PNS Bengkulu Tengah Ditemukan Meninggal Dunia dalam Rumah, Dimakamkan di Lingkar Barat

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Bengkulu Tengah, Zainal Abidin (57) ditemukan meninggal dunia usai 2 hari tak keluar rumah.

Jenazahnya langsung dibawa oleh pihak keluarga korban ke Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.

Korban dibawa ke rumah milik orangtuanya, dan rencananya akan dimakamkan di TPU setempat, pada hari ini juga.

"Jenazah dibawa ke rumah orang tuanya di depan SMP 18 Lingkar Barat, korban dibawa menggunakan ambulan kesana, dan nanti akan dimakamkan disana," ungkap Pungki Widodo, Ketua RT 53 RW 09 Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.

Terpisah Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Aris Sulistyono melalui Kapolsek Selebar, Kompol Hasanul Bakri mengatakan, pihak keluarga menolak untuk korban dilakukan proses autopsi.

Pihak keluarga menyatakan sudah menerima kematian korban, dan ingin korban agar segera diurus pemakamannya oleh pihak keluarga.

"Keluarga korban ingin segera membawa jenazah korban ke rumah duka, dan akan langsung dimakamkan hari ini," kata Hasanul.

Diberitakan sebelumnya, kejadian tersebut terjadi pada Senin (13/11/2023) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Korban merupakan PNS yang berdinas di Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkulu Tengah, dan tinggal di RT 53 RW RW 09 Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.

Kejadian penemuan mayat korban, bermula saat istri korban yang sedang berada di Bengkulu Selatan menghubungi salah satu tetangga dekat rumah korban, Senin (13/11/2023) sekitar pukul 08.00 WIB pagi ini.

Istri korban meminta tolong kepada tetangga yang ada di Kelurahan Betungan, untuk mengecek keberadaan korban, yang ternyata sudah 2 hari tidak bisa dihubungi.

Saat didatangi oleh tetangga, rumah korban dalam keadaan terkunci dari dalam, dan saat dipanggil korban tidak ada sahutan.

Kemudian hal tersebut disampaikan lagi oleh para tetangga kepada istri korban yang ada di Bengkulu Selatan.

Kemudian atas instruksi dari istri korban, warga kemudian membuka paksa pintu rumah korban dengan cara didobrak.