Pilpres 2024
Kisah Dibalik Berjodohnya Ganjar dan Mahfud MD di Pilpres 2024, Ternyata Sudah PDKT Sejak Lama
Bakal calon presiden (capres) ganjar Pranowo ceritakan awal mula dirinya dan Mahfud MD bisa Berjodoh di Pilpres 2024.
TRIBUNBENGKULU.COM - Bakal calon presiden (capres) ganjar Pranowo ceritakan awal mula dirinya dan Mahfud MD bisa Berjodoh di Pilpres 2024.
Berdasarkan pengakuan Ganjar, rupanya ia sudah cukup lama melakukan pendkatan dengan Mahfud MD.
Bahkan, Ganjar menyebut sudah berbulan-bulan.
"Udah berbulab-bulan," ungkap Ganjar dalam kanal YouTube Mata Najwa, Kamis (19/10/2023) dikutip dari Tribunnews.com.
Sementara itu, Mahfud MD mengatakan jika Ganjar sudah mulai blak-blakan membahas sial cawapres kala keduanya bertemu untuk minum teh bersama pada September lalu.
Sebagaiamana yang diketahui, pada Senin (11/9/2023), Ganjar mengunggah foto berdua dengan Mahfud MD di akun Instagram-nya, @ganjarpranowo.
Kendati demikian, saat itu Mahfud mengaku dirinya dan Ganjar hanya mengobrol biasa-biasa saja.
Seperti diketahui, pada Senin (11/9/2023), Ganjar mengunggah foto berdua dengan Mahfud MD di akun Instagram-nya, @ganjarpranowo.
Mahfud berujar jika Ganjar hanya mengatakan bahwa sosok bacawapres sudah mengerucut kepada sejumlah nama, termasuk dirinya.
Baca juga: Siswi SMA di Langkat yang Bully Teman Sekeas hingga Viral di Medsos Kini Dikeluarkan dari Sekolah
"Bukan nembak langsung juga, waktu itu belum. 'Pak Mahfud, ini sudah mengerucut, ada nama ini, ada nama ini, ada juga nama Pak Mahfud. Mungkin juga Pak Mahfud nanti bisa'. Oke, saya bilang," kata Mahfud MD.
Lebih lanjut, Mahfud MD menuturkan, 5 hari sebelum deklarasi cawapres oleh PDIP, ia dihubungi oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Kepada Mahfud MD, Hasto mengatakan ingin bertemu.
Tak hanya itu, Hasto juga mengatakan nama Mahfud MD menempati 'urutan' pertama di bursa cawapres Ganjar Pranowo.
Bahkan, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, juga cenderung ke arah Mahfud MD.
Hasto pun mewanti-wanti Mahfud MD agar tidak pergi keluar kota selama 5 hari menjelang deklarasi.
"Tapi, persisnya, saya dikasih tahu itu kira-kira 5 hari sebelum pengumuman itu. Pak Hasto kontak, mau ketemu saya."
"'Pak Mahfud, ini sudah 90 sekian persen, tetapi saya akan membuat element of surprise, seakan-akan masih banyak calonnya, tapi saya beri tahu Pak Mahfud, Ibu (Megawati) sudah hampir sampai kesimpulan Pak Mahfud. Pak Mahfud jangan pergi keluar kota'," tutur Mahfud MD menirukan ucapan Hasto.
Mahfud Sempat Ditawari Jadi Cawapres Kubu Anies dan Prabowo
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ceritakan dirinya sempat mendapat tawaran dari kubu Anies baswedan dn Prabowo Subianto untuk menjadi cawapres.
Dikatakan Mahfud, tawaran tersebut diungkapkan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Akan tetapi kala itu Mahfud MD menolak tawaran tersebut.
Bukan tanpa alasan, Mahfud rupanya menolak tawaran tersebut lantaran tak ingin partai yang ada di Koalisi Perubahan, yakni PKS, NasDem, dan Demokrat pada saat itu pecah.
Ia juga tak ingin saat pengusulan namanya di koalisi Perubahan berbuntut tuduhan pemecah belah koalisi.
"Saya sudah dihubungi oleh mereka pada saat itu, bahkan Ketua Parpol yang menghubungi saya. Pak Syaikhu (Presiden PKS) kan, dia bilang 'Pak Mahfud kami menjajaki cari orang ini, kami kan punya hak untuk mengusulkan nama. Mau enggak Pak Mahfud dipasangkan dengan Pak Anies?"
"Saya langsung bilang enggak, bukan saya ada masalah dengan Pak Anies, partai anda nanti pecah. Karena nanti kalau anda bawa saya kesana, salah satu partai, Partai Demokrat bisa lari dari tempat anda."
"Nanti saya yang dituduh memecah belah. Padahal tugas saya menjaga. Tawaran bukan dari Anies, tapi dari Ketua PKS Pak Syaikhu," kata Mahfud dalam tayangan Mata Najwa, Kamis (19/10/2023) malam.
Tak hanya itu, bahkan tawaran jadi cawapres Prabowo juga menghampiri Mahfud MD.
Adapun tawaran tersebut mulanya diungkapkan dalam beberapa pertemuan antara Mahfud dan Prabowo, baik saat pertemuan di Istana maupun saat Prabowo berkunjung ke rumahnya di momen Hari Raya.
"Datang tawarannya dari Pak Prabowo, tetapi tidak langsung. Jadi Hari Raya dia (Prabowo) ketempat saya, di Istana juga pernah bilang 'Pak Mahfud ini mau Pilpres, kita dulu pernah sama-sama ya, kita bisa menjemput takdir kiranya.' Lalu salaman sebentar."
"Habis itu dia ke rumah juga dengan saya, ketemu saya sendiri di rumah, momennya Hari Raya. 'Gimana Pak Prabowo dengan siapa (pasangan cawapres).'"
"Pak Prabowo bilang 'saya mau dengan NU, tapi bukan dengan PKB. Saya mau koalisi dengan PKB. Tapi Wapres dari NU bukan dengan Cak Imin."
"Saya tanya siapa, dijawab 'ya nomer 1 Khofifah, nomor 2 Pak Mahfud, tapi NU nya. PKB nya kita pakai sebagai koalisinya," ungkap Mahfud.
Mahfud mengaku tidak pernah menolak atau mengiyakan tawaran Prabowo tersebut.
Ia hanya menyarankan Prabowo untuk melakukan simulasi apabila nama Mahfud masuk dalam radar cawapres.
Salah satu alasan yang akhirnya membuat Mahfud tak bersanding dengan Prabowo adalah pandangannya terhadap tim suskes Prabowo.
Menurut Mahfud, ia tidak bisa bersanding dengan Prabowo karena orientasi sosok cawapres yang diinginkan tim sukses Prabowo bukanlah dirinya.
Baca juga: Sosok Kades di Grobogan yang Pamer Tumpukan Uang Sekardus, Ngaku Uang Gaib
"Kan Pak Prabowo menurut saya juga sudah terlalu senior, sehingga meskipun saya tidak pernah bilang iya dan tidak ke Pak Prabowo, tapi rasanya kalau saya lihat dari tim suksesnya, orientasinya bukan ke orang seperti saya," terang Mahfud.
Sebagaimana yang diketahui, Mahfud MD saat ini akan mendaping Ganjar Pranowo sebagai cawapres untuk maju di Pilpres 2024.
Mahfud pun mengungka alasan dirinya memilih Ganjar dibandingakn 2 capres lainya.
Dikatakan Mahfud MD, dirinya merasa bisa saling melengkapi dengan Ganjar Pranowo.
Apalagi, menurut Mahfud dirinya juga merasa tidak punya benturan emosional atau psikologis dengan Ganjar.
Selain itu, Mahfud juga merasa tidak punya benturan emosional atau psikologis dengan Ganjar.
Terlebih, Mahfud sudah mengenal Ganjar sejak lama, saat masih sama-sama di DPR hingga saat ia menjadi Ketua MK dan Ganjar menjadi Gubernur Jateng.
Hal itu lah yang kemudian membuat Mahfud akhirnya mantap berpasangan dengan Ganjar di Pilpres 2024.
"Saya merasa bisa saling melengkapi dengan Pak Ganjar, karena saya tidak punya benturan emosional, psikologis dengan Pak Ganjar. Saya berpikir dengan Pak Ganjar cocok-cocok saja."
"Artinya begini, misal Pak Ganjar jadi Presiden, ada masalah, saya kerjakan pasti dia tidak akan komplain, itu kira-kira sudah benar. Seumpama Pak Ganjar mengerjalan sesuatu, dia minta bantu, minta dukung pasti tidak ada masalah. Tidak akan ada saling menyembunyikan."
"Saya kan sudah lama kenal beliau (Ganjar), sejak beliau di DPR, beliau (saat jadi) Gubernur, saya sering makan di kantornya, beliau pernah di rumah saya. Diskusinya sama, tentang bagaimana meluruskan reformasi untuk masa depan Indonesia," tutur Mahfud.
Baca juga: Ingat Kevin Pria 16 Tahun di Sambas Nikahi Sahabat Ibunya? Kini Sang Ibu Sebut Anaknya Durhaka
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar, Sudah PDKT sejak Lama, Baru Ditentukan H-5 Deklarasi
'Pelantikan Masih Lama', Pedagang di Bengkulu Sebut Belum Ada Kenaikan Penjualan Foto Presiden Baru |
![]() |
---|
Pendukung Anies-Muhaimin Sumpahi Hakim MK Kena Azab, Viral Video Lawas Pendukung AMIN Usai Putusan |
![]() |
---|
MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres, Gerindra Kota Bengkulu: Pak Prabowo Sah Jadi Presiden |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo Ternyata Bangun Rumah Baru di Sleman Selama Bertarung di Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Anies-Muhaimin Unggul di 16 Kabupaten/Kota Sumatera Barat, Real Count KPU Progres 84,77 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.