Penemuan Jasad Ayah dan Anak di Koja

Anggota Babinsa Pertama Kali Temukan Jasad Hamka & Bayinya di Koja Sebut NP Tak Akui Itu Suaminya

Cerita Anggota Babinsa yang Pertama kali Temukan Jasad Hamka dan Bayinya, Itu Bukan Suami Saya Kata Istri di Koja

|
Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa/Kolase
Kolase Polisi Olah TKP (Kiri) dan Foto Keluarga Hamka (Kanan). Anggota Babinsa Pertama Kali Temukan Jasad Hamka & Bayinya di Koja Sebut NP Tak Akui Itu Suaminya 

TRIBUNBENGKULU.COM - Belakangan diketahui pernyataan dari istri Hamka Rusdi (50) soal kondisi mengenaskan suami dan anaknya berinisial AQ (2) tersebut.

Hal itu diungkap oleh Babinsa Koramil 01 Koja Kodim 0502 Jakarta Utara Serda Bambang Dwi Ratmoko.

Pertama kali menemukan jasad Hamka dan AQ, Serda Bambang angkat bicara.

Dalam tayangan wawancara di Youtube iNews TV, Serda Bambang mengaku langsung menyelamatkan anak korban yang selamat.
Posisi anak Hamka yang selamat itu berada di dalam kamar tidur.

"Yang umur empat tahun yang anak cewek, kita keluarin, terus yang satunya kita lihat udah meninggal anak yang umur dua tahun," ungkap Serda Bambang dikutip pada Selasa (31/10/2023).
Sempat melihat jasad anak Hamka yang tewas, Serda Bambang mendeskripsikan kondisinya.

Balita berusia dua tahun lebih itu keadaannya terbujur kaku di lantai dekat kasur.

"Posisinya nungging di bawah, di lantai. Sedangkan yang anak cewek ini di atas kasur. Yang mayat anaknya ini di kamar kondisinya sudah membengkak, kulitnya terkelupas, keadaan enggak pakai celana," pungkas Serda Bambang.

Sementara itu, kondisi anak sulung Hamka yang selamat juga memprihatinkan.

Saat digendong dan dievakuasi, anak usia 4 tahunan itu langsung menangis histeris.

"Kalau yang masih hidup ya kondisinya lemas, nangis. Habis itu kita amanin, kita ambil dari dalam kamar kita keluarin, dia nangis kejer," ucap Serda Bambang.

Terkait kondisi rumah korban, Serda Bambang melihat ketidakberaturan.

Terlebih rumah tersebut tertutup rapat.

Bahkan suara tangisan bocah yang selamat tersebut tidak terdengar dari luar.

Diungkap Serda Bambang, rumah tersebut dikunci dari dalam.

"Dari luar enggak kedengaran karena tertutup semua. Jadi kita dari luar aja enggak nyium bau. Setelah pintu dibuka baru nyium bau. Jendela semua tertutup. Pintu terkunci dari dalam," kata Serda Bambang.
Di dalam rumah yang dihuni empat orang itu diakui Serda Bambang sangat berantakan.

Bahkan baju-baju milik korban berserakan tak beraturan.

Baca juga: NP Istri Hamka Rusdi Jadi Saksi Kunci Kasus Ayah dan Bayinya yang Tewas Membusuk di Koja

"Di dalam rumah itu acak-acakan. Baju itu berantakan semua. Di teras itu ada berantakan mainan anaknya. Jadi anaknya cuma main di teras," pungkas Serda Bambang.

Sementara itu, terkait kondisi istri Hamka yang berhasil diselamatkan, Serda Bambang mengurai cerita mengejutkan.

Yakni saat istri Hamka akhirnya memberikan pernyataan terkait kabar suami dan anaknya tewas.

Kepada bidan dan perawat, istri Hamka menyebut pria yang meninggal di rumahnya bukan sang suami.

"Habis dibawa ke rumah sakit pelabuhan, (istri Hamka) udah sadar. Terus ditanya, katanya 'itu bukan suami saya yang meninggal'. Di bidan itu dikasih makan, anaknya itu segera, makannya lahap," kata Serda Bambang.

NP Jadi Saksi Kunci

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Utara Komisaris Besar (Kombes) Gidion Arif Setyawan mengatakan, polisi masih menunggu keterangan sang istri, yakni NP (30).

Menurut Gidion, saat ini NP merupakan saksi kunci yang bisa mengungkap kematian Hamka dan anak bungsunya adalah istri korban berinisial NP (30).

Pasalnya, NP bersama anak sulungnya, AD (3), berada di dalam rumah sewaktu Hamka dan AQ mengembuskan napas terakhirnya.

"Karena, satu-satunya saksi yang sangat kita harapkan mumpuni adalah istrinya,” ungkap Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).

Kondisi NP Memprihatinkan

Pengungkapan kematian Hamka dan AQ masih menghadapi kendala.

Pasalnya, polisi belum bisa memeriksa NP karena alasan psikologis.

"Kondisinya (NP) sangat memprihatinkan."

"Kami masih fokus untuk perbaikan kondisi umum," tutur Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2023).

NP dan AD masih dirawat secara intensif di RS Polri Kramatjati. Saat ini NFH belum bisa dimintai keterangan.

"Karena mungkin sudah beberapa hari tidak makan, kondisinya kami periksa Hb-nya (hemoglobin) rendah."

"Kemudian, kondisinya lemah," kata Hariyanto."

Menurut Hariyanto, ada kemungkinan kondisi kesehatan NP stabil dalam beberapa hari mendatang sehingga bisa dimintai keterangan.

Tidak menutup kemungkinan juga NP menjalani tes kejiwaan.

Analisa Reza Indragiri

Ahli psikologi forensik Reza Indragiri menyebut ada kemungkinan Familicide terkait Hamka tewas membusuk bersama bayinya di Koja, Jakarta Utara.

Diketahui, Hamka Rusdi (50) bersama anak bungsunya, AQ (2) mengejutkan warga setempat, pada Sabtu (28/10/2023).

Kedua jenazah ditemukan membusuk dalam rumah di Jalan Balai Rakyat V Nomor 12, RT 006, RW 003, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023).

Sosok istri, NP (30) dan anak sulungnya AD (4) juga turut ditemukan berada dalam rumah itu dalam kondisi lemas, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta.

Reza Indragiri menyoroti sikap istri AH yang tak melapor adanya orang tewas di rumahnya dan juga tidak meninggalkan kedua jenazah di sana.

Reza berpandangan, apabila sang istri memilih menjauh dari rumah justru akan mengirim pesan bahwa dia pelaku pembunuhan.

"Padahal, mungkin saja niatnya adalah familicide, yaitu kombinasi homicide (pembunuhan) dan berlanjut dengan suicide (bunuh diri). Polisi investigasi semuanya," ucap Reza kepada Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Adapun familicide adalah peristiwa pembunuhan di mana seorang pelaku membunuh anggota keluarga.

Biasanya, pelaku yang melakukan familicide bisa berujung pada bunuh diri.

"Kalau pembunuhan, spekulasi ini tampaknya relevan. Toh, saya bayangkan, anak usia dua tahun tidak berpikir untuk bunuh diri. Jadi, mungkin dia dihabisi," ucap dia pada Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Menurut Reza, hal terpenting yang bisa dilakukan polisi adalah dengan menyisir satu per satu penyebab tewasnya kedua jasad itu.

Ada beberapa kemungkinan seseorang meninggal, yaitu karena penyebab alami, kecelekaan, bunuh diri, dan pembunuhan.

"Cek gawai mereka. Mungkin ada petunjuk berupa komunikasi antar pihak. Mudah-mudahan TKP (tempat kejadian perkara) tidak tercemar akibat masuknya warga," ucap Reza.

Jawaban Istri Hamka

Jawaban NP (32) istri Hamka Rusdi (50) pengusaha travel yang ditemukan tewas membusuk bersama bayinya di Koja, Jakarta Utara.

Diketahui Hamka ditemukan tewas dalam kondisi membusuk bersama anaknya dan AQ 1,5 di Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/20203).

Penemuan jasad ayah dan anak itu menggegerkan warga.

Saat diperiksa warga bersama Babinsa, istri dan anak pertama bos travel tersebut dalam keadaan hidup tetapi lemas.

Warga menemukan anak pertama Hamka berada di sebuah kamar.

Namun anak pertama Hamka yang berusia 3 tahun tersebut sempat tak bisa dievakuasi karena terhalang jasad korban.

Diketahui penemuan jasad Hamka dan bayinya di rumahnya di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara ini terjadi pada Sabtu (28/10/2023).

Mulanya warga curiga lantaran mencium bau tak sedap dari rumah Hamka yang merukan bos travel umrah tersebut.

Kecurigaan warga terbukti setelah mereka bersama perangkat desa dan aparat mengecek ke dalam rumah.

Warga akhirnya menemukan jawaban sumber bau tak sedap tersebut berasal dari jasad Hamka dan anaknya yang sudah membusuk.

Di rumah tersebut, warga menemukan istri Hamka dan anak sulungnya dalam keadaan hidup dan lemas.

Seorang warga bernama Sugandi mengungkap detik-detik jasad Hamka dan anak keduanya ditemukan di dalam rumah.

Mulanya, warga dan personel Babinsa TNI pertama kali menemukan istri Hamka setelah berhasil membuka paksa pintu rumah.

"Pas warga dan Babinsa TNI masuk, istrinya ada di ruang tamu. Dia lagi duduk dengan kondisi lemas," kata Sugandi.

Saat itu warga belum menemukan jasad Hamka. Warga pun menelusuri setiap sudut rumah menemukan sumber bau.

Hingga akhirnya warga menemukan jasad Hamka di lorong rumah yang hendak menuju ke kamar.

Posisi Hamka tertelungkup menutupi lantai lorong sehingga kondisi wajah dan tubuhnya tak terlihat jelas.

Warga dan Babinsa TNI akhirnya balik ke tempat istri Hamka dan bertanya soal meninggalnya korban.

Namun istri Hamka menjawab seperti kebingungan.

"Petugas bertanya ke istri korban, 'Kenapa kamu? Suami kamu meninggal, kenapa enggak lapor warga?' Dia (istri AH) hanya bilang, 'Anak saya, anak saya!' gitu saja. Enggak bisa ditanya-tanya," ujar Sugandi.

Warga kemudian mengecek lagi hingga akhirnya menemukan anak sulung Hamka dalam keadaan hidup di dalam kamar.

Anak sulung tersebut hendak dikeluarkan oleh keluarga korban tetapi tak bisa karena terhalang jasad Hamka.

Mereka tidak berani menggeser jasad Hamka.

"Anaknya di kamar. Itu yang tadi satu hidup, satu meninggal. Jadi mau keluarkan kehalangan bapaknya tuh, bapaknya kan besar, mungkin dia (anaknya) enggak bisa melangkah barangkali," sebut Suhandi.

Baca juga: Motif Pembunuhan Wanita di Cianjur, Pelaku Gantung Jasad Korban agar Dianggap Kasus Bunuh Diri

"Jadi ngambil anaknya itu lewat jendela," kata Sugandi.

Sementara itu anak kedua Hamka yang membusuk, Sugandi tak tahu persis dimana letak korban ditemukan.

"Saya kurang tau persisnya ya yang meninggal itu, tapi anak yang hidupnya ada di dalam kamar," imbuhnya.

Ada Sisa Darah di Badan Istri Hamka

Polisi menemukan secerca petunjuk yang mendapati ada sisa-sisa darah pada badan NP istri Hamka (50) yang ditemukan tewas membusuk bersama bayinya berusia 2 tahun di Koja, Jakarta Utara.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, darah tersebut dipastikan bukan darah yang keluar dari tubuh sang istri.

"Istrinya belum atau tidak ada luka terbuka, (tapi) ada beberapa bercak darah yang menempel," ucap Gidion di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023) dikutip dari TribunJakarta.com.

Polisi akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa tes DNA terkait darah siapa yang menempel di tubuh istri korban.

Darah yang menempel di badan wanita itu akan dicocokkan dengan darah yang berceceran di sekitar jenazah suaminya pengusaha travel umrah, alias korban Hamka (50).

"Itu bukan luka dari istrinya, itu harus kita menunggu hasil forensik, apakah darahnya siapa ya belum dapat kita pastikan darah siapa," ucap Gidion.

"Kita juga uji DNA, yang pasti bukan darah dari istrinya," tegas Kapolres.

Sementara itu, pada wajah anak bungsu korban yang juga ditemukan tewas di lokasi didapati ada luka lebam.

Polisi masih menelusuri apakah luka lebam tersebut diakibatkan kekerasan atau terjadi ketika balita itu terjatuh dari tempat tidur.

"Ada luka di bagian wajah dan kening, tapi itu yang harus kita uji forensik," ucap Gidion di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).

Fakta yang kini didapatkan, mayat balita Abid Qushayyi Akma (2) itu tergeletak di bawah kasur pada saat ditemukan.

Yang bersangkutan juga diduga telah meninggal dunia lebih dari 3 hari.

Baca juga: Sakit Tenggorokan, Curhat Hamka Bos Travel Umrah Sebelum Tewas Membusuk Dengan Bayinya di Koja

"Anak itu usia kematiannya 3 hari, akan kita lakukan uji jaringan untuk melihat penyebab kematian," ucap Gidion.

"Si anak ada luka, tapi apakah luka itu signifikan dengan kematian itu yang perlu diuji jaringan. Karena memang usia kematian sudah 3 hari, jadi tidak nampak kasat mata luka terbuka," sambung Kapolres.

Sementara itu, korban Hamka (50) diduga sudah meninggal lebih dari 10 hari.

Pada tubuhnya tidak ditemukan luka terbuka.

Namun, ada darah yang berceceran di dekat jenazah korban pada saat pertama kali ditemukan Sabtu (28/10/2023) lalu.

Hamka Sempat Ngeluh Sakit Tenggorokan

Hamka Rusdi (50) sempat mengeluh sakit tenggorokan sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Koja, Jakarta Utara.

Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan berdasarkan hasil pemeriksaan ponsel Hamka.

"Penelusuran jejak gadget sebelumnya, komunikasi antara H dengan keluarganya ada menyebut keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," ujar Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).

Meski begitu, Gidion belum bisa memastikan apakah keluhan Hamka terhadap keluarganya itu berkaitan dengan penyebab kematian.

Pada tubuh Hamka tidak ditemukan luka terbuka atau sayatan. Namun, ada darah di dekat jasad ayah dua anak itu.

"Pada kasat mata, pada tubuh H tidak ditemukan luka terbuka. Pun ada darah di sekitar jasadnya. Tapi tidak ditemukan luka terbuka," kata Gidion.

Namun, Gidion belum bisa mengungkapkan darah itu milik siapa.

Sementara itu, terdapat luka lebam pada tubuh anak Hamka, AQ (2) yang juga ditemukan tewas membusuk bersama ayahnya itu.

"Ada luka. Tetapi, apakah luka itu signifikan dengan luka kematian? Nah itu yang mau diuji jaringan. Jadi, tidak tampak kasat mata luka terbuka. (Tapi) ada luka di bagian wajah dan bagian kening. Tapi itu yang harus kita uji forensik," tutur Gidion.

RS Polri Gunakan 3 Metode Ini

RS Polri gunakan 3 metode demi ungkap penyebab meninggalnya bos travel Umrah Hamka (50) dan balita di Koja, Jakarta Utara.

Hamka (50) ditemukan membusuk bersama balitanya di rumah mereka, di Jalan Balai Rakyat, RT 06 RW 03 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu (28/10/2023).

Jenazah Hamka dan anak balitanya kini berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Jenazah pengusaha travel umrah tersebut sebelumnya, ditemukan di depan pintu kamar mandi dalam kondisi telungkup dengan tubuh membengkak dan mayat bayinya berada di dalam kamar, sedangkan istri dan anak pertama Hamka yang berusia 3 tahun masih hidup duduk di sofa dengan kondisi lemas.

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan, untuk mengetahui penyebab kematian, diperlukan dilakukan pemeriksaan dengan metode tertentu lantaran kondisi kedua jenazah.

"Penyebab kematian masih kita periksa, karena kondisi jenazah sudah membusuk," kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Minggu (29/10/2023).

Tim forensik di RS Polri Kramat Jati sudah melakukan pemeriksaan makroskopik terhadap masing-masing jenazah.

Hasilnya, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan dua metode tambahan.

"Dari pemeriksaan makroskopik perlu ditambahkan pemeriksaan histopatologi atau mikroskopik dan toksikologi," ucap dia.

Duduk Tanpa Ekspresi di Rumahnya

Bambang mengatakan, dia bersama warga sudah berinisiatif untuk masuk ke rumah Hamka pada Jumat (27/10/2023) malam kemarin lantaran sudah hampir dua pekan mencium aroma tak sedap dari rumah itu.

"Tapi karena ga ada perwakilan dari kelurahan buat jadi saksi, makanya diputuskan tadi pagi jam 8 pas ada orang kelurahan," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, kondisi rumah Hamka dikunci dari dalam. Alhasil warga harus mendobraknya.

Adapun rumah Hamka berada di lantai 2. Lantai 1 hanya digunakan untuk tempat parkir kendaraan.

Tampak ada satu mobil dan motor milik Hamka yang terparkir di sana dengan kondisi dipenuhi debu.

Saat mendobrak rumah Hamka itulah, betapa kagetnya Bambang dan warga melihat istri Hamka sedang terduduk di ruang tamu tanpa reaksi apapun.

"Kita dobrak rumah, istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang.

Tak jauh dari istri Hamka, ada anak sulung Hamka yang berusia sekira 3 tahun.

"Itu anak pertamanya ga nangis sama sekali, anteng aja," kata Bambang.

Bambang dan warga lainnya kian terkejut saat menemukan jasad Hamka yang posisinya telungkup di depan kamar mandi.

Sedangkan putra bungsu Hamka yang berusia sekira 1,5 tahun juga kondisinya membusuk ditemukan di kamar.

Alasan istri di Koja

Alasan istri Hamka, Nur Hikmah tidak melaporkan kasus kematian suami dan anak ke pihak kepolisian.

Seperti diketahui, tengah heboh jadi perbincangan seorang istri yang tinggal bersama jasad suami dan anaknya yang bayi sudah membusuk.

Sang istri rela menahan kelaparan tinggal bersama jasad sang suami selama dua pekan lalu.

Setelah dua pekan, jasad suami baru ditemukan oleh warga dalam kondisi membusuk dan bengkak di dalam rumah di kawasan Tugu Selatan, Koja.

Annisa Karima, Jurnalis Kompas TV mengungkapkan kesaksian warga sekitar saat menemukan jasad Hamka dan anaknya.

Annisa Karima mengatakan saat kedua jasad ditemukan warga, sang istri bersama anak sulungnya ditemukan dalam keadaan masih hidup.

"Dalam kasus kematian ayah dan anak ini yang sudah tewas hingga membusuk ada dua orang yang masih hidup di rumah tersebut yakni istri dan anak sulungnya," jelas Annisa Karima, Jurnalis Kompas TV. Dilansir Youtube Kompas TV, Minggu (29/10/2023).

Sementara terkait alasan istri Hamka tidak melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

Menurut kesaksian warga yang diterima Jurnalis Kompas TV, saat itu keadaan istri sangat lemas dan depresi.

Kendati begitu, istri Hamka tidak menjawab pertanyaan warga yang menemukannya di TKP.

"Dengan itu para warga ketika memasuki rumah bertanya kepada istri tersebut mengapa tidak melaporkan ada dua anggota keluarganya yang meninggal dunia bahkan lebih dari satu hari," terangnya.

"Ketika warga menanyakan hal demikian, tetapi sang istri tidak bisa menjawab apa pun karena pada saat itu kondisi istri terlihat lemas dan juga cukup depresi, maka dari itu istri tidak bisa menjawab apa pun dari warga," jelas Annisa Karima.

Reaksi Istri di Koja Bikin Heran

Reaksi seorang istri di Koja, Jakarta Utara bikin warga heran, lantran rela kelaparan tak keluar rumah hingga pilih 2 minggu hidup bersama mayat suami dan bayinya.

Peristiwa menyedikan tersebut terungkap setelah sejumlah warga di Jalan Balai Rakyat, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara mencium bau tak sedap dari arah rumah Hamka.

Bambang mengatakan, awalnya warga sekitar menduga aroma tak sedap itu berasal dari bangkai hewan yang berada di saluran air.

Namun bau tersebut tak juga hilang hingga hampir dua pekan terakhir.

Hingga akhirnya warga menelusuri asal bau tak sedap itu berasal dari rumah nomor 12 yang ditempati oleh Hamka.

Jarak rumah Bambang ke rumah Hamka sekira 50 meter.

Warga kian curiga ketika melihat mobil dan motor Hamka yang terparkir kondisinya begitu berdebu pertanda sudah cukup lama tak digunakan.

Selain itu, ada juga paket yang tak kunjung dibawa masuk ke dalam rumah.

Rupanya dibanding keluar rumah, istri Hamka lebih memilih hidup bersama jasad yang membusuk sambil membiarkan dirinya dan anaknya kelaparan.

"Istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang.

Jasad Hamka ditemukan warga posisinya telungkup di depan kamar mandi.

Sedangkan putra bungsu Hamka yang berusia sekira 1,5 tahun membusuk di kamar.

Setelah ditemukan jasad Hamka dan anaknya, warga kemudian menghubungi polisi.

Sambil menunggu kedatangan polisi, warga berinisiatif membawa keluar istri Hamka dan memberikan makan.

Sosok Istri di Koja

Sosok istri di Koja, Jakarta Utara yang hidup sekitar dua pekan bersama jasad suami dan bayinya yang sudah membusuk.

Satu warga bernama Bambang (55) mengatakan, istri dari pria bernama Hamka tersebut sangat tertutup.

Bahkan warga sekitar tidak ada yang mengetahui nama istri Hamka meski yang bersangkutan sudah lama tinggal di sana, tepatnya di Jalan Balai Rakyat RT 06 RW 03, Tugu Selatan, Koja.

"Kalau suaminya yang meninggal itu namanya Hamka, kalau istrinya saya sama tetangga juga ga ada yang tahu namanya siapa, orangnya tertutup, paling kita cuma sekadar negor aja pas ketemu," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, rumah yang ditempati Hamka adalah peninggalan milik orang tuanya.

Sedangkan istri Hamka, ia tak tahu darimana asal-usulnya.

"Pak Hamka emang asli sini, ini bekas rumah orang tuanya, dia punya usaha travel umrah, Kalau istrinya ibu rumah tangga aja," kata Bambang.

Sosok Hamka Ayah di Koja

Sosok Hamka (50) yang ditemukan membusuk bersama anak balitanya di rumahnya di Jalan Balai Rakyat RT 06 RW 03, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara dikenal tertutup kepada warga sekitar.

Meski sudah tinggal di wilayah itu sejak puluhan tahun silam, tak banyak yang mengenal kepribadian Hamka dan keluarganya.

"Paling saya negur kalau dia jalan Salat ke masjid aja, ya sekadar itu aja. Kalau istrinya lebih tertutup lagi," kata Bambang (55) warga yang turut menemukan jasad Hamka dan balitanya, Sabtu (28/10/2023).

Sepengetahuan Bambang, Hamka memiliki usaha di bidang travel umrah dan istrinya ibu rumah tangga yang mengurusi dua balita mereka.

Bambang mengatakan, dia dan warga sekitar sudah merasakan bau tak sedap sejak sekira dua pekan lalu.

Bau tersebut kian terasa ketika malam hari. Rumah Bambang yang jaraknya sekira 50 meter dari kediaman Hamka pun turut merasakan aroma tak sedap itu.

"Kita pikir awalnya bau bangkai, kita cari-cari di got kok enggak ketemu juga dan masih bau aja," kata Bambang.

Bambang menuturkan warga yang menelusuri aroma tak sedap itu kemudian mencurigai bau itu berasal dari kediaman Hamka.

Apalagi, mobil dan motor Hamka yang berada di lantai 1 rumahnya kondisinya begitu kotor dipenuhi debu.

"Nah itu, kok mobil sama motornya kotor banget, nah kecurigaaanya dari itu, terus paket juga gapernah dibawa masuk," kata Bambang.

Untuk diketahui, bangunan rumah Hamka berada di lantai 2. Lantai 1 hanya digunakan sebagai garasi saja. Ada tangga di bagian kanan rumah untuk naik ke lantai 2.

Bambang mengatakan, dia bersama warga sudah berinisiatif untuk masuk ke rumah Hamka pada Jumat (27/10/2023) malam kemarin.

"Tapi karena ga ada perwakilan dari kelurahan buat jadi saksi, makanya diputuskan tadi pagi jam 8a pas ada orang kelurahan," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, kondisi rumah Hamka dikunci dari dalam. Alhasil warga harus mendobraknya.

Saat itulah betapa kagetnya Bambang melihat istri Hamka sedang terduduk di ruang tamu tanpa reaksi apapun.

"Kita dobrak rumah, istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang.

Tak jauh dari istri Hamka, ada anak sulung Hamka yang berusia sekira 3 tahun.

"Itu anak pertamanya ga nangis sama sekali, anteng aja," kata Bambang.

Bambang dan warga lainnya kian terkejut saat menemukan jasad Hamka yang posisinya telungkup di depan kamar mandi.

Sedangkan putra bungsu Hamka yang berusia sekira 1,5 tahun juga kondisinya membusuk ditemukan di kamar.

"Warga nggak ada yang berani nyentuh dan pada mual semua karena kondisinya sudah busuk dan baunya nyengat banget," kata Bambang.

Sekira pukul 15.00 WIB, jasad Hamka dan anak balitanya telah dievakuasi dari lokasi kejadian.

Sedangkan istri dan anak sulungnya yang kondisinya masih hidup dalam kondisi lemas telah lebih dulu dievakuasi.

Kronologi Penemuan Jasad Ayah dan Anak

Kronologi penemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di Koja, Jakarta Utara berawal dari bau tak sedap hingga paket terlantar.

Warga menaruh curiga ketika mencium bau tidak sedap berhari-hari dari salah satu rumah dua lantai di Jalan Balai Rakyat, RT 06 RW 03 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Bau tidak sedap itu setidaknya sudah seminggu merebak di permukiman tersebut.

Warga setempat pun dibuat geger dengan sumber bau tersebut yang nyatanya berasal dari jasad pemilik rumah dan sang anak.

Pada Sabtu (28/10/2023) pagi, jenazah Hamka (50) ditemukan membusuk bersama anak balitanya di rumah tersebut.

Jasad Hamka telungkup di dekat kamar mandi.

Di dekatnya juga lah ditemukan jenazah sang balita berusia 1,5 tahun.

Sementara itu di lantai 1, ditemukan juga istri Hamka yang terbaring lemas bersama anak sulungnya.

"Ini baunya udah hampir seminggu, saya kira ini bau bangkai, tapi nggak tahunya karena mayat," ujar Yati (66), salah seorang tetangga korban.
Sepekan terakhir bau tidak sedap tersebut juga tercium oleh tetangga lainnya, Bambang (55).

Bambang sempat mencari-cari sumber bau dari got di sekitar TKP, tapi tak pernah menemukan asalnya.

Namun, sepekan berlalu kecurigaan mulai mengarah ke rumah Hamka.

Sebab, lanjut Bambang, tak cuma bau tidak sedap yang paling terasa di rumah itu, ada juga kejanggalan yang dilihatnya.

Kejanggalan-kejanggalan yang dilihat Bambang antara lain kendaraan yang berdebu hingga paket yang tak kunjung dibawa masuk alias ditelantarkan di teras rumah.

"Nah itu, kok mobil sama motornya kotor banget, nah kecurigaaanya dari itu, terus paket juga nggak pernah dibawa masuk," kata Bambang.

Bambang menambahkan, korban memang sudah tinggal di wilayah itu sejak puluhan tahun silam, tapi pribadinya dikenal tertutup.

Hamka diketahui memiliki usaha di bidang travel umrah dan istrinya hanya ibu rumah tangga yang mengurusi dua balita mereka.

Sementara itu, hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait ayah yang ditemukan membusuk bersama balitanya ini.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh menuturkan, polisi sudah mengirimkan jenazah korban ke RS Polri Kramat Jati guna menjalani pemeriksaan forensik.

"Nanti ahlinya yang menyampaikan. Perkiraan berapa lama korban di TKP biar ahli yang menjelaskan," kata Iverson.

Sedangkan untuk istri dan anak sulung korban, saat ini keduanya sudah mendapat perawatan di rumah sakit serta pendampingan dari tim Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Utara.

Polisi tak menemukan adanya bekas luka di tubuh ibu dan anaknya yang masih berusia sekira 3 tahun.

"Sementara, yang masih hidup belum ada kekerasan fisik terhadap ibu dan anak tersebut. Tim sudah kami bagi tugas sesuai kemampuan masing-masing," tandasnya.

Artikel Ini Telah Tayang di TribunJakarta.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved