Perundungan Siswi SMP di Kota Bengkulu

PGRI Sesalkan Kasus Bullying Siswi SMP di Kota Bengkulu Masih Terjadi, Harus Jadi Perhatian Serius

kasus pembullyan atau perundungan siswa-siswi di sekolah harus menjadi perhatian serius dari semua pihak.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
HO Nawardi
Ketua PGRI Kota Bengkulu, Nawardi saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Kamis (12/10/2023). PGRI Sesalkan Kasus Bullying Siswi SMP di Kota Bengkulu Masih Terjadi, Harus Jadi Perhatian Serius 

Laporan reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Ketua PGRI Kota Bengkulu, Nawardi meminta kasus pembullyan atau perundungan siswa-siswi di sekolah harus menjadi perhatian serius dari semua pihak.

Menurutnya hal itu harus dimulai dari pihak pemerintah atau Pemkot Bengkulu, yang sudah harus mengeluarkan surat edaran tentang petunjuk teknis (juknis) atau petunjuk pelaksanaan (juklak) pencegahan perundungan di sekolah-sekolah.

Kemudian di tingkat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), dan sekolah yang bekerja sama dengan KPAI serta penegak hukum juga bisa merumuskan program-program untuk mencegah terjadinya perundungan.

Di tingkat sekolah, PGRI sudah mengusulkan kepada beberapa kepala sekolah mengambil beberapa jam pelajaran untuk memberikan pembinaan kepada para siswa, khusus di bidang keagamaan dan budi pekerti.

Baca juga: Kasus Bullying-Pengeroyokan Siswi SMP di Kota Bengkulu, Dikbud Tunggu Hasil Penyelidikan Polisi

Contohnya, di sekolah tingkat SMP, SMA dan sederajat, setiap hari Jumat di jam pelajaran pertama dan kedua bisa diberikan mentoring kepada para siswa tentang budi pekerti ini.

Para siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, kemudian diberikan pemahaman dan pengertian kepada para siswa tentang iman dan taqwa (imtaq), serta sebab akibat dari pembullyan atau perundungan.

"Mudah-mudahan, saat hati para siswa sudah terisi dengan imtaq, maka kasus pembullyan atau perundungan ini bisa berkurang," Kata Nawardi kepada TribunBengkulu.com, Kamis (12/11/2023).

PGRI kota Bengkulu sendiri sangat menyayangkan masih terjadinya kasus-kasus pembullyan atau perundungan di sekolah-sekolah.

Perundungan ini tidak hanya terjadi di Kota Bengkulu, namun juga di daerah-daerah lain luar Bengkulu.

"Ini sangat menyedihkan, baik bagi kami PGRI sebagai tenaga pendidik, ataupun bagi masyarakat dan terutama dari orang tua korban," ungkap Nawardi.

Kronologi Kejadian

Salah satu siswi kelas IX di SMP Negeri yang ada di Kota Bengkulu diduga menjadi korban perundungan 7 pelajar yang merupakan teman satu sekolahnya.

Korban berinisial Al, yang merupakan warga asal Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu.

Kejadian tersebut terjadi sekitar 1 minggu yang lalu, saat itu korban yang sedang jalan kaki di depan teman sekolahnya, dirundung dengan perkataan yang kurang menyenangkan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved