Anak Anggota DPR Aniaya Wanita

Penyebab Pertengakaran Maut Dini dan GRT, Anak Anggota DPR yang Berujung Penganiayaan Hingga Tewas

Terungkap peyebab pertengkaran berujung maut antara TikTokers Dini Sera Afrianti (29) dan Gregorisu Ronald Tannur (31).

|
Editor: Kartika Aditia
Instagram: @undercover.id. TikTok: @bebyandine
Penyebab Pertengakaran Maut Dini dan GRT, Anak Anggota DPR yang Berujung Penganiayaan Hingga Tewas 

TRIBUNBENGKULU.COM - Terungkap peyebab pertengkaran berujung maut antara TikTokers Dini Sera Afrianti (29) dan Gregorisu Ronald Tannur (31).

Seperti yang diketahui, Dini dianiaya hingga tewas usai karaoke di tempat hiburan malam di kawasan Dukuh pakis, Surabaya.

Adapun penyebab pertengkaran keduanya diduga adanya orang ketiga dalam hubungan percintaan Dini dan Ronald Tannur.

Kuasa hukum korban, Dimas Yemahura Alfarauq tak menampik, kehadiran 'orang ketiga' memicu perseteruan yang terjadi diantara sejoli tersebut.

Terlebih, sebelum insiden naas itu terjadi, Dini kerap mencurahkan isi hatinya melalui media sosial atau akun TikTok pribadinya @bebyandine.

"Dia yang selingkuh tapi dia sendiri yang merasa jadi korbannya," tulis narasi di salah satu video TikTok Dini dikutip TribunBengkulu.com, Sabtu (7/10/2023)

Tak hanya sekali, namun Dini juga kerap mengunggah kegalauannya perihal adanya orang ketiga.

"Cwe nya di bikin nangis tapi cwe lain malah diajak ktawa ktiwi oalah..." tulis Dini dalam unggahan lainya.

Oleh sebab itu, Dimas mengaku, pihaknya sangat terbuka dengan segala bentuk kemungkinan penyebab atau motif dugaan aksi penganiayaan yang dilakukan oleh terlapor GRT.

Baca juga: Hotman Paris Bereaksi Saat Anak Anggota DPR Penganiaya Pacar Jadi Tersangka: Penjahat Tetap Penjahat

"Kalau itu memang iya, karena sempat curhat semacam itu. Tapi ini hubungan mereka bukan hubungan seperti suami istri (statusnya)."

"Si terlapor ini, punya cewek lain. Iya (kemungkinan) diduga seperti itu. Tapi nanti di-update lagi. Intinya kami masih menunggu keterangan lengkap dari polisi," ujarnya, Jumat (6/10/2023)

Dimas menerangkan, hubungan percintaan antara G dan korban belum genap setahun. Mereka diketahui baru berpacaran kurun waktu lima bulan.

Disinggung mengenai perlakuan kasar cenderung mengarah ke kekerasan fisik dari G ke korban, Dimas mengungkapkan, G diduga sempat beberapa kali melakukan kekerasan fisik selama kurun waktu lima bulan ini menjalin hubungan percintaan.

"Kalau dari beberapa teman, pernah beberapa kali Dini mengalami perlakuan itu. Selama kurun 5 bulan menjalani hubungan. Informasinya begitu," katanya.

"Tapi yang paling parah hingga terjadi sampai seperti ini, bahkan DSA sampai mengirim voice note kepada salah seorang temannya," tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpunnya, DSA bekerja freelance.

Dan ia menegaskan, DSA tidak bekerja di dalam tempat hiburan yang menjadi lokasi dirinya terkapar.

Uang hasil bekerja di Kota Surabaya selalu dikirimkan untuk keluarga dan anak semata wayang yang berusia 12 tahun.

"Satu anak, 12 tahun. Sejak lahir, ditinggal mencari nafkah. Si DSA belum pernah ketemu anaknya. Tapi ujungnya dia MD sekarang. (Profesi) berganti ganti, freelance," pungkasnya.

GRT Jadi Tersangka

Polisi menjerat warga Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) itu dengan pasal penganiayaan.

Dikatakan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce ada dua pasal yang digunakan. Yakni Pasal 351 KUHP ayat 3 dan Pasal 359 KUHP.

"(Terkait) perkara penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia dan atau karena kelalaian mengakibatkan orang mati," jelasnya di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (6/10/2023) dikutip dari Kompas.com.

Akibatnya, Ronald Tannur terancam hukuman 12 tahun penjara.

Ronald ditetapkan sebagai tersangka usai menganiaya kekasihnya hingga meninggal dunia.


"Atas dasar fakta penyidikan, maka kami menetapkan status GRT dari saksi ditingkatkan menjadi tersangka," kata Pasma.

Adapun penganiayaan yang dilakukan GRT terjadi sejak saat korban dan pelaku berada di sebuah tempat hiburan di Jalan Mayjend Jonosoewojo, Rabu (4/10/2023) sekitar pukul 00.10 WIB.

"(Tersangka) menendang kaki kanan hingga korban terjatuh sampai posisi duduk. Lalu tersangka memukul kepala korban dengan menggunakan botol minuman keras," ungkapnya.

Kemudian, Ronald kembali menganiaya korban saat berada di lokasi parkir, tempat hiburan tersebut.

Dia melindas sebagian tubuh korban menggunakan mobil bernomor polisi B 1744 VON.

Korban pun meninggal dunia.

Perwakilan tim forensik RSUD dr Soetomo, dr Reny mengatakan, pihak rumah sakit mengotopsi jenazah korban pada Rabu (4/10/2023) malam.

“Pemeriksaan luar, kami temukan luka memar kepala sisi belakang, kemudian pada leher kanan-kiri, pada anggota gerak atas,” kata Reny, di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (6/10/2023).

