Anak Pensiunan Polisi Bunuh Bocah SD

Pengakuan Anak Pensiunan Polisi Bunuh Bocah SD, Sebut Cekik dan Tinggalkan Korban di Lorong

MF, Anak pensiunan polisi yang diduga bunuh bocah kelas 2 SD yang berusia 8 tahun membuat pengakuan.

Editor: Kartika Aditia
Instagram @terangmedia
Pengakuan Anak Pensiunan Polisi Bunuh Bocah SD, Sebut Cekik dan Tinggalkan Korban di Lorong 

TRIBUNBENGKULU.COM - MF, Anak pensiunan polisi yang diduga bunuh bocah kelas 2 SD yang berusia 8 tahun membuat pengakuan.

Awalnya, saat dimintai keterangan terkait hilangnya AR, Jawaban MF kepada polisi dinilai berbelit-belit.

Hal tersebut diungkap oleh Kapolsek Palu Barat AKP Rustang.

"Saat kita bawa jalan untuk menunjukan lokasinya, MF tidak bisa menunjukkan jalannya," ujarnya dilansir dari Kompas.com, Kamis (2/11/2023)

Adapun MF dimintai keternagan setelah keluarga mengatakan jika korban diajak main oleh MF.

Namun 2 hari sejak diajak oleh MF, bocach kelas 2 SD itu tak kunjung pulang.

"Anaknya dibawa pelaku berinisial MFM (16) sudah 2 hari, tapi belum kembali, tim bersama pelaku dan orangtua korban langsung mencari titik terakhirnya," ucapnya.

Baca juga: Tim Evakuasi Sempat Tersesat saat Evakuasi Jenazah Korban Tertimpa Pohon di Rejang Lebong

Tak lama setelah itu, MF akhirnya tak dapat mengelak dan menunjukkan lokasi korban.

"Tapi ada saksi lain yang melihat bahwa MF yang membawa korban. MF tak bisa mengelak. Setelah kita bujuk akhirnya dia menunjukan lokasinya," jelasnya.

Setelah sampai di lokasi yang ditunjukkan MF, polisi akhirnya menemukan bocah tersebut dalam kondisi meninggal dunia. Malam itu juga polisi langsung mengamankan MF.

"Pengakuannya MF ke kami, bocah itu di bunuh dengan cara dicekik," kata Rustang. Namun begitu polisi masih melakukan pengembangan terkait motif yang mendasari MF tega membunuh pelajar SD tersebut.

Kasus tersebut saat ini ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palu.

Rumah Pelaku Dijaga Ketat

Selain itu, AKP Rustang sempat menyiagakan personelnya di sekitar rumah pelaku pembunuhan bocah delapan tahun, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Hal itu dilakukannya menyusul informasi bahwa keluarga korban akan menyerang rumah pelaku.

"Sampai saat ini rumah pelaku masih dilakukan penjagaan, karena dari pihak keluarga korban masih ada upaya pengrusakan dengan cara melempar dan berupaya pembakaran," ujar kepada TribunPalu.com, Rabu (1/11/2023).

Kronologi Versi Keluarga Korban

Keluarga korban pembunuhan di Kelurahan Lere, Kota Palu, Sulawesi Tengah, meminta aparat penegak hukum untuk memproses pelaku yang menghabisi nyawa anak di bawah umur.

Paman Korban bernama Ahmad Rifai (30) mengatakan, korban berinisial AR diajak pelaku berinsial MFM bermain sepeda secara bersama-sama.

"Jadi korban ini diajak naik sepeda dan diiming-imingi es krim. Tiba-tiba korban dibawa ke TKP," kata Ahmad Rifai kepada wartawan di rumah duka, Kecamatan Palu Barat, Rabu (1/11/2023).

Ia menuturkan, pelaku sendiri selama ini diketahui tinggal di Kelurahan Donggala Kodi, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.

"Pelaku merupakan warga Jalan Cemara dan tidak saling kenal dengan korban," kata Paman Korban AR.

Kata Ahmad Rifai, korban ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tidak berpakaian di semak-semak.

"Ketahuan tadi malam karena ada warga dan pelaku juga yang tunjukkan lokasi tempat korban meninggal. Korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi tidak berpakaian sama sekali," jelas Ahmad Rifai.

Baca juga: Sifat Asli Fitria, Menantu Hamil 7 Bulan yang Dibunuh Mertua di Pasuruan Dibongkar Suami

Berdasarkan hasil visum sementara ditemukan memar di bagian leher dan gigi korban patah.

Saat ini pelaku sudah diamankan di Polresta Palu.

"Ini harus diproses secara seadil-adilnya dan tidak tebang pilih, jangan pandang dia anak perwira jadi semua sama dimata hukum," tuturnya.

Diketahui korban berusia 8 tahun Sehari-hari bersekolah di Lere kelas 2

Tangis Histeris Ibu Korban

Tangisan pilu keluarga bocah SD yang diduga dibunuh anak pensiunan polisi terdengar seisi ruangan.

Terutama ibu korban yang tak kuasa menahan kesedihan lantaran anaknya, AR yang baru berusia 8 tahun harus mengalami nasib tragis.

Pasalnya AR ditemukan dalam keadaan tak bernyama di area Jl Asam II, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Adapun video tangis keluarga korban AR tersebut viral di media sosial.

Salah satunya akun instagram @teranganmedia, Kamis (2/11/2023)

"Anak Pensiunan Polisi Pangkat AKBP Diduga Membunuh Bocah SD: Orangtua Korba Ngamuk Sejadinya," tulis caption unggahan @terangmedia.

Dalam video tersebut tampak suasana rumah duka yang terlihat ramai.

Sang ibu yang tak berhenti berteriak histeris ditenagkan oleh para kerabat yang hadir.

Di dalam rumah tersebut, jasad AR terbalut oleh kantong jenazah berwarna oren.

Tak hanya sang ibu, beberapa orang lainya tampak terbawa suasana hingga menangis.

Unggahan tersebut lantas menuai simpati dari warganet yang ikut prihatin.

"Sumpah, denger tangisan ibu korban aku ikut sakit hati, nyesek banget," tulis @rhmdyant**lo

"Ya Allah pada kenapa siii bocah-bocah jaman sekarang...apa akibat PMP di hapus dari pelajaran sekolah..apa agama nya pada kurang....remaja jaman sekaramg ngeri-ngeri ya Allah..klo ga bully ampe mati..pemerkosaan ..ya Allah darurat moral ini mah.." tulis warganet dengan akun @ra**a_aja

Baca juga: Penyesuaian Harga BBM, Pertamina Dinilai Responsif Terhadap Pergerakan Harga Minyak Dunia

"Dikit2 ngebunuh2 dikit2 ngebunuh jaman sekarang," tulis akun @opik**napi21

"Jgn smpe lepas krn UUD blm ckup umur , kelakuaannya uda biadab dhn umur segituh ya cabul ya membunuh naidzubillah miris," tulis @ernasis**hyuni

Motif Pelaku

Melansir dari TribunPalu.com, pelaku merupakan anak seorang penisun polisi yang bertugas di Polda Sulteng berinisial AKBP UN.


Beredar informasi bahwa pelaku diduga memiliki riwayat kelainan seksual.

kendati demikian, polisi masih melakukan pengembangan terkait motif yang mendasari MF tega membunuh pelajar SD tersebut.

Kasus tersebut saat ini ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palu.

ia menambahkan saat ini mayat korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkata untuk dilakukan visum.

Baca juga: Kronologi Hiangnya Riska Pengantin Baru di Sumbar, Terakhir Pamit Saat Belanja ke Pasar

Baca juga: Akhirnya Mustofa Pengantin di Bogor Tahu Alasan Istri Kabur, Ini Kronologi Fitri Sandayani Ditemukan

Baca juga: Kondisi AD Memperihatinkan, 3 Kali Dimandikan Bau Bocah Hidup Bareng Jasad Ayah & Anak Tak Hilang

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved