).
Pantauan TribunBengkulu.com, korban melakukan pemeriksaan kesehatan di salah satu rumah sakit (RS) swasta di kawasan Jalan S Parman, Kota Bengkulu dengan didampingi kedua orangtuanya.
Korban keluar dari RS sekitar pukul 16.00 WIB, dengan kondisi yang tampak lemas dan bersandar ke orangtuanya.
Di wajah korban, juga masih terlihat luka yang disebutkan bekas pengeroyokan oleh teman sekolahnya tersebut.
Ibu korban, Neti mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan karena anaknya sempat keluar darah dari hidung.
Baca juga: Siswi SMP di Kota Bengkulu Korban Perundungan Masih Jalani Perawatan, Alami Cedera Kepala
"Tadi ke dokter dan akhirnya dirujuk ke dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT). Nanti hari Senin (9/10/2023) ke THT karena sekarang sudah tutup," kata Neti kepada TribunBengkulu.com.
Menurut hasil CT scan yang dilakukan beberapa waktu lalu, korban disebutkan mengalami pembengkakan otak akibat benturan.
Selanjutnya, ada radang tulang tenggorokan, selain itu ada juga cedera di otot bahu, kiri dan kanan.
Di bagian perut, hasil USG menunjukkan cedera ginjal dan pendarahan perut.
Kepada TribunBengkulu.com, korban menyebutkan jika dirinya dikeroyok di luar sekolah.
Kejadiannya sendiri terjadi pada Jumat (22/9/2023) lalu, ketika pulang sekolah. Korban mengaku dihadang di luar sekolah, dan langsung dikeroyok teman sekolah ini.
Jilbab dan rambut korban ditarik, kemudian kepala korban dipukul, hingga korban merasa gelap dan terjatuh di jalan aspal.
"Jumlahnya (pengeroyok) tidak tahu lagi, saya sudah pusing sekali. Ada yang nginjak bahu, ada yang nendang perut," kata korban.
Awal masalah sendiri, menurut korban, para pelaku ini sering mengejeknya secara fisik yang dibiarkan korban tanpa meladeni.
Namun, para pelaku ini juga bukan merupakan teman sekelas, melainkan hanya sekedar satu angkatan dan sama-sama sudah kelas IX (3 SMP).
"Aku tidak tahu orang itu. Sebagian aku tidak tahu nama," ujar korban.
Orang tua korban sendiri menyebutkan sudah berusaha melakukan perdamaian, namun gagal.
Namun, karena merasa tidak ada niat baik dari pihak pelaku dan keluarga pelaku, orang tua korban akhirnya melaporkan hal ini ke Polresta Bengkulu pada Jumat (29/9/2023) siang.
Kronologi Kejadian
Salah satu siswi kelas IX di SMP Negeri yang ada di Kota Bengkulu diduga menjadi korban perundungan 7 pelajar yang merupakan teman satu sekolahnya.
Korban berinisial Al, yang merupakan warga asal Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu.
Kejadian tersebut terjadi sekitar 1 minggu yang lalu, saat itu korban yang sedang jalan kaki di depan teman sekolahnya, dirundung dengan perkataan yang kurang menyenangkan.
Oleh salah satu siswa yang sama-sama duduk di kelas IX, namun berbeda kelas dengan korban.
Lalu akibat kejadian tersebut sempat terjadi ribut mulut antara korban dan salah satu pelaku.
Pada saat itu salah satu pelaku sempat melontarkan kalimat ancaman pada korban, dengan kata-kata "tunggu ajo kau yo, tengok ajo balik sekolah kelak".
Karena mengira kata-kata tersebut hanya sekedar ancaman saja, korban tidak memperdulikan ancaman tersebut.
Namun saat pulang sekolah, ternyata 7 orang teman sekolah korban sudah menunggu korban di luar sekolah.
Tanpa basa-basi 7 orang tersebut langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban, hingga korban mengalami memar di beberapa bagian tubuhnya.
Atas kejadian tersebut orang tua korban tidak terima, dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak sekolah.
Dari pihak sekolah kemudian memfasilitasi antara korban dan orang tuanya untuk bertemu dengan para pelaku dan juga para orang tua pelaku di sekolah.
Namun setelah 3 kali dilakukan mediasi tidak ada kesepakatan yang ditemui dalam mediasi tersebut.
Sehingga akibat hal tersebut, Jumat (29/9/2023) sore kemarin orang tua korban memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Bengkulu.
"Jadi adik saya bersama suaminya hari ini datang ke kantor polisi untuk melaporkan kasus perundungan terhadap anaknya yang masih duduk di bangku kelas IX SMP," ungkap Ria, Tante korban, yang ikut menemani orang tua korban saat membuat laporan di Polresta Bengkulu, Sabtu (30/9/2023).
Pada saat datang membuat laporan kedua orang tua korban juga membawa sejumlah barang bukti.
Diantaranya seperti hasil rontgen dari rumah sakit, dan foto saat korban mengalami luka memar saat dikeroyok.
"Kita sudah beberapa kali beri kesempatan, tapi tetap tidak ada titik temunya, makanya kita lanjutkan ke jalur hukum," kata Ria.
| PGRI Sesalkan Kasus Bullying Siswi SMP di Kota Bengkulu Masih Terjadi, Harus Jadi Perhatian Serius |
|
|---|
| Kasus Bullying-Pengeroyokan Siswi SMP di Kota Bengkulu, Dikbud Tunggu Hasil Penyelidikan Polisi |
|
|---|
| Siswi SMP di Kota Bengkulu Korban Perundungan Masih Jalani Perawatan, Alami Cedera Kepala |
|
|---|
| Kondisi Terkini Siswi SMP Korban Perundungan dan Pengeroyokan di Kota Bengkulu, Alami Trauma |
|
|---|
| Siswi SMP di Bengkulu Jadi Korban Perundungan 7 Pelajar, Orang Tua Lapor Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Siswi-korban-perundungan-dan-pengeroyokan-teman-sekolah-di-Kota-Bengkulu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.