Selain itu, kata Reny, luka memar tersebut juga ditemukan di bagian dada kanan dan tengah, perut kiri bawah, lutut kanan, tungkai kaki atas atau paha, dan pada punggung kanan.

“Dan ditemukan luka lecet pada anggota gerak atas,” jelasnya.

Kemudian, lanjut dia, tim forensik juga menemukan sejumlah luka saat melakukan pemeriksaan bagian dalam.

Mulai dari, pendarahan pada organ dalam, patah tulang hingga memar.

Kronologi Penganiayaan Berujung Tewas

Kronologi TikTokers cantik Dini Sera Afrianti (DSA) di tempat karaoke di Surabaya ternyata terbilang cukup sadis.

DSA berusia 29 tahun diduga dianiaya anak anggota DPR RI berinsial R (31). Ia dianiaya hingga berujung pada kematian.

Pengacara DSA, Dimas Yemahura mengungkapkan korban diajak oleh R untuk karaoke di Blackhole KTV.

Namun sekitar pukul 00.00 WIB tengah malam, R melakukan penganiayaan sadis terhadap Dini.

Wanita itu ditendang dan dipukuli oleh R di ruang karaoke.

Aksi R ternyata disaksikan oleh teman-teman Dini dan R yang juga ikut karaoke.

Namun, mereka diduga tidak berusaha menolong korban.

"Saksinya (penganiayaan) ada. Ada teman-teman (korban dan pelaku) yang di room karaoke kan. Penganiayaan dimulai di room itu, (korban) sudah ditendang dipukul," kata Dimas saat berada di kamar jenazah RSUD dr. Soetomo, Kamis (5/10/2023).

Keduanya kemudian cekcok panas sepanjang lobby Blackhole KTV hingga parkiran.

Puncaknya, penganiayaan R kepada Dini semakin brutal begitu sampai di parkiran.

Dini diduga sempat diseret pelaku, bahkan tangan korban juga dilindas mobil oleh pelaku.

Hal ini terbukti dari hasil pemeriksaan jenazah, di mana tangan korban ditemukan bekas ban mobil.

"Jadi (korban) sempat terseret. Dan di tangan kanannya ada bekas ban mobil. Diduga (korban) dilindas pelaku di bagian tangan kanannya itu," jelas Dimas.

Penganiayaan yang dilakukan R secara bertubi-tubi itu membuat Dini akhirnya terkapar.

Bukannya berusaha menolong, pelaku malah menggotong tubuh Andini dan memasukkannya ke bagasi mobil.

Pesan Terakhir Dini di WhatsApp Jadi Pertanda Sebelum Tewas

Terungkap pesan WhatsApp Dini Sera Afianti yang disebyt sebagai pertanda sebelum dirinya tewas.

Diketahui, Dini merupakan TikTokers yang diduga dianiaya pacarnta sendiri berinisial GRT.

GRT merupakan anak dari amggota DPR RI, Edward Tannur.

Sebelum tewas, rupanya Dini sempat mengirim pesan pilu ke sahabatntya yang kerap disapa Audi.

Adapun pesan WhatsApp tersebut dibagikan Audi melalui storry instagram pribadinya.

"Ingin pergi jauh," tulis pesan tersebut seperti yangd ikutip Tribunbengkulu.com dari instagram @audypratiwi16, Jumat (6/10/2023)

Pesan tersebut lantas membuat sang sahabat sedih.

Ini chat pas dia ultah kemarin," tulis Audi dalam caption-nya.

"Jadi maskud lo mau pergi jauh tuh begini ya ndin?" tulisnya lagi dengan emoticon sedih.

Tak hanya mengunggah curhat pilu Dini, Audi juga membagikan kesaksiannya saat melihat luka lebam dab cakar yang ada di badan temannya itu.

Hal itu diungkapnya saat mengunggah percakapan dengan seseotrang melalui WhatsApp.

"Gue liat sendiri semua luka di badan temen gue sebelum almarhum ke mortuary refrigrator,"

"Ini chat dari salah satu orang yang malem itu ada di acar partynya," tulis @audypratiwi16.

Baca juga: Tampang GRT, Anak Anggota DPR Menangis Jadi Tersangka Penganiayaan Pacar, Terancam 12 Tahun Penjara

Adapun isi percakapan tersebut adalah sebagai berikut:

"Audi, kamu udah liat kondisi Andine, di badanya banyak luka lebam dan cakar?" tulis si pengirim pesan.

Teman Dini yang disapa Audi tersebut lantas mengakui dirinya melihat banyak luka memar di badan korban.

"Ada banyak luka memar, di tangan, leher, perut, kaki, semua memar biru," jawabnya.

"Lah ini si Tanur lagi di polsek, BAP asam lambung kata e," sebut si pengirim pesan.

Kendati demikian Audi mengatakan dirinya tak percaya jika kematian Dini disebabkan asam lambung.

Ia lantas mengatakan jika hal tersebut hanya alasan belaka.

"Asam lambung kok ada memar sama cakaran," ungkapnya.

Tak hanya itu, Audi juga mengunggah sebuah tangkapan layar isi curhatan Dini kepadanya.

Dimana saat itu Dini mengatakan jika dirinya 'ingin pergi jauh'.

"Ini chat pas dia ultah kemarin," tulis Audi dalam caption-nya.

"Jadi maskud lo mau pergi jauh tuh begini ya ndin?" tulisnya lagi dengan emoticon sedih.

Baca juga: Pekerjaan GRT, Anak Anggota DPR RI yang Aniaya Pacar Hingga Tewas, Ternyata Punya Bisnis Mentereng

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJeteng.com.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved